Rakernas I MPK, Handi Irawan Beberkan Kondisi Sekolah Kristen yang Mengkhawatirkan

majelis pendidikan kristen
Foto bersama Pengurus Pusat MPK di Indonesia dengan 19 MPKW dalam pembukaan Rakernas I MPK di Hotel Santika 18 November 2022.

OnlineKristen.com  | Mengusung tema “MPKW Tangguh, Sekolah Kristen Bertumbuh”, Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia (MPK) menggelar Rakernas I di Hotel Santika, Kelapa Gading, Jakarta, 18-20 November 2022.

Sebelum Rakernas digelar ibadah dengan renungan Firman Tuhan dari Kitab 1 Korintus 12:12 yang dibawakan Badan Pengawas MPK, Pdt Ir Daniel Dianto, MM.

MPK yang tahun ini sudah berusia 72 tahun adalah lembaga yang mewadahi sekolah-sekolah Kristen dan diakui oleh Pemerintah. MPK memiliki tugas yang sangat besar untuk membantu sekolah Kristen di seluruh Indonesia yang menghadapi berbagai tantangan.

Ketua Umum MPK, Handi lrawan D, MBA, MCom, dalam sambutannya, memaparkan bahwa pandemi yang terjadi selama dua tahun terakhir ini menunjukkan kesenjangan dalam dunia pendidikan di Indonesia semakin melebar.

Baca juga: BPK Penabur Jakarta Borong Piala di Kompetisi Sains Nasional 2021 




majelis pendidikan kristen
Ketua Umum MPK, Handi lrawan D, MBA, MCom

 

“Sebanyak 7000 sekolah Kristen yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, namun 40 persen sekolah Kristen berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan,” bebernya.

Handi melanjutkan, yang menyedihkan adalah tidak banyak stakeholder yang melihat sekolah sekolah Kristen di indonesia sedang dalam kondisi tidak baik.

“(tercatat 40 persen (sekolah Kristen) mengalami kondisi penurunan, 30 persen stagnasi, 20 persen kondisi baik, 10 persen dalam kondisi sangat baik,” jelasnya.

“Jangan (hanya) melihat kondisi (sekolah Kristen) seperti BPK Penabur, jangan lihat dari Pelita Harapan, jangan lihat dari IPEKA atau PETRA atau Tritunggal di Semarang dan Trimulya di Bandung. Tapi dari 380-400 yayasan yang jadi anggota MPK sebenarnya kita ada pada posisi yang tidak baik,” tegas dia.

Baca juga: Pengamat Pendidikan: Intoleransi di Sekolah Negeri Merisaukan! Mulai dari Dipaksa Berjilbab Hingga Belajar Tak Sesuai Agama Murid





Lebih lanjut Handi mengutarakan, Tuhan juga menambahkan umat Kristen Indonesia 10 tahun terakhir.

“Pada tahun 2010 kita (penduduk Kristen) berjumlah 16.450.000 jiwa. Pada tahun 2020 ada umat Kristen sekitar 20.250.000 jiwa. Ada penambahan hampir 4 juta selama 10 tahun. Kalau gereja bertumbuh itu sudah pasti. Tapi kenapa sekolah sekolah Kristen mengalami kemunduran. Dan mengapa gereja-gereja tidak fokus untuk membangkitkan, mereformasi dan mengubah sekolah-sekolah yang mengalami penurunan agar menjadi baik,” urainya.

Menurut Handi, di Jawa Tengah ada 40 yayasan anggota MPK, namun hanya 15 yang survive. “25-nya kalau kita nunggu 5-15 tahun kemudian, saya yakin akan berguguran,” katanya.

Lanjut Handi, di papua ada 1200 sekolah Kristen, di GMIM ada 1100 sekolah Kristen, GMIT punya 500 sekolah Kristen dan HKBP punya 101 sekolah Kristen.




“Kalau tidak ada perubahan, bapak ibu sekalian, Jawa Tengah yang penduduk Kristennya cuma 1,6 persen, Jawa Timur cuma 1,7 persen, Jawa Barat cuma 1,8 persen, pasti akan mengalami penurunan karena pemda tidak bisa membantu,” katanya.

“Tapi di kantong-kantong Kristen seperti di Toraja, Poso, Toba, Nias, Mentawai dan Papua, Maluku dan Halmahera, Pemdanya masih mau membantu sekolah-sekolah Kristen,” imbuh Handi.

Sementara mewakili Dewan Kehormatan MPK, Mayjen (Purn) Drs Christian Zebua, MM, mengemukakan SDM yang dihasilkan sekolah-sekolah Kristen mampu membangun integritas dan kepribadian agar mereka menjadi tumpuan masyarakat.

“Artinya melalui sekolah-sekolah Kristen dihasilkan SDM yang berbuat bagi masyarakat agar mereka betul-betul merdeka. Selamat melaksanakan Rakernas pertama. Kiranya dalam Rakernas ini diperoleh suatu rumusan yang bisa dibawa di daerah sehingga MPKW menjadi kekuatan moral dan moril bagi sekolah-sekolah Kristen di daerah,” pungkas Mantan Pangdam XVII/Cenderawasih ini.

majelis pendidikan kristen
Dewan Kehormatan MPK, Mayjen (Purn) Drs Christian Zebua, MM





Pembukaan sidang Rakernas saat itu ditandai dengan ketuk palu secara simbolis oleh Ketua Umum MPK, Handi lrawan.

majelis pendidikan kristen
Ketua Umum MPK, Handi lrawan D, MBA, MCom mengetuk palu sidang sebagai tanda dibuka resmi Rakernas I MPK 2022. Dari Kiri: Ir David J Tjandra MA (Ketua Badan Pengawas), Handi Irawan D (Ketua Umum) Jopie JA Rory (Sekretaris Umum), drh Suhartono, CAT, CSA (Bendahara Umum) dan Mayjen (Purn) Christian Zebua (Dewan Kehormatan).

Visi dan Misi MPK 2030

Kepengurusan MPK periode 2022 – 2027 di bawah pimpinan Handi lrawan D, MBA, MCom sebagai ketua umum, memiliki Visi MPK 2030, yaitu:

“Menjadi lembaga yang mempercepat proses transformasi sekolah Kristen yang mampu menghasilkan lulusan siswa yang unggul, adaptif, mampu memimpin, pemberi dampak positif, dan berkarakter Kristiani.”

Sedangkan 5 Misi MPK 2030, adalah :
1. Membangun kolaborasi dan sinergitas antar semua stakeholder sehingga menghasilkan proses pembelajaran yang berkualitas.
2. Mempercepat proses transformasi digitalisasi pembelajaran di sekolah-sekolah Kristen.
3. Membantu sekolah Kristen yang tertinggal dengan meningkatkan kompetensi guru, kurikulum dan infrastruktur.
4. Mendorong dunia usaha untuk bekerja sama dengan sekolah-sekolah Kristen.
5. Membangun jejaring dengan semua sekolah-sekolah Kristen di Indonesia dan dunia untuk menciptakan budaya inovatif dan kreatif.

Upaya untuk mencapai visi dan misi MPK 2030 ini, dibutuhkan strategi pelayanan yang efektif yang tertuang dalam konsep 7 Strong.




Rakernas pertama yang diselenggarakan oleh pengurus MPK periode ini mengusung tema MPKW Tangguh, Sekolah Kristen Bertumbuh Sebagai perwujudan untuk membangun hubungan yang kuat dengan MPKW seluruh Indonesia demi terciptanya ekosistem yang baik sehingga sekolah Kristen bertumbuh menjadi kuat pada masa yang penuh tantangan ini.

Sebanyak 130 orang peserta Rakernas yang terdiri dari utusan 19 MPKW seluruh Indonesia berkumpul di Jakarta pada tanggal 18- 20 November 2022.

Rakernas ini dihadiri secara virtual Sekum PGI Sekum PGI Pdt Jacklevyn F Manuputty. Juga hadir Ketum PGLII Pdt Ronny Mandang dan sejumlah peninjau dari beberapa lembaga kemitraan seperti Family First Indonesia, Sinode GBI, Sinode Kalam Kudus, YKKI, IFCE, Third Mill, dan UPH.

(Vic)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.