Albert Einstein: “Great Spirit Have Always Encountered Violent Opposition From Mediocre Minds”

Oleh: Weinata Sairin

ONLINEKRISTEN.COM, JAKARTA – Semangat hidup selalu muncul dari orang-orang yang kuat kepribadiannya, yang integritasnya kukuh teruji, pembelajar dan petarung tiada kenal lelah. Ada orang menderita sakit bertahun-tahun, bahkan telah dinobatkan sebagai pasien inventaris namun ia tetap memiliki semangat hidup.

Dari mana seseorang mendapat dan atau belajar tentang semangat hidup seperti itu? Pertama-tama tentu saja ia mengalami proses pembelajaran dari orang tua. Harus diakui dengan jujur bahwa peran orangtua amat besar sekali pada masa-masa kita kecil.

Ketekunan dan ketelitian orangtua dalam mentransfer nilai-nilai kebaikan, nilai-nilai luhur yang bersumber dari kearifan lokal, ajaran agama, tradisi budaya amat kuat dan signifikan.

Realitas itu amat penting maknanya bagi setiap orang sehingga mereka yang mengalami proses pembelajaran dari orangtua tampil lebih siap, kukuh dan mandiri dalam berhadapan dengan aneka pergumulan hidup yang hadir mewarnai perjalanan.

Aspek penting transfer nilai dari orangtua kepada anak-anak adalah ketekunan, kesinambungan, pengulangan dan keteladanan. Mereka para orangtua itu amat tekun, tak kenal lelah, kontinyu dalam membagi pengetahuan kepada anak-anak mereka.

Orangtua amat tekun melakukan proses pembelajaran kepada anak-anak terkasih karena mereka adalah generasi penerus yang akan mengganti peran orangtua dalam kehidupan ditengah masyarakat.

Anak-anak menjadi penerus dan pewaris orang tua mereka. Mereka harus “sukses” seperti orangtua mereka, mereka harus “meninggikan” derajat orangtua mereka.

Hal yang menarik dari proses pembelajaran orang tua adalah juga aspek pengulangan (repetitio) dan keteladanan. Orang tua dalam setiap kesempatan akan selalu mengulang-ulang “materi pembelajaran” sehingga dari aspek sang anak terkesan orang tua itu rewel, cerewet atau bahkan “pikun” pada hal pengulangan itu dilakukan secara sadar dan merupakan metode pembelajaran yang dikembangkan oleh orang tua.

Melalui pengulangan itu terjadi penyadaran, sesudah itu lahirlah pembiasaan. Dan jika pembiasaan itu sudah melekat dalam kedirian mereka maka sebuah sikap baru yang positif akan muncul dari seseorang.

Einstein mengingatkan bahwa tidak semua great spirit itu berjalan mulus dan dipersepsi dengan positif oleh orang lain disekitarnya.

Great spirit yang muncul dari seseorang dengan pikiran-pikiran yang baru, akan selalu ditentang oleh kelompok orang yang berfikir standar dan konvensional.

Sejauh seseorang mampu menjelaskan dengan argumentatif pikiran-pikirannya yang maju dan modern yang bermakna bagi kemaslahatan orang banyak maka ia tak boleh mundur.

Ada banyak cerita tentang pemikir modern dimasa lalu yang berjuang puluhan tahun untuk menjelaskan gagasannya itu kepada masyarakat dan mereka baru mengerti setelah melewati waktu yang lama.

Great spirit dari pimpinan organisasi, pimpinan Civil Society bahkan pimpinan negeri yang terkadang tidak dimengerti dengan baik atau orang tak ingin bergeser dari zona nyaman sehingga ia menolak pikiran-pikiran baru yang penuh dengan breakthrough demi menghadirkan kebaruan hidup.

Selamat berjuang. God bless.

Weinata Sairin.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.