OnlineKristen.Com – HUT Ke-48 Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) merupakan momentum bagi anggota PGLII untuk melakukan perenungan sampai sejauh mana sebagai umat Kristiani ikut berperan bagi kemajuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Sebagai lembaga aras nasional, kami memperhatikan persoalan dan tantangan masa depan, gereja harus cepat beradaptasi dengan gelombang perubahan modernisasi, gereja tidak boleh hanyut terbawa arus zaman, gerejalah yang memimpin kemajuan, gereja menjadi terang serta sumber inspirasi pembaharuan sehingga mampu dan mempertahankan nilai-nilai eskatologi,” ujar Ketua Umum PGLII, Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh dalam Ibadah Syukur HUT Ke-48 PGLII yang digelar di Gedung GEPEMBRI Kelapa Gading, Jakarta, Rabu Malam, 17 Juli 2019.
“Gereja harus selalu tereformasi ‘Ecclesia reformata, semper reformanda est’ bahwa gereja harus mereeksakminasi dirinya sendiri secara berkelanjutan dalam rangka mengutamakan kemurnian doktrin dan praktiknya, istilah yang berarti reformasi belum selesai, reformasi berjalan terus,” tambah dia.
Tentunya, lanjut Ronny Mandang, perubahan seyogyanya memperkuat iman Kristiani dan dalam wujudnya tetap memiliki warna Kristiani Indonesia, sehingga Umat Kristen tetap memiliki wajah nasionalis Indonesia.
“Dalam perjalannya mewujudkan ‘Bersatu dan Memberitakan injil’, Kaum Injili terus menerus melakukan estafet kepemimpinan secara berkelanjutan tanpa paksaan dan dilakukan dengan kesadaran dan kekuatan dalam kebersamaan,” urai dia.
Ronny mengutarakan oleh anugerah Tuhan kebersamaan yang dibangun oleh gereja dan sinode bahkan kekompakan yang dirajut antara sesama aras gereja nasional terjalin dengan baik dan sehat.
Tidak sampai disitu PGLII yang tergabung dalam FUKRI yang terdiri dari Aras Nasional KWI, PGI, PGPI, PBI, Bala Keselamatan, GMAHK, GOI menjalin persahabatan dengan agama-agama lain di Indonesia.
“Persahabatan ini terus dirawat dan pada gilirannya PGLII juga memiliki kontribusi sebagai Aras Gereja Nasional yang mempererat kesatuan dan persatuan bangsa,” kata dia.
“Sebagai Umat Kristiani, kita terus mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan dengan turut aktif berpartisipasi dalam lembaga eksekutif, yudikatif maupun legislatif,” tambah dia.
Berbagai peran yang diambil oleh tokoh anak bangsa yang beragama Kristen, lanjut Ronny, jauh sebelum Kebangkitan Nasional, terlibat dalam Sumpah Pemuda maupun menjadi anggota BPUPKI mengawali kemerdekaan Indonesia.
“Kontribusi umat Kristen menjadi nyata dengan keberadaan mereka duduk sebagai Menteri dan dalam berbagai kepemimpinan di Republik Indonesia baik sebagai Aparatur Sipil Negara maupun sebagai anggota TNI dan Polri,” kata dia.
Ibadah syukur HUT PGLII ke 48 ini dihadiri, antara lain, oleh pimpinan gereja, sinode dan lembaga anggota PGLII, hadir juga pimpinan PGLII Wilayah Banten, Depok, Jawa Barat, dan Sulawesi.
Dalam kesempatan ini para sahabat yang tergabung dalam FUKRI turut hadir memberikan dukungan dan ucapan selamat.
“Harapan kami agar Umat Kristiani Indonesia tetap setia untuk berdoa dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wujud Bhinneka Tunggal Ika dan menghormati bendera Merah Putih. Umat Kristiani bersedia bekerja keras untuk menciptakan masyarakat adil makmur sejahtera menuju hari depan yang penuh harapan,” pungkas Ronny.
Sementara Ketua panitia yang juga Plt Sekum PGLII, Pdt. Tommy Lengkong, MTh mengucap syukur kepada Tuhan Yesus atas berkat kasih karunia-Nya dapat merayakan HUT Ke-48 PGLII.
“Kalau bicara 48 tahun, dua tahun lagi itu berarti PGLII akan Yubilium 50 tahun. Itu bukan waktu yang tidak singkat. Tapi suatu perjalanan yang cukup panjang. Oleh karena itu, Mari kita berdiri teguh bersama, tetap kokoh dalam kuasa Injil,” tutup dia.
Perayaan HUT Ke-48 PGLII kala itu ditandai dengan pemotongan kue secara bersama dipimpin langsung Pdt Ronny Mandang. Ikut dalam pemotongan kue tersebut, antara lain, Ketua panitia yang juga Plt Sekum PGLII, Pdt. Tommy Lengkong, MTh, Pdt. Bambang Widjaja, Pdt. Dr. Anton Tarigan, Pdt Ronny Sigarlaki, Pdt. Gomar Gultom, dan Direktur Urusan Agama Kristen Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama, Jannus Pangaribuan, SH, MM.
Be the first to comment