Temuan Teror Pembantaian di Sigi: 4 Warga Gereja Dibunuh dan 7 Rumah dibakar

Temuan Teror Pembantaian di Sigi: 4 Warga Gereja Dibunuh dan 7 Rumah dibakar
Temuan Teror Pembantaian di Sigi: 4 Warga Gereja Dibunuh dan 7 Rumah dibakar

Satu keluarga di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah dibunuh oleh orang tidak dikenal yang diduga kelompok teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Kasus pembunuhan yang menewaskan empat orang itu sempat menyebabkan warga sekitar ketakutan lalu lari ke hutan untuk bersembunyi.

Hingga kemudian 150 kepala keluarga (KK) di desa tersebut kini diungsikan untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan.

Berikut rangkuman terkait pembunuhan satu keluarga di Sigi seperti dikutip dari Tribunnews.com, Minggu, 29 November 2020:


Baca juga:

Tindakan Intoleran Di Eropa Karena Benturan Peradaban, GAMKI Desak Pemimpin Dunia Lakukan Dialog Antar Peradaban

1. Empat Orang Dibunuh dan 7 Rumah Dibakar

Satu keluarga yang terdiri dari empat orang di antaranya mertua, anak dan menantu, terbunuh dalam aksi teror di Sigi.

Pembunuhan diketahui terjadi pada Jumat, 27 November sekira pukul 10.30 WITA.

Tak hanya itu, para pelaku juga membakar tujuh rumah warga.

“Jumat, 27 November 2020 pukul 10.30 WITA, anggota Polsek Palolo menerima informasi dari masyarakat, ada salah satu warga Dusun 5 Lewonu yang dipenggal kepalanya dan beberapa rumah dibakar oleh orang tidak dikenal,” kata Brigjen Pol Awi Setiyono selaku Karopenmas Divhunas Polri kepada Tribunnews.com, Sabtu, 28 November 2020.


Baca juga:

Penolakan Gereja di Karimun, GAMKI: Ada Oknum Polisi Daerah Biarkan Pelaku Intoleran, Korban Justru Diperiksa

2. Pelaku Pembunuhan

Pelaku pembunuhan di Sigi diduga adalah kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

Dari hasil olah TKP yang dipimpin Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyahutama dan tim inavis Polda Sulteng, saksi menyebut pelaku lebih dari 10 orang.

Tiga diantaranya membawa senjata api berupa laras panjang, dan senpi genggam.

“Lima saksi yang diinterogasi menyatakan, pelaku kurang lebih 10 orang tidak dikenal, 3 orang membawa senjata api (laras panjang 1 dan 2 senpi genggam),” kata Awi masih melansir sumber yang sama.

Awi menambahkan, kurang lebih 100 orang pasukan dari Satgas Tinombala, Brimob Polda Sulteng dan TNI, dikerahkan untuk melakukan pengejaran terhadap para pelaku.

“Saat ini sudah ada back up kurang lebih 100 orang pasukan dari Satgas Tinombala, Brimob Polda Sulteng dan TNI untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok Ali Kalora tersebut,” terangnya.


Baca juga:

PGI: Hentikan Praktik Diskriminasi dan Intoleransi di Singkil

3. Warga mengungsi

Beberapa warga yang tinggal di sekitar rumah korban lari ketakutan dan memilih bersembunyi ke dalam hutan.

Namun kini, 150 KK diungsikan mengingat lokasi pembunuhan diketahui masih sepi dan berada di tempat terpencil.

“Saat ini aman, semua warga di lokasi sudah diungsikan ke daerah yang ramai penduduk,” kata Kepala Desa Lembantongoa, Deki Basalulu kepada Kompas.com.

 

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.