Pesan Pastoral Pilkada 2018, PGI: “Jangan Terjebak Isu SARA dan Hoax”

OnlineKristen.Com – Pilkada serentak 2018 begitu penting meskipun ada skeptisisme dari kelompok tertentu. Meski begitu pilkada yang merupakan sistem demokrasi ini masih terbaik bagi bangsa sesuai amanat UUD 1945.   

“Betul memang masih ada carut-marut dalam pilkada. Namun kita belum melihat alternatif lain yang lebih baik dari demokrasi untuk bangsa Indonesia. Karenanya, kita menyampaikan kepada gereja-gereja untuk mendukung proses demokratisasi ini,” kata Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (Sekum PGI), Pdt Gomar Gultom dalam konferensi pers terkait pesan Pastoral Majelis Pengurus Harian (MPH) PGI untuk Pilkada serentak 2018 yang diadakan di Lantai 3, Grha PGI, Salemba, Jakarta, 21 Juni 2018.




“Melalui pilkada inilah masyarakat dapat menilai ulang kontrak politik dengan pimpinan daerah maupun partai-partai politik. Kalau memang dalam lima tahun lalu kurang berkenan, maka saatnya berganti kontrak politik dengan kepada kendaraan partai politik lainnya. Kita berikan kontrak politik baru kepada kelompok tertentu untuk lima tahun kedepan untuk kehidupan berbangsa dan bernegara,” tambah dia.

Belajar dari pengalaman pilkada serentak tahun lalu, menurut Gomar, ada dua permasalahan yang menonjol. Yakni, penggunaan berita bohong (hoax) yang luar biasa. Berita bohong itu merupakan berita rekaan yang dibuat seolah-olah adalah fakta.

“Inilah yang harus kita sadarkan kepada masyarakat bahwa fakta media tidak selalu sama dengan fakta sosial. Sebab itu, butuh kearifan dari semua pemimpin umat untuk mendidik dan mencerdaskan umat agar mampu membedakan mana fakta media dan fakta sosial,” ujar dia.




Juga, lanjut Gomar, persoalan SARA (Suku Agama dan Ras) masih menyeruak.

“Isu SARA akan membawa luka cukup dalam dan sulit dipulihkan serta kita akan terkotak-kotak sebagai bangsa. Dan pada gilirannya merusak integrasi bangsa. Sebab itu, kita minta kepada semua masyarakat agar tidak terjebak isu SARA ini,” tegas dia.

Menurut Gomar, pesan pastoral ini memang untuk warga gereja tapi di dalamnya tersirat juga disampaikan untuk para penyelenggara pemilu, kontestan dan para pendukungnya.




“Pilkada serentak ini hendaknya menghentikan penyalahgunaan instrumentalisasi SARA dan segala bentuk hoax. Hanya dengan demikian kita bisa menjadi bangsa yang dewasa ditengah-tengah perbedaan pilihan politik yang ada dengan tetap saling menghargai sebagai satu bangsa,” tandasnya.

(VIC)

 

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.