Ignis aurum probat, miseria fortes viros: API MENGUJI EMAS, KESENGSARAAN MENGUJI MANUSIA YANG KUAT

Ignis aurum probat, miseria fortes viros: API MENGUJI EMAS, KESENGSARAAN MENGUJI MANUSIA YANG KUAT

ONLINEKRISTEN.COM, JAKARTA – Dalam menjalani kehidupan ini kita acapkali mendapatkan ujian. Ujian itu datang dan mewujud dalam berbagai bentuk. Adakalanya ujian itu berupa peristiwa yang kita alami baik untuk kita pribadi maupun keluarga besar.

Bisa juga ujian itu dalam bentuk masalah pelik dan berat yang meliliti kehidupan kita. Dulu orang tua kita selalu berpesan dan memberi motivasi: “Ini hanya soal kecil saja. Hadapi saja dengan bijaksana. Hal ini adalah ujian hidup. Jika kita lulus dalam ujian ini maka hidup kita makin matang. Ujian itu datang menghampiri kehidupan kita sesuai dengan “tingkat perkembangan” kita.”

Menurut buku “Logat Kecil Bahasa Indonesia”, WJS Poerwadarminta, JB Wolters, Groningen-Djakarta,1951, yang diartikan ujian adalah “pemeriksaan ketjakapan (kepandaian)”.


Di lembaga pendidikan atau disebuah institusi kata ‘pendidikan’ diwujudkan dalam bentuk aktivitas/kegiatan dari orang kelompok orang untuk menjawab soal-soal yang diajukan secara tertulis atau pertanyaan dalam bentuk oral/lisan.

Seseorang yang dinyatakan lulus dalam ujian maka ia bisa naik ke jenjang yang lebih tinggi atau ia bisa menduduki sebuah posisi yang lebih tinggi.

Benar yang dinyatakan dalam buku “Logat Kecil” bahwa ujian adalah pemeriksaan terhadap kepandaian seseorang. Fungsi ujian adalah mengecek apakah bahan-bahan yang sudah dipelajari dalam beberapa waktu terakhir itu benar-benar difahami dengan baik.


Jika memang benar sudah difahami maka seseorang bisa menjawab pertanyaan dalam ujian dengan tepat. Jika ternyata yang terjadi adalah hal yang sebaliknya maka harus dicari faktor penyebabnya.

Agama-agama memberi pengingatan kepada para penganutnya agar memahami bahwa kesulitan yang dialami dalam hidup adalah sebuah ‘ujian’ yang mengharuskan umat makin dekat kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dekat dalam arti berserah kepadaNya secara total, tidak ragu terhadap kuasaNya. Oleh karena itu jangan lari dari ujian apalagi complain kepada Tuhan dalam menghadapi ujian.


Menarik sekali pepatah yang dikutip diawal bagian ini yang menegaskan bahwa sengsara itu menguji manusia. Ibarat keaslian emas itu diuji api maka kekuatan manusia itu diuji oleh kesengsaraan.

Mari membuka diri dan bertekun serta tegar dalam menghadapi derita karena melalui derita itu kita mengalami kekuatan baru.

Selamat berjuang. God bless.

Weinata Sairin

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.