Film “David and Goliath” Diputar Pertama Kali di Bioskop Indonesia

Film “David and Goliath” Diputar Pertama Kali di Bioskop Indonesia

Kisah dahsyat tentang iman dan keberanian Daud melawan Goliat yang disajikan dalam Film berjudul “David and Goliath” akan diputar pertama kali serentak pada tanggal 16 Maret 2016 melalui jaringan CGV Blitz dan Cinemax di seluruh Indonesia.

Sementara pemutaran film premier-nya akan diadakan pada tanggal 14 Maret 2016 yang akan dihadiri puluhan artis ibukota dan rohaniawan.


Pemutaran film “David and Goliath” di Indonesia ini terbilang spesial lantaran Indonesia merupakan negara pertama yang akan memutar film produksi Amerika ini. Sedangkan di negeri Paman Sam baru akan ditayangkan serentak di bioskop pada tanggal 27 April 2016.

BACA JUGA: Film Horas Amang Bakal Tayang di Bioskop Mulai 26 September 2019

“Film ini didistribusikan untuk menyebarkan kabar baik dari Alkitab bahwa dengan iman dan keberanian, seseorang akan mampu mengatasi persoalan sebesar apapun,” kata Associate Producer Film “David and Goliath”, Anton Pratama, kepada awak media di Restoran Shinjuku, Ancol, Jakarta, 7 Maret 2016.

Anton Pratama (Kanan)
Anton Pratama (Kanan)

Anton yang telah menggeluti dunia film sejak 1999 ini menjelaskan beberapa film yang diangkat dari kisah Alkitab telah dibuat.


Diantaranya, Film tentang Nabi Nuh diangkat dalam sebuah film “NOAH” pada tahun 2014 dan Film tentang Nabi Musa dalam “EXODUS : Gods and Kings 2014”. Pada Maret 2016 ini Perfilman Amerika kembali merilis film tentang Nabi Daud ini.

BACA JUGA: GP Ansor: Film Kau Adalah Aku Yang Lain Sarat Pesan Toleransi

“Kisah perjuangan dan keberanian David (Nabi Daud) yang diriwayatkan dalam Alkitab, sebenarnya sudah banyak disuguhkan ke layar lebar. Namun tidak semuanya tercatat secara menarik disajikan,” terang dia.

Lebih jauh Anton menguraikan pertama kali cerita legenda “David dan Goliath” dihempaskan ke layar lebar pada tahun 1960, oleh duet sutradara; Ferdinando Baldi asal Italia, dan Richard Pottier sutradara berdarah Austria kelahiran Prancis.


Duet Baldi dan Pottier akhirnya tanpa disengaja menjadi geliat industri perfilman Hollywood yang hingga kini banyak produser kegatalan melakukan remake film sejarah kehebatan Nabi Daud itu.

Terakhir pada 2015 lalu, film berjudul sama “David and Goliath ; I will do it” pun diusung, sayangnya hasilnya dipasaran sangat buruk.

“Kini, pada tahun baru 2016, film David and Goliath kembali hadir dengan taste yang ‘tentunya’ sangat berbeda dan berkelas,” tegas dia.


Ditangan Wallace bersaudara, menurut Anton, film “David and Goliath” lebih berwarna dan punya greget dengan penyajian visual dan gaya yang jauh lebih menarik, kisah berdarah, heroik dan keyakinan.

Seperti biasa, menyaksikan film historical bermuara Bibilic, tentu harus dengan ‘taste‘, untuk itu anda tidak sekedar disajikan dengan gambar-gambar monumental namun penyampaian bahasa visual yang lebih banyak disampaikan sebagai penghayatan sejarah peradaban, seperti yang sering kita lihat dalam film-film Biblical.

“Adegan aksi, pertempuran film ini lebih berdaya, mungkin film ‘David and Goliath’ milik Wallace Brothers ini yang bakal ramai ditonton banyak penikmat film-film Biblic dan dijamin sangat fantastis,” ujar dia.


Artinya, tambah dia, olahan perangkat teknologi digital visual dan audio serta efek CGI, dalam film milik Wallace, ini dikerahkan secara total, agar penonton ‘merasa’ lebih saat menyaksikannya.

Produser dan penulis naskah Jeffrey Giles sebagai orang di belakang layar, yang pernah terlibat lewat The Expendables, Rambo, ingin menjadikan film kisah heroik Nabi Daud sebagai film paling ciamik.

Tidak banyak film berbasis Biblic dengan muara sejarah kenabian Daud, yang sukses dipasaran.


“Sosok Goliath dalam film ini memang dibungkus dengan tampilan fisik yang wajar, bukan seperti banyak rekaan yang mengimajinerkan sosok raksasa jahat, kekar dengan tinggi badan nyaris tiga meter bahkan lebih. Tapi bisa dikatakan ini adalah film layak tonton di tahun 2016 ini,” kata dia.

Dunia film, menurut Anton, punya pengaruh besar. Karena itu dia berharap melalui film yang diambil dari Kitab 1 Samuel ini menjadi berkat bagi para penontonnya.

Anton mengucap syukur manakala film yang telah lulus sensor ini bisa ditayangkan di Indonesia. Sebelumnya, Film “Son of God” juga telah tayang dan mendapat sambutan positif dari penontonnya.


Film action drama ini, menurut dia, sangat cocok dengan kondisi kekinian dimana banyak orang mengalami masalah besar. Ibarat Daud mengalami pertarungan besar melawan Goliat.

Kala itu di Israel tidak ada yang berani melawan tentara Filistin, Goliat, oleh karena badannya yang besar mencapai tinggi 3,2 meter.

Raja Saul sempat meragukan sosok Daud yang kesehariaannya menggembalakan domba ini. Apalagi tubuhnya terbilang mungil kemerah-merahan dan elok pula parasnya.


Namun, dengan pertolongan Tuhan, David yang bertarung tanpa menggunakan baju zirah dan hanya bermodalkan senjata umban dan lima batu kecil bisa menumbangkan Goliath.

“Setelah menonton film ini diharapkan banyak orang termotivasi untuk tetap percaya dan menyembah Tuhan ketika menghadapi persoalan sebesar apapun,” pungkas dia, “Iman bisa mengubah segalanya. Namun kuatnya logika, terkadang mengesampingkan iman.”

Anton menambahkan meskipun tidak memasang nama bintang besar, film ini tetap punya sentuhan berbeda.


Film David and Goliath yang di tayangkan di Indonesia mulai 16 Maret di jaringan CGV Blitz , Cinemaxx dan lainnya ini, dibintang, antara lain, Matt Berberi – Outstanding Action Performance by a Stunt Ensemble in a Motion Picture for The Amazing Spider-Man (2012), Michael Foster (Road Wars) dan John Knox ( the good sherperd ).

Rasanya, bagi anda yang menjadi peggila film-film sejarah berbasis biblic, patut untuk tidak melewatkan film ini. Pre-sale tiket akan mulai tanggal 1 Maret 2016 di Bioskop-bioskop, walaupun film ini baru tayang pada tanggal 16 maret 2016.

 

 

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.