BPK Gunung Mulia Bertekad Pulih Kuat dan Bertumbuh Pada Momen HUT Ke-76

bpk gunung mulia
Selebrasi HUT Ke-76 BPK Gunung Mulia

OnlineKristen.com | BPK Gunung Mulia menggelar selebrasi HUT Ke-76 dengan semangat, yang juga dijadikan tema, yaitu “Pulih, Kuat, Bertumbuh” yang diadakan di sela-sela ajang Pameran Buku IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) dan IIBF (Indonesia International Book Fair) di Exhibition Hall B, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Jumat (11/11/2022).

Nama BPK Gunung Mulia diambil dari Todung Sutan Gunung Mulia, Pria kelahiran Padang Sidempuan, Angkola, Tapanuli, 21 Januari 1896, yang pernah menjadi Menteri Kebudayaan Indonesia tahun 1945-1946.

Ketua Panitia Pricillia Wattimury mengutarakan sebelum prosesi selebrasi, diadakan Doa Syukur HUT Ke-76 BPK Gunung Mulia yang dihadiri juga oleh Sekretaris Umum PGI Pdt Jacklevyn Frits Manuputty.

“Juga ada persembahan tarian dan pujian dari karyawan, peluncuran Buku 33 Seri Selamat, fundraising Buku Seri Selamat, penampilan tarian daerah NTT dan peluncuran E-Book Store BPK Gunung Mulia,” jelasnya.

Baca juga: MEMBACA BUKU MENGHADIRKAN SPIRITUALITAS BARU





Direktur BPK Gunung Mulia Meyritha Maryanie mengucap syukur oleh karena penyertaan Tuhan sajalah penerbit Kristen yang didirikan pada 31 Oktober 1946 bisa eksis sampai saat ini.

Terkait Tema “Pulih, Kuat, Bertumbuh”, Meyritha memaparkan BPK Gunung Mulia sudah mengalami saver (penghematan). Tapi sebelum pandemi, sudah dilakukan juga hal itu.

“Ya namanya juga penerbit sudah tua. Kita mencoba bagaimana caranya untuk bisa bangkit. Makanya pada tahun pertama dan kedua (pandemi), kita gelorakan bangkit, bangkit dan bangkit. Sebenarnya bangkit bukan ketika pandemi saja, namun dari keterpurukan 10 tahun terakhir,” bebernya.

Baca juga: Alasan Dosen STT Ekumene ini Laporkan Mahasiswanya Atas Dugaan Pemalsuan Nilai





Meyritha mengakui, ketika pandemi melanda, revenue (pendapatan) benar-benar sangat anjlok. “Saat pandemi, dimana orang-orang pada tinggal di rumah, kita berharap mereka akan beli dan membaca buku kita, namun kenyataannya tidak seperti itu. Walaupun mereka mau membaca, mereka cari yang gratisan. Padahal ketika itu kita sudah punya beberapa ratus judul buku yang dijual secara online, tapi mereka nggak mau yang berbayar, maunya gratis. Itulah salah satu yang memperparah sebetulnya,” urainya.

Tahun 2020-2021, lanjut Meyritha, BPK Gunung Mulia memasuki fase bangkit. “Tahun 2022 kita harus pulih. bukan pulih karena pandemi melanda, namun pulih dari sebelum 10 tahun yang lalu sebetulnya,” tuturnya.

“Jadi kita harus kuat agar tidak jatuh lagi. Dan persyaratan untuk tetap pulih, kita harus bertumbuh. Kalau nggak bertumbuh bagaimana kita mau pulih. Masak segini-gini aja. Jadi kita harus bertumbuh. Itulah kenapa kita harus pulih, kuat dan bertumbuh sesuai dengan tema acara hari ini,” pungkas Meyritha.

Baca juga: 10 Sekolah Negeri di Jakarta Diduga Terseret Intoleransi kepada Siswanya





Ketua Umum Yayasan BPK Gunung Mulia Jannes Hutagalung juga mengucap syukur kepada Tuhan oleh karena perusahaan yang belum pulih ini, bisa mengikuti pameran buku di JCC ini. Diakuinya, pasang surut itu sudah dilewati BPK Gunung Mulia selama 76 tahun.

“Jika semua stakeholder mau bekerja keras dalam lindungan Tuhan, kita akan mampu melewati semua dan pulih, kuat dan bertumbuh ke depan,” imbuhnya. (Vic)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.