OnlineKristen.com – Dalam semangat memperkuat peran pemuda Kristen Indonesia, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) mengunjungi Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Pertemuan ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum PGPI, Pdt. Jason Balompapueng, bersama Ketua Departemen Pemuda PGPI, Johanes Sirait, Sekretaris Pandapotan Siahaan, dan Petrus Sihombing.
Ketua Umum GAMKI, Sahat Martin Philip Sinurat, menekankan perlunya kolaborasi untuk mendorong keterlibatan pemuda Kristen dalam menyelesaikan tantangan nasional.
“Kita dihadapkan pada banyak tantangan seperti kebebasan beragama dan persoalan pembangunan di daerah tertinggal. Dengan kolaborasi GAMKI dan PGPI, kita bisa berperan lebih aktif untuk Indonesia yang lebih baik,” ungkap Sahat.
Pdt. Jason Balompapueng dari PGPI menyambut baik inisiatif tersebut dan mengajak para pemuda untuk turut membangun gereja sebagai pusat pembinaan generasi muda.
Ia menyampaikan bahwa PGPI memiliki beberapa program pemberdayaan yang siap bekerja sama dengan GAMKI, di antaranya adalah Pasukan Serbaguna (PASSER) dan Departemen Pemuda PGPI.
“Bagi kami di PGPI, peran pemuda sangat penting. Kami siap bersinergi dengan GAMKI untuk mencetak kader-kader yang berjiwa kepemimpinan serta berkomitmen pada nilai-nilai kekristenan dan kebangsaan,” kata Pdt. Jason.
Dengan jumlah umat mencapai 9 juta jiwa, PGPI berharap dapat menggerakkan pemuda untuk terlibat aktif dalam isu-isu strategis yang dihadapi bangsa.
Sahat juga berharap agar pemerintahan mendatang dapat memberikan perhatian khusus pada isu-isu kebangsaan yang mempengaruhi umat Kristen, seperti kebebasan beragama dan persoalan Papua.
“Kami berharap pemerintahan Prabowo-Gibran nanti dapat menjadikan isu-isu ini sebagai prioritas nasional,” tambahnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung penuh semangat ini, PGPI dan GAMKI menyepakati pentingnya kolaborasi yang lebih luas untuk mewujudkan visi bersama. Pdt. Jason menegaskan bahwa sinergi antar organisasi adalah langkah penting dalam membangun bangsa.
“Gereja harus siap menjadi tempat yang memberdayakan, bukan hanya untuk beribadah, tapi juga sebagai wadah pembinaan karakter bagi generasi muda,” pungkasnya.
Acara diakhiri dengan doa bersama dan komitmen untuk menjalin kerjasama yang lebih erat dalam mendukung pembangunan Indonesia, dimulai dari gereja hingga ke tingkat nasional.
Kedua pihak menyatakan bahwa ini adalah langkah awal menuju sinergi yang lebih erat demi kemajuan gereja dan bangsa.
Be the first to comment