
Universitas Kristen Indonesia (UKI) menggelar diskusi “Outlook Indonesia 2021: Peluang dan Tantangan di Bidang Ekonomi, Sosial Politik dan Hukum 2021” di Kampus UKI Cawang, Jakarta (18/12), baik secara offline dan online.
Hadir sebagai pembicara yakni Pakar Ekonomi Keuangan yang juga Dosen FEB UKI Prof Ir Roy HM Sembel, MBA PhD, CSA, Pakar Hukum Pembangunan Ekonomi yang juga Rektor UKI Dr Dhaniswara K Harjono SH, MH, MBA, Pakar Hukum Bisnis yang juga Dekan Fakultas Hukum UKI Dr (Cand) Hulman Panjaitan, SH, MH dan Pakar Hubungan Internasional yang juga Dekan FISIP UKI Angel Damayanti SIP, MSi, MSc, PhD.
Pakar ekonomi dan keuangan Roy Sembel menilai kondisi perekonomian Indonesia akan menguat pada 2021, dengan pertumbuhan berkisar antara 3 sampai 5 persen.
Menurut Roy, pada triwulan pertama masa pandemi Covid-19, perekonomian Indonesia masih tumbuh sebesar 2,97 persen year-on-year (yoy). Namun memasuki kuartal kedua, capaian itu menurun ke angka -5,32 persen yoy.
Baca juga: FH UKI Jakarta Salurkan Bantuan Kepada Mahasiswa Perantau Ditengah Pandemi Covid-19
“Kuartal III dan IV, mulai ada perbaikan. Indonesia memiliki potensi digital ekonomi yang besar dan perguruan tinggi dapat mengembangkan Sumber Daya Manusia di bidang digital ekonomi,” ujar Roy.
Menurut Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UKI tersebut, pemberian vaksin Covid-19 secara gratis akan memberi dampak positif bagi psikologis masyarakat. Hal itu dinilai amat baik, karena untuk memulihkan perekonomian bangsa, diperlukan peran serta seluruh elemen masyarakat.
“Indonesia memiliki kekuatan keanekaragaman hayati yang berpotensi dapat menurunkan tingkat kesenjangan ekonomi masyarakat. Diprediksi di tahun 2021, investasi akan semakin meningkat,” papar Roy.
Baca juga: Wisuda UKI Tahun Akademik 2018/2019, Rektor UKI: Hadapi Era 4.0 dengan Lifelong Learning
Sementara Pakar Hukum Pembangunan Ekonomi Dr Dhaniswara K Harjono SH, MH, MBA, memprediksikan salah satu tantangan Indonesia 2021 adalah akan terjadi booming sengketa akibat dampak pandemi Covid-19.
“Hitungan atau ramalan saya pada tahun 2021 akan terjadi booming sengketa. Saat ini, yang terjadi memang diberikan tenggang waktu terkait persoalan hukum dan bisnis. Bahkan, jika diamati sebetulnya sudah terjadi wanprestasi di mana-mana. Namun karena kondisi masih wabah Covid, semua tidak menggugat dan melaporkan kepada penegak hukum. Sebab itu, perlu dicarikan jalan keluarnya,” ujar Dhaniswara yang juga Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI) ini.
Lebih lanjut Dhaniswara mengutarakan hukum sebagai panglima mesti ditegakkan. “Nggak ada ampun bagi penegak hukum yang coba-coba bermain-main hukum. Juga, bagi para pembuat peraturan perundang-undangan jangan hanya bekerja sesuai dengan pesanan sponsor,” imbuhnya.
Baca juga: “Berkarya Menuju FH UKI Hebat” Bergema Pada Dies Natalis Ke-60 FH UKI
Sedangkan Pakar Hukum Bisnis Dr (Cand) Hulman Panjaitan, SH, MH mengatakan Revolusi Industri 4.0 yang mempercepat proses globalisasi dan liberalisasi ini memberikan peluang untuk melakukan inovasi dan kreativitas tanpa batas.
“Pun, peningkatan kualitas produk dalam negeri dan daya saing serta peningkatan mobilisasi investor domestik menjadi begitu penting untuk diperhatikan,” urai dia.
Selain itu, lanjut Hulman, dalam rangka menarik investor asing maka diperlukan pemberdayaan UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan pemberdayaan UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
“Juga, pentingnya penciptaan iklim yang kondusif, melalui jaminan kepastian berusaha dan kepastian hukum serta efisiensi waktu,” jelas dia.
Tantangan 2021, menurut Hulman, selain kesiapan kualitas produk dalam negeri dan SDM yang unggul, Pemerintah juga mesti mengembangkan dan memberdayakan aturan (Ius constituendum), Alternative Dispute Resolution (alternatif penyelesaian sengketa), Arbitrase dan Online Dispute Resolution (penyelesaian sengketa online).
“Tak kalah penting adalah tantangan budaya Hukum yang berkaitan dengan aparat penegak hukum. Karakter, sikap dan pandangan penegak hukum terhadap hukum itu sendiri merupakan tantangan bagi kita,” tandasnya.
Pakar Hubungan Internasional UKI sekaligus Dekan Fisipol Angel Damayanti menyatakan kondisi Indonesia harus aman agar investor asing tak ragu masuk. Di sisi lain, suara rakyat pun harus terwakili oleh pemerintah.
“Civil Society berperan penting dalam memberikan rekomendasi kebijakan terhadap eksekutif dan legislatif. Universitas Kristen Indonesia aktif terlibat dalam perumusan Undang-Undang Omnibus Law. Pengabdian Kepada Masyarakat juga dilakukan di lingkungan Cawang, Jakarta Timur, untuk mengedukasi masyarakat,” kata Angel.
(VIC)
Be the first to comment