OnlineKristen.Com – Setelah melalui proses pemilihan yang cukup alot, Senator asal Jawa Timur La Nyalla Mahmud Mattalitti terpilih menjadi Ketua DPD periode 2019-2024.
Sedangkan Senator asal Gorontalo, Fadel Muhammad, terpilih menjadi Pimpinan MPR mewakili DPD.
Sebelumnya terpilih juga Ketua DPR Puan Maharani yang berasal dari Partai PDIP dan terakhir Ketua MPR Bambang Soesatyo dari Partai Golkar.
Banyak harapan yang diinginkan usai terpilihnya pimpinan lembaga tinggi negara tersebut. Diantaranya Senator asal Papua Barat Mamberob Rumakiek.
Dengan terpilihnya jajaran pimpinan DPD baru periode 2019-2024, Mamberob berharap pimpinan DPD yang baru ini betul-betul peduli terhadap penyelesaian semua persoalan daerah, termasuk persoalan Papua yang hingga kini masih memanas.
Menurutnya, DPD adalah lembaga yang bebas dari kepentingan manapun, termasuk kepentingan partai politik.
“Kepentingan kami (DPD) adalah kepentingan daerah. Itulah sumpah jabatan kami yaitu untuk menyampaikan aspirasi daerah. Banyak aspirasi daerah yang muncul terkait persoalan di daerah seperti Papua yang mesti segera diselesaikan,” imbuh dia.
Mamberob sangat mengharapkan keterlibatan DPD menyelesaikan masalah Papua yang merupakan persoalan kebangsaan ini.
“Saya kira DPD representasi yang cukup baik karena tidak mewakili golongan politik manapun. DPD lebih cepat dan tanggap terhadap pergumulan dan persoalan daerah karena berada di luar kepentingan partai politik,” ujar dia.
Meski begitu, Mamberob berharap ada sinergitas antara lembaga DPD dengan DPR dan MPR guna menyelesaikan persoalan-persoalan daerah seperti yang telah diatur di dalam undang-undang.
DPD yang bukan bagian dari partai politik, menurut Mamberob, merupakan lembaga independen dan bebas nilai sehingga tidak terjebak dalam suatu kepentingan politik manapun. “Kita murni menyuarakan kepentingan daerah,” kata dia.
Mamberob juga berharap agar Pimpinan DPD dan MPR tidak hanya memperhatikan persoalan kebangsaan yaitu persoalan ideologi tapi juga persoalan lainnya semisal kesenjangan, ketertinggalan pembangunan dan kesejahteraan yang masih jadi pergumulan besar bangsa ini.
“Jika itu dilakukan, maka akan mengangkat harkat dan martabat orang Papua dan menjadikan Papua bagian dari Indonesia dengan pendekatan pembangunan kesejahteraan yang memang benar-benar dirasakan dari setiap program yang dilakukan oleh pemerintah,” tandasnya.
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=5Glpp6-R9Ac[/embedyt]
Be the first to comment