Polisi Tingkatkan Pengamanan Gereja di Ternate Paska Bentrokan di Halmahera Utara

Polisi Tingkatkan Pengamanan Gereja di Ternate Paska Bentrokan di Halmahera Utara

Aparat Kepolisian di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, mulai meningkatkan pengamanan, termasuk penjagaan ketat di setiap gereja.

Hal ini dilakukan setelah terjadi bentrokan antara warga Desa Gosoma dan Gamsungi, yang berujung terbakarnya Madrasah Aliyah Alkhairat Tobelo di Kabupaten Halmahera Utara, Senin, 28 Maret 2016.

Kabag Ops Polres Ternate, Kompol Ibnu Hajar menerangkan pengamanan gereja dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya dampak bentrokan di Halmahera Utara yang merambat ke daerah lain. Antisipasi dini dilakukan secepatnya guna menghindari gejolak baru.


“Atas perintah Pak Kapolres untuk antisipasi itu (bentrok di Halmahera Utara), kami melaksanakan pengamanan sejumlah gereja,” kata Ibnu Hajar, Rabu, 30 Maret 2016.

Menurut Ibnu, pengamanan mulai diberlakukan hari ini sambil menunggu perkembangan ke depan.

Kasus bentrokan dan pembakaran sekolah kini masih dalam penyelidikan penyidik Polres Halmahera Utara.

“Kami sudah mulai tempatkan personel dan ini rutin sampai melihat perkembangan situasi ke depan. Sesuai perintah, setiap gereja dijaga lima orang, satu orang perwira pengendali dan empat anggota,” tuturnya.


Ibnu menambahkan, pengamanan gereja tidak hanya dilakukan aparat kepolisian tetapi juga melibatkan personel dari TNI.

“Jadi pengamanan ini gabungan dari polisi dan TNI,” pungkas dia.

(VR-7/Okezone)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.