Jemaat Kristen ini Baru Rayakan Natal 7 Januari

Perayaan Natal Gereja Ortodoks diadakan setiap tanggal 7 Januari
Perayaan Natal Gereja Ortodoks diadakan setiap tanggal 7 Januari

Tidak seperti Jemaat Kristen pada umumnya yang merayakan Hari Natal tiap tanggal 25 Desember, Jemaat Kristen Ortodoks di seluruh dunia justru merayakannya pada 7 tanggal Januari.

Jemaat Kristen Ortodoks mengadakan Perayaan Natal pada tanggal 7 Januari lantaran mengacu kepada penanggalan Julian, bukan Masehi seperti lazimnya.

Perayaan Natal itu terlihat di Gereja Ortodoks Tritunggal Maha Kudus Surakarta pada 7 Januari 2021. Sebelumnya, para jemaat menjalankan misa di Gedung Paroki yang beralamat di Jalan Pajajaran Barat Nomor 20 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari pada Rabu, 6 Januari 2021.

“Jadi perayaan natal antara kristen Ortodoks dengan Katolik Roma dan Kristen Protestan memiliki selisih 13 hari. Sebab di Ortodoks menggunakan kalender Julianus, sedangkan Katolik Roma dan Kristen Protestan menggunakan Kalender Gregorian,” ungkap Romo Alexios Setir Cahyadi seperti dilansir Suarasurakarta.id.


Baca juga: Pesan Natal Nasional 2020, Presiden Jokowi Ajak Umat Kristiani Nyalakan Lilin-lilin Kebaikan

Alexios memaparkan, ada rangkaian yang dijalankan sebelum ibadah Natal atau biasa disebut pranatal. Seperti berpuasa selama 40 hari. Namun puasa tersebut dijelaskan Alexios berbeda dengan puasa Prapaskah, di mana makan sekali kenyang.

“Puasa Pra Natal ini kita pantang mengkonsumsi produk-produk hewani, seperti daging, telur, susu dan sebagainya,” tuturnya.

Masa puasa sendiri, lanjut Alexios, berakhir kemarin sore, bebarengan dengan terselenggaranya liturgi misa natal. Proses Liturgi sendiri dimulai dari Kyros atau pembukaan gerbang kudus dan dilanjutkan Mempersiapkan Roti Perjamuan.


Baca juga: Pesan Natal GMKI 2020: Lihatlah, Kristus Menjadikan Semuanya Baru

Setelah itu, Liturgi dibuka dengan mengangkat Injil dan pembacaan Litani Panjang. Prosesi misa kemudian dilanjutkan dengan arak-arakan Injil dan Pembacaan Epistel dan Injil. Setelah itu Romi akan melakukan Homili atau pesan tersirat dari bacaan injil.

“Natal bagi umat Ortodoks menjadi bagian terpenting, karena masuk dalam 12 liturgi besar selama setahun. Adanya kebangkitan tanpa ada kelahiran tentunya tidak akan terjadi keselamatan,” paparnya.

“Contohnya kemarin utusan Pak Ganjar (Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo) datang memberikan bingkisan Natal berupa paket sembako,” pungkasnya.


Baca juga: Makna Natal ditengah Pandemi Covid-19, Presiden GYK Dari OSZA: Kuasa Penyembuhan dari Rasa Syukur

Perayaan Natal Umat Kristen Ortodoks tetap menjalankan protokol kesehatan. Selain jaga jarak, pihak gereja juga membatasi jemaat 40 umat saja yang hadir mengikuti misa natal dan sebagian secara virtual.

(Sumber: suara.com)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.