RENUNGAN

DUKA LARA SEORANG KLARA

DUKA LARA SEORANG KLARA   bu klara berpuluh tahun hidup tiada menentu kemiskinan melilitnya sejak ia kecil kemiskinan itu juga yang merenggut nyawa suaminya sepuluh tahun yang lewat hidup sebagai buruh tani jauh dari hidup […]

Weinata Sairin
RENUNGAN

MANUSIA FANA MEMERLUKAN AGAMA

MANUSIA FANA MEMERLUKAN AGAMA   di sekolah rakyat di sebuah kampung di jakarta timur tahun lima puluhan hanya akulah sendiri yang beragama kristen kawan-kawan lain sekitar dua puluhan orang beragama islam relasi kami sangat baik […]

MENIKMATI MASA TUA
RENUNGAN

MENIKMATI MASA TUA

MENIKMATI MASA TUA   hidup ini bergerak tidak diam menunggu godot atau meratapi nasib sambil memuntahkan diksi keluhkesah seperti baheula di zaman batu atau zaman jahiliyah hidup ini mengalir dan berubah seperti fatwa heraklitos jika […]

Weinata Sairin
OPINI

MENUNGGU-NUNGGU KEMATIAN

MENUNGGU-NUNGGU KEMATIAN ada seorang penulis yang bilang di dunia ini takpernah ada yang pasti satu-satunya yang pasti adalah kematian pandangan itu amat bernas dan cerdas walau bisa melahirkan diskusi bahkan debat panjang menunggu kematian acapkali […]

WEINATA SAIRIN
OPINI

HIDUP ITU MENGUNYAH SEPI

HIDUP ITU MENGUNYAH SEPI   pagi bening jatuh dari langit bening ada aroma surgawi terasa mengalir menyinggahi relung-relung hati suara azan belum lagi terdengar memanggil umat mendirikan sholat ada sepi menggeliat menggapai mentari pagi ada […]

Weinata Sairin
OPINI

AYAHKU MENGAJARI INTONASI

AYAHKU MENGAJARI INTONASI   1.Pada saat saya masih di Sekolah Rakyat( kini Sekolah Dasar) nyaris setiap malam ayah meminta saya membaca 1 -2 alinea dari teks bacaan yang terdapat dalam buku bahasa Indonesia. Beliau berpesan […]