Ketua DPR Apresiasi Kehadiran Bamag Nasional

Ketua DPR Apresiasi Kehadiran Bamag Nasional
Pengurus Bamag Nasional berfoto bersama Ketua DPR

Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Nasional bertemu dengan Ketua DPR RI Setya Novanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat, (5/12).

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, Ketua DPR Setya Novanto memberikan apresiasi sebesar-besarnya atas kehadiran Bamag Nasional sebagai wadah pemersatu bagi umat Kristiani di Indonesia.

“Selaku pimpinan DPR, saya menyambut baik kehadiran Bamag yang berdiri sejak 26 Maret 2014. Juga, saya mendukung agar Bamag kelak bisa bekerja sama dan bersinergi dengan pemerintah,” kata Novanto.


Disamping itu, Novanto berharap Bamag mampu memberikan kontribusi besar bagi umat Kristiani dengan menjalin tali kasih dengan agama lainnya sehingga menjadi panutan bagi bangsa dan negara.

“Kiranya Bamag yang punya cabang-cabang di seluruh Indonesia bisa memberikan manfaat bagi kepentingan seluruh masyarakat Indonesia,” ujar dia.

Ketua DPR Setya Novanto diwawancarai media nasional didampingi Pengurus Bamag Nasional
Ketua DPR Setya Novanto diwawancarai media nasional didampingi Pengurus Bamag Nasional

Novanto mengucapkan terima kasih atas Bamag yang mau mengulurkan organisasinya untuk terlibat lebih jauh membantu DPR dalam hal kepetingan memberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan keagamaan. “Tentu ini sangat baik sekali,” kata dia.


Apalagi, lanjut dia, DPR punya tugas besar dalam menjalankan UU.

“Dimana UU tersebut perlu sinkronisasi dan harmonisasi, bukan hanya dengan pemerintah tapi juga kepada pihak yang terkait seperti Bamag ketika berbicara masalah keagamaan,” pungkas dia.

Ketua Umum Bamag Nasional, Saur Hasugian, menyampaikan maksud kedatangan bertemu dengan DPR untuk memperkenalkan diri sebagai orgarnisasi kemasyarakatan yang baru kepada Ketua DPR, sama halnya ketika bertemu dengan Ketua MPR pada tanggal 1 Desember 2014.


“Tujuan Bamag ke DPR agar pada masa mendatang Bamag dilibatkan juga dalam berbagai hal semisal pengkajian undang-undang menyangkut keagamaan di Indonesia,” jelas Saur.

Juga, lanjut Saur, Bamag dilibatkan menyangkut pembahasan, misalnya tentang hubungan antara gereja dan negara, masalah multikultural, masalah pendirian rumah ibadah, dan masalah lain terkait dengan partisipasi umat Kristen dalam pembangunan ditengah-tengah bangsa dan negara saat ini.

Disamping itu, Saur mengutarakan Bamag akan berkontribusi untuk bersama-sama tumbuh dan berkembang ditengah-tengah organisasi gereja-gereja yang ada di seluruh Indonesia.


“Diantaranya, Bamag akan membuat program-program yang akan dilakukan ditengah-tengah bangsa dan negara ini dengan menggelar pertemuan pada tingkat aras nasional untuk mengkaji teologia multikultural,” tandas dia.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.