Pelantikan Pengurus LPBH-YKI: MEMBELA YANG LEMAH DAN TERPINGGIRKAN

Pelantikan Pengurus LPBH-YKI: MEMBELA YANG LEMAH DAN TERPINGGIRKAN

Jakarta, ONLINEKRISTEN.COM, Ketua Pembina Yayasan Komunikasi Indonesia (YKI), Sabam Sirait melantik Pengurus Lembaga Pelayanan dan Bantuan Hukum (LPBH) YKI masa bakti 2016-2021 yang diadakan di Grha PGI, Salemba, Jakarta, 12 Agustus 2016.

Adapun susunan Badan Pengurus Harian LPBH YKI Masa Bakti 2016-2021, antara lain, Dr Daniel Yusmic Foekh, SH (Ketua), Yodben Silitonga, SH (Sekretaris), Karmadi Silalahi, SE (Bendahara), Hendri Sihombing, SH (Ketua Divisi Litbang), Djalan Sihombing, SH (Ketua Divisi Non Litigasi), Maurits Sirait, SH (Ketua Divisi Litigasi), Natalia D, Jacobs Tetelepta, SH, MA (Ketua Divisi Antar Lembaga), Drs. Sonny Wuisan, SH, CLA (Ketua Divisi Hubungan Masyarakat dan Media) dan anggota pengurus lainnya.

Usai pelantikan diadakan seminar dengan tema “Berantas Peradilan Sesat di MA dan MK” dengan keynote speaker Menteri Hukum dan HAM, Dr. Yasonna Hamonangan Laoly.


Menteri Yasonna mengatakan dari perspektif Kristiani, hendaknya setiap orang ambil bagian sebagai pejuang keadilan yang turut menegakkan proses hukum yang benar.

“Tidak mudah memang, tapi saya kira harus dimulai dari sekarang,” ujar dia.

Karena itu, Yasonna berharap agar LPBH YKI berada digaris depan membela orang-orang yang terlanggar hak-haknya dalam due process (proses hukum).

“Saya yakin kalau LPBH YKI diisi oleh pengurus yang penuh passion dan integritas untuk membela orang-orang yang lemah dan terpinggirkan, maka LBPH YKI akan didatangi orang berbondong-bondong,” kata dia.


Sementara itu, Ketua LPBH YKI, Dr. Daniel Yusmic Foekh SH, menjelaskan kepengurusan baru LPBH YKI ini merupakan revitalisasi dari kepengurusan sebelumnya yang dinahkodai oleh Dr. Bernard Nainggolan yang kini menjadi Ketua Yayasan Komunikasi Indonesia.

Menurutnya, LPBH YKI komit untuk fokus pada bidang pelayanan hukum.

“Pelayanan hukum kita fokus membantu orang-orang yang lemah dan miskin, yang diberikan secara gratis,” kata dia, “Kita ingin pikul salib, itu berarti kita mesti berpihak kepada yang lemah.”


LPBH YKI juga, lanjut Yusmic, akan membantu advokasi persoalan gereja-gereja yang ditutup atau disegel.

Kendati begitu, dia mengakui tidak mudah untuk melayani bidang hukum melihat realita masih adanya “peradilan sesat”. Karena itu, dibutuhkan komitmen penuh dari semua pengurus.

Yusmic bersyukur manakala yang masuk dalam struktur pengurus ini berasal dari berbagai suku. Ada dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, NTT, hingga Papua.


“Ini merupakan potensi jaringan yang mesti dimanfaatkan sebaik-baiknya,” kata Kepala laboratorium Hukum Universitas Atmajaya ini.

(RI-1/PITOY)

 

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.