Peserta KRP Jakarta Sambangi Rumah Penduduk, Tak Diduga Ini Yang Mereka Lakukan  

OnlineKristen.Com, BOGOR – Matahari makin meninggi. Terik matahari saat itu tak menyurutkan beberapa kolompok remaja, mengenakan kaos biru sambil menenteng kantong plastik hitam besar, untuk melangkahkan kakinya sekitar 500 meter dari Villa Bukit Pinus, Pancawati Bogor, Rabu Siang, 27 Juni 2018, untuk menyambangi rumah warga sekitar villa tersebut.




Tujuan sekelompok remaja itu tentu saja bukan untuk main-main. Mereka adalah sekelompok remaja yang sedang mengikuti salah satu kegiatan Konferensi Remaja Pasak (KRP) Jakarta Gereja Yesus Kristus Dari Orang-Orang Zaman Akhir yang berlangsung dari tanggal 26-28 Juni 2018 di Villa Pinus, Pancawati, Sukabumi, Jawa Barat.

Tema KRP tahun ini adalah “Peace in Christ” dan subtema “Belajarlah dari-ku, dan dengarkanlah firman-ku: berjalanlah dalam kelembutan hati Roh-ku, dan kamu akan merasakan kedamaian di dalam Aku”.

Kegiatan tersebut merupakan tantangan bagi para remaja untuk melakukan service project ke rumah penduduk sambil mengambil sampah di area jalan, sekaligus bersosialisasi ditengah-tengah masyarakat Indonesia yang majemuk.

Setiba mereka di rumah warga, para remaja tersebut saling bertegur sapa dengan pemilik rumah.




Kehangatan diantara mereka terasa manakala senyum mengembang nampak di raut muka masing-masing.

Tidak hanya itu, indahnya keberagaman juga tergambar jelas di rumah salah satu keluarga yang mereka kunjungi.

Kebetulan, di dalam rumah tersebut ada sekitar lima orang ibu berhijab yang begitu asyiknya bersenda gurau dengan para remaja tersebut.




“Ibu mau diajari bahasa Inggris enggak, ini ada bule,” ajak salah seorang peserta KRP dengan senyum mengembang. Perlu diketahui, ada dua peserta remaja KRP yang ikut berasal dari Kanada.

Sambil tersenyum seorang ibu menjawab, “Enggak ah. Selfie bareng aja ya”.

 

Sementara itu, remaja lainnya yang berada di luar rumah memungut sampah-sampah di pekarangan rumah penduduk.

Sedangkan, di rumah lainnya, nampak para remaja melipat dan menyetrika baju, menyapu dan mengepel lantai, mencuci piring, bahkan sempat memasak nasi.




“Masih ada lagi nek yang perlu kami bantu,” tanya seorang remaja kepada seorang nenek di dapur.

“Sudah, enggak ada lagi. Terima kasih banyak ya nak,” jawab nenek tersenyum sumringah.

Sekitar tiga jam para remaja berada di rumah penduduk. Mereka pun akhirnya kembali ke Villa Bukit Pinus dengan bertambahnya pengalaman baru yang cukup berharga sebagai bekal kelak menjalani kehidupan sehari-hari ditengah-tengah masyarakat Indonesia yang majemuk yang terdiri dari berbagai suku, agama dan ras yang berbeda.

(Victor)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.