Jakarta, ONLINEKRISTEN.COM – Duta Besar Australia untuk Indonedia, Paul Grigson memberikan Kuliah Umum tentang “Hubungan Australia-Indonesia dan Pendidikan di Australia” dalam rangka Dies Natalis Universitas Kristen Indonesia (UKI) Ke-63, di Graha William Soeryadjaya Fakultas Kedokteran UKI, Jakarta Timur, Jumat (07/10/2016).
“Untuk bisa study (kuliah) di Australia tidaklah sesulit yang selama ini dibayangkan. Soal adanya persyaratan karantina bagi calon mahasiswa agar bisa beradaptasi, saya rasa itu ada di setiap negara,” kata Paul Grigson.
Secara khusus Paul menjelaskan tentang study bidang kedokteran. Menururnya, waktu kuliah yang ditempuh oleh seorang mahasiswa kedokteran menyelesaikan studinya di Australia lebih lama dari di Indonesia. Hal itu karena kurikulum (teori dan praktek) yang diberikan jauh lebih banyak.
“Sehingga pulang dari Australia akan menjadi dokter yang benar-benar ahli di bidangnya,” katanya.
Menurut Paul, di Australia banyak kampus bagus untuk bidang Chemical (Kedokteran) dengan biaya terjangkau.
“Kita siapkan juga bantuan pendidikan (bea siswa) bagi siswa berprestasi,” tutur Paul.
Dijelaskan Paul, ada 3 sumber bea siswa yang bisa diperoleh oleh yakni dari kedutaan Australia, pemerintah Indonesia dan dari pihak kampus di Australia.
“Di Australia ada 41 universitas negeri dan hanya 2 universitas swasta,” tandasnya.
Sementara, saat ini pihak UKI sedang menjajaki kerja sama dengan pihak Australia, dalam hal ini melalui kedutaan besar mereka untuk program pengiriman mahisiswa study lanjut dengan program bea siswa.
(Agus Riyanto)
Jadi pengen kuliah di UKI nech…