Unik, Pernikahan di Gereja Dihadiri Tempelan Foto Wajah di Bangku Kosong

Gereja juga setuju untuk menyiarkan langsung upacara itu, sehingga keluarga dan teman-teman lainnya dapat menonton secara online.

Unik, Pernikahan di Gereja Dihadiri Tempelan Foto Wajah di Bangku Kosong
Ayah Emily mengantarnya ke altar meski para tamu tidak bisa hadir karena lockdown virus corona.[Facebook Vicens Forn/The Mirror]

OnlineKristen.com | Ada pepatah mengatakan, “Banyak jalan menuju Roma”. Pepatah itu sangat mengena sekali dengan nekatnya pasangan pengantin di California yang tetap melangsungkan pernikahannya di gereja ditengah pandemi virus corona (Covid-19).

Uniknya, para tamu undangan hadir tanpa fisik mengingat diterapkannya aturan lockdown virus corona di Amerika. Kehadiran para tamu digantikan foto-foto wajah senyum lebar yang ditempelkan di setiap bangku kosong di gereja.

Baca Juga: Beberapa Gereja di Jerman Dibuka Lagi Dengan Aturan Ketat Ditengah Pandemi Covid-19 

Kejadiannya ini terjadi di Gereja St Ignatius di San Francisco, California. Foto-foto tersebut ditempelkan di bangku kosong sebelum Parris Khachi dan Emily Manashi mengikat janji Sabtu lalu.


Pasangan itu menikah di gereja Katolik besar dengan hanya segelintir anggota keluarga yang hadir karena larangan pertemuan massal karena pandemi Covid-19, dilansir dari The Mirror, 4 Mei 2020.

Namun, berkat kebaikan gereja, ruangan itu dipenuhi dengan puluhan “tamu” yang antusias sambil tersenyum.

Baca Juga: GAMKI DAN KNPI, HARMONIS MEMBANTU PONDOK PESANTREN DAN GEREJA DI PROVINSI BANTEN

Parris dan Emily, dari San Francisco, dipaksa untuk mempertimbangkan kembali rencana pernikahan mereka ketika Covid-19 menyapu AS dan perintah sosial jarak diberlakukan.


Amerika Serikat sekarang memiliki jumlah kasus virus corona terbanyak dibandingkan yang lainnya di dunia dengan 1 juta lebih orang terinfeksi dan 64.000 kehilangan nyawa.

Tetapi pasangan yang telah bertunangan selama hampir setahun, bertekad untuk melanjutkan hari istimewa mereka.

Baca Juga: Yayasan Qahal, Pembagi Nasi Anjing Tidak dibawah Naungan Gereja

“Begitu tempat perlindungan mulai berlaku, kami menghabiskan waktu mencari tahu apa yang harus kami lakukan selanjutnya,” kata Parris, pengantin pria, kepada ABC7.


“Tidak ada dari kita yang ingin menunda tanpa batas waktu, karena sulit untuk mengetahui kapan hal-hal akan terasa normal lagi. Sementara itu, kita tidak ingin menempatkan orang yang kita cintai dalam risiko.”

Pasangan itu memutuskan untuk terus lanjut dan menikah dengan hanya 11 orang yang hadir.

Baca Juga: Jika Dibutuhkan, PGI Imbau Penggunaan Gereja Kosong untuk Isolasi COVID-19

Gereja juga setuju untuk menyiarkan langsung upacara itu, sehingga keluarga dan teman-teman lainnya dapat menonton secara online.


Tetapi sebagai kejutan, gereja juga merekam foto-foto peserta regulernya, yang tersebar di 26 deret kursi yang memenuhi ruangan kosong dengan wajah tersenyum.

Seorang fotografer Vicens Forn yang menangkap tamu “palsu” ini telah mengunggah gambar di Facebook dan kini viral.

Baca Juga: Tim Relawan Gereja Melawan Covid19 Melakukan Penyemprotan Disinfektan Ke Mushola

“Pengantin perempuan masuk sambil memegang tangan ayahnya,” tulis Vicens di Facebook.


“Kemarin saya sangat beruntung menjadi fotografer pernikahan ini di San Francisco, pernikahan yang berbeda tetapi terutama emosional, jangan lupa bahwa hidup terus berjalan. Adalah hal yang benar-benar indah yang dilakukan para pastor dan anggota gereja,” katanya.

Parris Khachi mengatakan dia yakin orang mungkin mengira foto-foto di bangku adalah keluarga dan teman-temannya yang tidak bisa hadir dalam pernikahan.

Baca Juga: Buka Persidangan Sinode Tahunan GPIB, Ketua MPR: Harusnya Tidak Ada Lagi Orang Meributkan Pembangunan Gereja

“Kami khawatir orang-orang telah salah menafsirkan gambar itu dan tidak ingin kebencian internet pada hari pertama kami sebagai pasangan yang sudah menikah,” candanya.


Khachi mengatakan di antara foto-foto di bangku, ada teman-teman serta keluarga mereka menonton siaran langsung pernikahan dan itu membuat mereka merasa sangat dicintai.

(Sumber: The Mirror/ABC7/Tempo)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.