Sinode Godang HKBP 2016, Sekum PGI: YANG TIUPKAN ISU INTERVENSI PEMERINTAH MASIH PUNYA MINDSET ORDE BARU

Sinode Godang HKBP 2016, Sekum PGI: YANG TIUPKAN ISU INTERVENSI PEMERINTAH MASIH PUNYA MINDSET ORDE BARU
Sekum PGI Pdt Gomar Gultom (Ketiga dari Kanan) berfoto bersama setelah diulosi Ephorus Pdt WTP Simarmata, MA.

Sekretaris Umum Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pdt Gomar Gultom mengucapkan selamat atas berlangsungnya acara Sinode Godang Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang berlangsung pada tanggal 12-18 September 2016, di Seminari HKBP Sipoholon, Tapanuli Utara, Sumut.

Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan seluruh gereja menaruh harapan besar kepada HKBP sebagai gereja terbesar di Indonesia dengan jumlah anggota jemaat berkisar 4,5 juta jiwa.

Pun, semua tahu potensi SDM HKBP dengan aset yang dimiliki dan aset finansial yang luar biasa.


“Namun diakui pengelolaan aset HKBP ini masih belum optimal,” kata Pdt Gomar Gultom ketika diwawancarai usai pembukaan Sinode Godang HKBP di Seminari Sipoholon, Sumatera Utara, (13/9).

Gomar berharap sinode kali ini akan memilih pemimpin yang mampu mengoptimalkan HKBP.

Terlebih khusus banyak harapan dari warga HKBP dan gereja lainnya terhadap peranan HKBP dalam pembangunan Kawasan Danau Toba di Sumut.


Ditambah lagi, Presiden Jokowi dan pemerintah pusat menaruh harapan besar kepada Sumut untuk fokus pada pembangunan kawasan Danau Toba.

Mitra Kritis Pemerintah

Menurut Gomar, gereja harus menjadi mitra kritis pemerintah. Artinya gereja mesti mampu mendukung dan kerja sama dengan pemerintah namun pada saat yang sama tetap kritis terhadap semua kebijakan.

Sebab, lanjut dia, para pendahulu Bapak Gereja di Indonesia telah merumuskan paling sedikit lima sikap gereja terhadap pemerintah.


Pertama, berpikir positif untuk bisa bekerja sama dengan pemerintah. Kedua, kritis. Ketiga, kreatif. Keempat, realitis. Kelima, sikap transformatif.

Gereja termasuk HKBP, kata dia, selama ini acapkali mengharubirukan.

“Dimana pada hari Minggu kita saleh tapi pada hari Senin sampai Sabtu kita salah,” kata dia.

Juga, lanjut dia, korupsi masih saja jalan terus. Masih menerima sumbangan yang sumbernya tidak jelas. Jemaat membangun gereja yang besar namun dari sumber dana korup dimana-mana.


Karena itu, kita butuh pimpinan dengan spiritual tinggi dengan kuat berdoa, kritis, kuat dan aktif dalam relasi sosial.

Intervensi Pemerintah?

Ketika ditanya soal adanya isu intervensi pemerintah dalam ajang Sinode Godang ini, Gomar menerangkan tergantung apakah dimaksud dengan intervensi tersebut.

Dia mencontohkan manakala dirinya sebagai pendeta HKBP yang kebetulan menjabat sebagai Sekum PGI mendukung salah satu calon Ephorus apakah itu termasuk diintervensi.

“Saya kira tidak,” tegas dia.


Dia berharap agar jangan pernah siapapun mendeskreditkan calon pimpinan HKBP lainnya. Juga, jangan pula sampai mendeskritkan negara.

“Sebab siapapun terpilih nanti adalah Ephorus kita,” urai dia.

Sampai saat ini, Gomar yakin Pemerintahan Jokowi begitu demokratis dan transparan.

Pemerintahan (Jokowi-Red) seperti ini, lanjut dia, jangankan mengintervensi gereja, untuk mengintervensi LSM saja tak berani. Malah pemerintah sekarang justru diintervensi oleh masyarakat kecil.


“Saya percaya yang meniupkan soal isu intervensi ini punya mindset orde baru. Dia seolah-olah masih hidup dalam masa orde baru. Pun, dia menilai pemerintah saat ini dengan kaca mata orde baru,” imbuh dia.

Isu Korupsi

Ketika ditanya terkait isu korupsi salah satu bakal calon Ephorus, Gomar berpendapat jika memang ada dugaan korupsi hendaknya ditindak.

“Iya ditindaklah. Kan ada hasil auditnya,” ujar dia.

Gomar menghimbau kepada para sinodestan untuk berkontestasi yang baik dan dewasa tanpa mendeskreditkan calon lain, apalagi sampai mendeskreditkan negara.


“Alangkah baiknya ketika bakal pimpinan HKBP bertarung ide dan gagasan melalui visi dan misi yang mereka paparkan,” imbuh dia.

Gomar mengaku dirinya juga dulu salah satu aktivis paling vokal menyuarakan anti intervensi pemerintah pada tahun 1992-1993.

“Saya berdiri paling depan menghantam Soeharto. Sekarang pun kalau ada intervensi pemerintah maka PGI akan katakan tidak pada intervensi pemerintah. PGI akan pasang badan bila negara terbukti intervensi terhadap sinode gereja manapun,” tegas dia.


Berkenaan dengan kriteria pemimpin HKBP yang ideal kedepan, Gomar berharap yang terpilih nanti punya spiritual yang tinggi, tidak cinta kepada mamon, tidak korupsi dan muda.

“Siapapun yang terpilih mari kita dukung,” tandas dia.

(R1)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.