Banyak harapan yang disampaikan dalam acara Ibadah Syukur HUT Ke-48 Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) yang digelar di Gedung GEPEMBRI Kelapa Gading, Jakarta, Rabu Malam, 17 Juli 2019.
Diantaranya, Ketua PGLII DKI Jakarta, Pdt. Dr. RB Rory menyatakan harapannya pada HUT Ke-48 PGLII.
“Kami percaya ini momentum penting untuk ada akselerasi yang bisa dilakukan PGLII kedepan. Banyak sekali yang kita akan lakukan kedepan ini khususnya membangun hubungan dengan sinode-sinode gereja, pemerintah, dan semua elemen masyarakat baik dari agama lain,” kata Pdt Dr RB Rory yang kala itu didampingi Sekum PGLII DKI, Pdt. Dr. Antonius Natan dalam acara Ibadah Syukur HUT Ke-48 PGLII yang digelar di Gedung GEPEMBRI Kelapa Gading, Jakarta, Rabu Malam, 17 Juli 2019.
Itu sebabnya, lanjut Pdt, Rory, eksistensi PGLII adalah untuk bergerak maju. Dan momentum HUT Ke=48 PGLII kali ini merupakan suatu kontribusi yang menyemangati apa yang akan dilakukan oleh PGLII kedepan.
“Kita akan gerakkan kembali komitmen awal PGLII yaitu esensi yang amat penting adalah memberitakan Injil. Spirit memberitakan Injil ini akan kita kembangkan sehubungan dengan Amanat Agung Tuhan untuk pergi memberitakan Injil adalah nafas yang harus terus dikembangkan PGLII,” imbuhnya.
Sementara Direktur Urusan Agama Kristen Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama, Jannus Pangaribuan, SH, MM, yang hadir mewakili Dirjen Bimas Kristen, mengatakan Perjalanan PGLII hingga 48 tahun merupakan perjalanan yang panjang.
“Dalam perjalanan tersebut, PGLII dimatangkan melalui proses pengalaman dan tantangan yang pada akhirnya menjadikan PGLII menjadi aras gereja yang kuat dan visioner,” ujar dia.
PGLII, lanjut Jannus Pangaribuan, sebagai jaringan gereja-gereja dan lembaga-lembaga Injil yang bersatu untuk memberitakan Injil telah 48 tahun, telah melakukan visinya sebagai kaum Injil yang bersatu untuk memberitakan injil.
“Dengan harapan yang tidak putus sebagai misinya yaitu menumbuhkan persatuan dalam Kristus dan memperkuat identitas, suara dan platform untuk kesaksian dan pemuridan Injil,” kata dia.
“Sebuah karya dan kiprah yang besar untuk Umat Kristen sekaligus menjawab kebutuhan zaman yang terus berkembang hingga saat ini,” imbuh dia.
Sedangkan Mewakili Forum Umat Kristiani Indonesia (FUKRI), Pdt. Gomar Gultom, mengemukakan perayaan HUT Ke-48 PGLII hari ini tidak dirayakan dalam ruang hampa.
“Tapi perayaan HUT PGLII hari ini dirayakan dalam konteks tertentu yang sedang kita hadapi sebagai gereja-gereja di Indonesia dimana begitu banyak konteks permasalah bangsa yang sedang dihadapi,” kata dia.
Gomar Gultom menyebut ada 2 krisis yang sedang dihadapi bangsa ini. Pertama, krisis kebangsaan.
“Pertaruhan Pilpres lalu sekalipun dimenangkan oleh gerakan nasional, masih menyisakan bom waktu dimana 45 persen itu sebuah modal yang cukup berat untuk dihadapi yang bisa dicopy paste pada pilkada tahun depan. Juga, pada pertarungan Pilpres yang berat pada tahun 2024 nanti,” kata dia.
Kedua, krisis ekologis. “Pemanasan global begitu dekat dengan kita. Para petani sekarang sulit menentukan kapan musim tanam mulai dan juga musim panen dimulai,” tandasnya.
(Vic)
Be the first to comment