ONLINEKRISTEN.COM, JAKARTA – Sekitar 11 jemaat tewas dan 18 jemaat lainnya luka-luka setelah sebuah Gereja Katolik ditembaki di wilayah tenggara Nigeria, Minggu, 6 Agustus 2017.
Otoritas setempat menyebutkan, pertumpahan darah di gereja tersebut dipicu oleh pertikaian kelompok lokal di wilayah itu.
Diberitakan AFP, Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengecam serangan tersebut.
Menurut Buhari, kejadian tersebut merupakan kejahatan mengerikan terhadap kemanusiaan dan penghujatan yang tak bisa digambarkan dengan kata-kata.
“Tidak ada pembenaran apapun untuk menargetkan umat yang sedang beribadah di gereja, dan membunuh mereka dengan darah dingin,” kata Buhari dalam pernyataannya yang dirilis pihak Kantor Presiden Nigeria.
Dibeberkan, sekitar pukul 06.00 waktu setempat, setidaknya satu orang bersenjata melepaskan tembakan ke arah Gereja Saint Philip di Ozubulu, dekat Kota Onitsha.
Tembakan itu menjadi awal teror bagi jemaat yang sedang beribadah.
Seorang saksi, Chukwuma Emeka, mengatakan, dia baru saja keluar dari gereja untuk meregangkan kaki, ketika dirinya mendengar suara tembakan dan teriakan dan orang-orang berlari masuk.
“Ketika kekacauan mereda, saya masuk ke dalam, saya melihat sesama anggota gereja saya meninggal di genangan darah. Sementara, yang lain berteriak kesakitan,” jelas Emeka.
Serangan terhadap gereja jarang terjadi di Nigeria selatan, apalagi populasi penduduk di sana mayoritas beragama Kristen.
Wilayah di utara negara itu berpenduduk mayoritas Muslim, dan kini berada di bawah cengkraman kekerasan kelompok teroris Boko Haram.
Selama ini, Boko Haram dikenal sebagai kelompok yang acapkali menargetkan pusat-pusat keagamaan sebagai sasaran.
Ada berbagai versi laporan tentang apa yang terjadi di Ozubulu.
Saksi mata mengatakan, lima pria bersenjata bertopeng menyerbu gereja tersebut, namun polisi mengatakan pembunuhan tersebut merupakan perbuatan tunggal.
“Sejauh ini, 12 orang telah dikonfirmasi tewas dan disimpan di kamar mayat di sini,” kata seorang pekerja di Rumah Sakit Universitas Nnamdi Azikwe kepada AFP.
Sedangkan Komisaris Polisi Negara Bagian Anambra, Garba Umar, menyatakan 11 orang tewas, dan 18 lainnya cedera akibat tembakan.
Beberapa jemaat dengan luka tembak juga menerima perawatan di rumah sakit yang sama.
Saksi mata lain mengatakan, mereka khawatir ada 20 orang yang tewas dalam serangan itu.
(Dari berbagai Sumber)
Be the first to comment