GBI GELAR KONAS I PELAYANAN AYAH, “INDONESIA MEMBUTUHKAN SEORANG AYAH”

GBI GELAR KONAS I PELAYANAN AYAH

ONLINEKRISTEN.COM, JAKARTA – Konferensi Nasional I Pelayanan Ayah dilaksanakan di GBI Ecclesia, Semanan, Cengkareng, Jakarta-Barat, 28 – 30 Agustus 2017, dengan tema:  “INDONESIA NEEDS A FATHER. Restoring Father, Restoring Nation!” (Indonesia Membutuhkan Seorang Ayah. Restorasi Ayah, Restorasi Bangsa!).

Acara diawali sambutan singkat Ketua Panitia sekaligus Gembala setempat, Pdt. Hengky So, MTh dan doa pembukaan oleh Pdt. Ferry Haurissa, MTh.

Berikutnya diputar video singkat tentang potret keseharian di Indonesia yang menayangkan data dan ilustrasi tentang KDRT, narkoba, kasus anak putus sekolah, kasus bunuh diri, mayoritas anak-anak yang hidup tanpa seorang ayah.

Pemulihan bangsa dimulai dari keluarga. Hal itu bisa terjadi jika seorang ayah mengalami pemulihan.

Selanjutnya pada sesi pertama, Pdt. Dr. dr. Dwidjo Saputro, SpKJ (Ketua Pembinaan Keluarga BPH GBI dan Pokja Keluarga) menyampaikan paparannya yang berjudul “Empat Pilar Hati Ayah” [Four Pillars of Man’s].

Pembicara dari manca negara (Afrika Selatan) yakni Cassie Carstens dan Jenny Carstens pada hari pertama (28/8).

Konferensi dibagi menjadi tiga bagian masing-masing :

1. Beginner (pemula, peserta yang hadir baru pertama kali).

2. Returner (peserta yang telah mengikuti kegiatan pelatihan “The World Needs A Father” sebelumnya, baik dalam training The World Needs A Father secara langsung maupun melalui kelas pemuridan Pria Sejati modul terbaru dan atau mereka yang direkomendasikan oleh gerakan Bapak Sepanjang Kehidupan.).

3. Kelas para istri (khusus para istri peserta Konferensi yang suaminya hadir pada acara ini).

Soal “Empat Pilar Hati Ayah” yang merupakan aspek utama kehidupan seorang laki-laki sebagai ayah, Pdt. Dwidjo mendefinisikan yaitu :

1. Pilar Pertama sebagai seorang Raja. Sebagai seorang Raja, seorang suami mesti sanggup memimpin keluarga (istri dan anak-anak).

Selain itu, ia memiliki hati yang siap memikul tanggung-jawab yang besar (tidak menelantarkan keluarga) dan memiliki visi buat keluarganya untuk masa yang akan datang.

Sang ayah rela menyediakan segala yang dibutuhkan keluarganya. Rumahnya menjadi tempat terbaik (teraman) bagi keluarganya.

2. Pilar Kedua sebagai seorang pejuang. Seorang ayah (suami) memiliki hati yang disiplin layaknya seorang pejuang. Cirinya ia memiliki upaya yang kuat untuk melindungi dan mengasihi keluarganya, kedisiplinan di seluruh kehidupannya termasuk pola makan dan minum.

3. Pilar Ketiga sebagai seorang mentor. Seorang ayah memberikan bimbingan, menuntun, menjaga, melindungi keluarganya.

Seorang anak akan melihat, mendengar, mempraktekkan apa yang dilakukan ayahnya sehingga seorang anak mengalami sesuatu yang bernilai.

Mentoring berarti juga sang ayah menyampaikan (nilai) hal-hal penting dalam kehidupan, membagikan pengalamanan ayah dalam mengatasi setiap persoalan.

4. Pilar Keempat sebagai sahabat. Hal ini bermakna to connect (link of heart). Seorang ayah harus memiliki dan menyediakan waktu buat keluarganya (istri dan anak-anak).

Bukan sebaliknya, seorang ayah menyisakan waktu. Jika hal ini terjadi maka bila ia (terusik) terganggu sedikit saja, maka ia akan marah.

Banyak orang (anggota keluarga, istri, anak) mengesampingkan peran seorang ayah. Sang ayah ada tetapi tidak terhubung sebagaimana mustinya.

Acara dilanjutkan dengan break, kemudian pemaparan Cassie Carstens dan Jenny Carstens di ruangan yang berbeda.

(Sumber: beritabethel.com)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.