HARAPAN
HARAPAN BAGI
PENDETA PEREMPUAN
begitu banyak gereja di zaman ini
yang menahbiskan perempuan-perempuan
menjadi pendeta
yang lebih maju adalah ada banyak perempuan yang kini sukses menjadi pimpinan sinode
pimpinan sekolah teologi
pimpinan organisasi kristiani
pimpinan lembaga gerejawi diberbagai aras
pimpinan lembaga oikoumene di banyak level
di dunia sekuler
banyak perempuan menjadi menteri
pemimpin negeri
anggota parlemen
dirjen, sekjen
kepala ini dan itu
rektor, peneliti
dan sebagainya
dan sebagainya
perempuan cerdas dan pikiran bernas
kini banyak menjadi pelayan gereja yang andal
dibanggakan
mulai dari komisi, penatua, tim, anggota majelis sinode
pimpinan lembaga gerejawi di level nasional, regional dan internasional
sejarah akan tertoreh secara mengagumkan
jika kelembutan
kecerdasan dan kebijaksanaan perempuan
ikut mengalir dalam proses membangun kehidupan
yang berkeadaban
di zaman yang makin maju dan modern para perempuan gereja
tidak lagi berkutat pada soal-soal kerumahtanggaan, kecantikan, kuliner, ASI, balita, resep-resep masakan dan sebagainya
perempuan gereja
mesti tampil sebagai pendeta, pemimpin jemaat, pemimpin resort, pemimpin klasis, pemimpin sinode, pemimpin badan kerjasama gereja di berbagai wilayah, pemimpin pgi wilayah
aturan gereja mesti memberi ruang bagj para perempuan gereja untuk berkiprah optimal di lingkup jemaat dan gereja
para pendeta perempuan yang melayani di jemaat dan gereja
harus membuktikan kepiawaiannya dalam melayani yang sama atau bahkan lebih dari seorang pendeta laki-laki
ia takboleh mengidap sejenis penyakit inferiority compleks dalam berinteraksi dengan pendeta laki-laki
ia harus merasa setara dan takboleh terjerembab dalam isu gender
pendeta perempuan harus membaca dengan mata jernih isu yang trending di masyarakat
bukan hanya KDRT, kekerasan seksual, aturan dukcapil tentang kawin siri, kejahatan seksual terhadap anak
tetapi juga soal-soal korupsi, terorisme, kkb, konflik, kesatuan bangsa, pergeseran libur haribesar keagamaan
dan lain sebagainya
pendeta perempuan mesti memaknai bahwa jabatan pendeta itu adalah pelayanan dan panggilan
sikap arogan, diskriminatif, memandang muka, ngeboss takada dalam jabatan itu
pendeta perempuan wajib mengembangkan sikap humble dalam diksi dan perbuatan.
Jakarta, 12 Oktober 2021/ pk .4.03
Weinata Sairin
Be the first to comment