Jakarta, onlinekristen.com – Menko Polhukam Jenderal TNI (Purn) Wiranto mengatakan, sebagai generasi bangsa saat ini, mempunyai tugas melakukan perubahan untuk mewujudkan cita-cita para pejuang kemerdekaan dan bapak pendiri bangsa yang tertuang dalam Pembukaan UUD’45.
“Para pejuang dan pendiri bangsa ini dahulu telah melakukan perubahan yang baik bagi bangsa ini yakni, menghantarkan bangsa Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan, bebas dari penjajahan. Tinggal tugas kita melakukan perubahan mewujudkan bangsa yang makmur, adil dan beradab,” kata Wiranto dalam kata sambutannya di acara pembukaan Kongres Nasional Asosiasi Pendeta Indonedia (API) di Grand Cempaka Hotel, Jakarta, Selasa (8/11/2016).
Menurut Wiranto, untuk mewujudkan cita-cita para pejuang dan pendiri bangsa, yang tertuang dalam pembukaan UUD’45, pada alinea ketiga tersebut dibutuhkan persatuan dan kesatuan seluruh elemen bangsa tanpa memandang Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA).
“Seluruh anak bangsa, tanpa membedakan SARA, berkewajiban melakukan perubahan bagi bangsa ini, termasuk dalam memilih dan dipilih menjadi pemimpin,” katanya.
Diceritakan Wiranto, dalam pengalamannya menjadi pejabat di empat era kepemimpinan Presiden yakni, Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati dan SBY, baru di era Presiden Jokowi-lah, gerakan perubahan mewujudkan cita-cita bangsa tersebut terasa sudah pada jalurnya.
“Itu sebabnya saya nyatakan bahwa saya siap setia dan menjalankan tugas ini (Menko Polhukam) sampai akhir. Kita lakukan perubahan melalui Revolusi Mental, merubah karakter kita yang dahulu yang menghambat mewujudkan cita-cita para pejuang pendahulu kita,” ungkapnya.
Untuk melakukan perubahan bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik, kata Wiranto, dapat dimulai dari diri sendiri, dimulau dengan bersikap jujur dan hidup harmonis.
“Saya berharap para pendeta, sebagai pimpinan umat, yang ada di API ini dapat menyosialisasikannya kepada jemaatnya. Ajarkan hidup bertoleransi dalam keberagamaan dan hindari konflik sesama anak bangsa ” ajak mantan Panglima ABRI ini.
Wiranto juga mengatakan ajaran agama seharusnya mengajarkan kebaikan, membentuk karakter yang baik, dengan begitu, prrubahan bagi bangsa yang lebih baik akan mudah terwujud.
Selaras dengan Menko Polhukam, Ketua API nasional, Pdt. Tjahjadi Nugroho mengatakan agama adalah ajaran Tuhan yang merupakan rahmatan menuju kebaikan.
“Hati-hati, agama yang rahmatan bisaenjadi laknatan. Mendatangkan laknat bila diperalat untuk kepentingan pribadi.
Setelah memberikan kata sambutan, Menko Polhukam Wiranto membuka Kongres API yang ditandai dengan pemukulan gong sebanyak tiga kali (kongres ke-3).
Acara pembukaan kongres tersebut juga dihadiri oleh Dirjen Bimas Kristen, para utusan duta besar negara sahabat, perwakilan TNI-Polri.
(ARP)
Be the first to comment