Usai dideklarasikan, PCPI Bertekad Bangun Universitas Protestan Terbesar

Jakarta, ONLINEKRISTEN.com – Guna menyatukan dan mensinergikan para cendekiawan Kristen Protestan, dideklarasikan sebuah organisasi/lembaga bernama Perserikatan Cendekiawan Protestan Indonesia (PCPI) di Gedung Lembaga Alkitab Indonesia (LAI), Jakarta, Rabu, 28 Februari 2018.

PCPI yang dinahkodai Ketua Umum Pdt Dr Jerry Rumahlatu dan Sekretaris Jenderal, Hotben Lingga, MTh, ini punya visi yakni menjadi organisasi cendekiawan yang memberikan kontribusi besar dalam pencerahan, pembangunan, kemajuan dan kesejahteraan bangsa.

Sementara misi PCPI yaitu bersinergi membangun bangsa dan masyarakat Indonesia dengan semangat Pancasila dan UUD 45 dan mempersiapkan Kader Pemimpin Bangsa, Gereja, Ilmuwan-ilmuwan besar dan cendekiawan-cendekiawan yang berwawasan nasionalis, global dan alkitabiah.

Dan motto PCPI adalah untuk reformasi gereja, kemajuan bangsa dan transformasi dunia.

“Sebagai Think-Tank dan transformator gereja dan bangsa, PCPI mengajak para cendekiawan dan profesional Kristen bersinergi untuk mendirikan universitas protestàn terbesar di dunia,” tegas Sekretaris Jenderal PCPI, Hotben Lingga, MTh, dalam deklarasinya.

Menurut Hotben, para cendekiawan/cerdik pandai atau intelektual Kristen Protestan merupakan komponen strategis dalam kehidupan berbangsa, bernegara, bermasyarakat dan bergereja.

“Sebagai komponen penting yang memiliki potensi, sumberdaya, infrastruktur dan jaringan kerja yang prospektif, para cendekiawan merupakan ujung tombak garda depan anak-anak Tuhan,” ujar dia.

“Dengan jumlah minimal 1 juta orang cerdik pandai Kristen Protestan dan jutaan professional Kristen Protestan, maka para cendekiawan dan professional Kristen Protestan di Indonesia merupakan kekuatan besar untuk melakukan transformasi bangsa,” imbuh dia.

Hotben yakin jika para cendekiawan tersebut dihimpunkan dalam sebuah organisasi yang besar maka dapat tercipta energi dan sinergi yang luar biasa untuk membangun gereja, bangsa dan negara.

Di tengah-tengah arus globalisasi, lanjut dia, perkembangan Iptek dan krisis sosial-kemanusiaan yang sedang melanda dunia dan bangsa, para cendekiawan Kristen Protestan dipanggil untuk bersekutu, bergumul, bersaksi, berserikat, bersinergi dan berkreasi untuk memajukan dan memanifestasikan Kerajaan Allah dan nilai-nilai Alkitab di dalam kehidupan sehari-hari, kehidupan sosial maupun di dalam dunia akademis.

Pun, para cendekiawan Kristen Protestan dipanggil untuk menjadi garam, terang, saksi, mandatoris, pelayan, pengerja, pionir, pembaharu dan transformator masyarakat dan bangsa.

“Salah satu kegerakan dan agenda yang Allah sedang lakukan saat ini adalah merevitalisasi kaum cendekiawan Kristen Protestan untuk memajukan dan membangun bangsa, untuk mentransformasi masyarakat dan dunia melalui partisipasi aktif dan kontribusi konkrit,” tegas dia.

Ada lima maksud dan tujuan didirikannya PCPI:

  1. Menjadi wadah perkumpulan, persekutuan, persatuan, pembelajaran, perjuangan, pelayanan, kesaksiaan, urun-rembuk, kerja-sama, sinergi dan aliansi strategis bagi para cendekiwan/cerdik pandai Kristen Protestan dalam kehidupan bergereja, berbangsa, bermasyarakat dan bernegara.
  2. Menjadi organisasi pengkaderan, pemberdayaan, pengutusan, apologetik, pengkajian dan advokasi bagi gereja, bangsa dan masyarakat.
  3. Menjadi mitra-kerja pemerintah, Gereja, masyarakat, organisasi-organisasi cendekiawan lainnya dan semua komponen bangsa dalam menyikapi perkembangan/dinamika kehidupan masyarakat/dunia, sebagai wujud panggilan, kesaksian, pelayanan dan pertanggung-jawaban iman kepada bangsa, masyarakat dan gereja.
  1. Menjadi penggerak, motivator, fasilitator, pengembang dan promotor pembangunan 100 universitas, RS/Poliklinik, sekolah, panti asuhan, panti sosial dan lembaga-lembaga nirlaba maupun berlaba yang professional dan alkitabiah untuk memberdayakan, meningkatkan dan memperkuat pembangunan SDM nasional dan pembangunan SDM umat Kristen Protestan khususnya.
  2. Membangun jaringan sinergis dan bisnis global dan nasional antar cendekiawan dan professional Kristen agar dapat bersinergi untuk saling bekerja-sama, membantu dan membangun.

Sedangkan kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha yaitu:

  1. Penelahaan Alkitab dan Persekutuan Doa bersama maupun pertemuan-pertemuan informal dalam bentuk makan siang atau makan malam bersama.
  2. Mengadakan pengkajian dan analisa terhadap isu-isu strategis yang berhubungan dengan kehidupan berbangsa, bermasyarakat, bernegara dan bergereja.
  3. Mengadakan konvensi-konvensi, seminar-seminar akademis dan retret besar/nasional.
  4. Mengadakan pelatihan atau lokakarya keterampilan dan kepemimpinan.
  5. Mengadakan Bakti sosial kemanusiaan ke panti-sosial, panti jompo dan lain-lain.
  6. Mengadakan Fund-raising untuk kegiatan-kegiatan amal, dana penginjilan, beasiswa, pengembangan/pembangunan SDM umat (sekolah/universitas), karya sosial dan lain-lain.
  7. Menggalang kerja-sama, komunikasi dan hubungan baik dengan lembaga-lembaga/instansi-instansi pemerintah dan swasta.
  8. Membuat usaha Penerbitan Buku, majalah, buletin dan website untuk sarana komunikasi.

“Salah satu target dari PCPI adalah membangun Universitas Kristen Protestan yang besar untuk mempersiapkan pemimpin-pemimpin bangsa, gereja dan masyarakat agar bisa berkontribusi aktif dalam pembangunan nasional dan melakukan revolusi ilmiah untuk mentransformasi dunia dan peradaban dengan nilai-nilai Alkitab dan Pancasila,” tandas Hotben.

Acara deklarasi tersebut diikuti oleh sekitar 70 peserta, yang terdiri dari para penggagas dan pendiri PCPI yang juga merupakan alumni-alumni GMKI, para pengusaha, perwakilan dari beberapa ormas dan simpatisan PCPI.

Tampak hadir dalam acara tersebut pengusaha Dr. Gunadi Gunawan, Dr. Edy Siswoyo (tokoh PIKI), Dekan FK UKI Dr. Marwito, Ketum PP GMKI Sahat MP Sinurat, Pdt Marihot Siahaan, Pdt Dr Arnold Tinda, Junias Lumbantobing, Santiamer Silalahi, Pdt Dr Bernalto, Mangontang Simanjuntak, Irian Sitorus Pane, Pdt. DR. G. Ubleeuw, MTh, Marlen Samosir, Pdt. Dr. Bob Leimena, Johnni Adventus Hutapea, Dr. Fenno Tahalele, Johnny Simorangkir, Pdt. Rudy Pitoy, Horas Marihot Siringo-ringo, Pdt. Effendi Hermanto, Yulia Simorangkir dan Ridwan Hutabarat.

Sebelum deklarasi diadakan ibadah. Firman Tuhan kala itu dibawakan oleh Ps. Abraham Lembang. Acara ini dimeriahkan oleh penyanyi rohani Ev. Sherlyn Buaya, MC adalah Pdt Nelly Berhitu, MTh.

Dalam deklarasi tersebut, Dirjen Bimas Kristen Prof Dr Thomas Pentury yang sedianya akan menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Revitalisasi Pendidikan Kristen Protestan dalam Pembangunan Nasional: Tantangan dan Resolusi” berhalangan hadir.

(OK-1)

 

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.