Sinode Godang HKBP 2024, Momentum Evaluasi Visi “Menjadi Berkat Bagi Dunia”

sinode godang hkbp 2024
Ir. Sahat P Pasaribu, MPdK

OnlineKristen.com – Sinode Godang HKBP Ke-67 yang akan berlangsung pada 2-8 Desember 2024 di Seminarium Sipoholon, Tapanuli Utara, menjadi momen penting bagi HKBP untuk mengevaluasi kembali visinya: “Menjadi Berkat Bagi Dunia”.

Ir. Sahat Pasaribu, MPdK, Anggota Jemaat HKBP Kebon Jeruk, mengajak seluruh elemen HKBP untuk memikirkan secara mendalam bagaimana visi ini dapat diwujudkan dalam realitas jemaat dan pelayanan.

Menurut Sahat, visi “Menjadi Berkat Bagi Dunia” seharusnya tidak hanya menjadi slogan, tetapi diwujudkan melalui pelayanan yang nyata.

“Bagaimana HKBP bisa menjadi berkat bagi dunia jika untuk melayani jemaatnya saja masih sering terkendala? Dalam bidang pendidikan dan kesehatan misalnya, masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi,” ujar Sahat ketika diwawancarai Jurnalis SIB News Network (SNN) di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ia menyoroti Rumah Sakit HKBP Balige yang sering kewalahan menerima pasien, serta keterbatasan sumber daya gereja dalam meningkatkan pelayanan kepada jemaat di wilayah pedesaan.


Belajar dari Kesuksesan Organisasi Lain

Sahat juga menggarisbawahi perlunya HKBP belajar dari organisasi lain seperti Muhammadiyah yang telah berhasil membangun jaringan universitas dan fasilitas kesehatan di berbagai daerah.

“Universitas Nommensen sudah lebih dari 50 tahun, tetapi masih cuma berada di Sumatera Utara. Sementara Muhammadiyah setiap tahun terus mendirikan universitas baru di berbagai daerah,” kritiknya.

Ia juga mengingatkan agar HKBP tetap independen dalam menentukan arah kebijakannya.
“HKBP adalah HKBP. Jangan mengekor jika tidak membawa manfaat. Kita harus fokus pada kekuatan internal dan misi kita sendiri,” tegasnya.


Visi Radikal

Sahat menyarankan agar HKBP berani berpikir radikal, namun bukan dalam tindakan ekstrem. Menurutnya, gereja harus fokus menciptakan generasi muda yang cerdas, sehat, dan beriman kuat.

Ia juga menilai bahwa pendeta yang kuat dan visioner adalah kunci untuk mewujudkan jemaat yang tangguh. Namun, hal ini memerlukan dukungan finansial yang cukup.

“Pendeta memang harus digaji layak agar mereka bisa fokus melayani. Sayangnya, banyak jemaat kita yang masih hidup dalam kemiskinan, terutama petani kecil. Padahal, peluang mendapatkan dukungan melalui APBN terbuka, seperti yang dilakukan Muhammadiyah dan PBNU,” katanya.


Sahat menyebutkan HKBP perlu pemimpin yang visioner. Ia berharap agar ephorus yang terpilih pada Sinode Godang nanti dapat memperjuangkan kebijakan strategis, seperti membuka ladang usaha yang dapat menopang keuangan gereja. Salah satu idenya adalah mengupayakan izin pengelolaan lahan sawit di Sumatera Utara.

“Ephorus kita harus dekat dengan pusat pengambilan keputusan, termasuk Presiden. Jika perlu, pindahkan kantor pusat HKBP agar dekat dengan istana. Negara ini bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. HKBP harus ikut berkontribusi dalam mewujudkan tujuan tersebut, baik secara jasmani maupun rohani,” imbuhnya.

Dalam penutupnya, Sahat menyerukan seluruh jemaat HKBP untuk tidak tinggal diam dalam menghadapi tantangan.


“Ketidakbaikkan acapkali terjadi bukan karena semakin banyaknya ketidakbaikkan, tapi karena banyak orang bijak diam. Jangan biarkan itu terjadi. Sinode Godang ini adalah momen kita untuk mendukung ephorus yang visioner, yang dapat membawa perubahan besar bagi HKBP,” pesannya.

Sahat berharap Sinode Godang menghasilkan pemimpin yang mampu menciptakan jemaat yang beriman, cerdas, sehat, dan kuat sehingga mampu berkarya di berbagai bidang.

“Mari jadikan HKBP berkat bagi dunia, dimulai dengan memperkuat jemaat dan pelayanan di negeri sendiri,” pungkasnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.