Refleksi Pdt (Em) Weinata Sairin, MTh Pada Ibadah Awal Minggu Kerja Ditjen Bimas Kristen Kemenag RI

POKOK-POKOK Refleksi Pdt Em Weinata Sairin, MTh PADA IBADAH AWAL MINGGU KERJA DITJEN BIMAS KRISTEN KEMENAG RI
Pdt Em Weinata Sairin, MTh

Pokok-Pokok Refleksi Pdt Em Weinata Sairin, MTh

Pada Ibadah Awal Minggu Kerja Ditjen Bimas Kristen Kemenag RI 

(Bahan: Galatia 5: 1, 13)

 

1.Di bulan Agustus ini, diksi “merdeka”, “kemerdekaan amat” populer. Seorang Nelson Mandela menyatakan kemerdekaan itu harus dicapai dalam bayangan kematian.

Gandhi berujar bahwa ketika kita melewati masa-masa sulit untuk melewati masa-masa sulit untuk memilih dan untuk tidak menyerah itulah arti dari kemerdekaan.

Yesus menegaskan bahwa kamu benar-merdeka jika Anak itu memerdekakan kamu (Yoh 8: 36)


Baca juga: Puisi: MENGARUNGI SAMUDERA KEHIDUPAN 46 TAHUN

2.Diksi “merdeka” telah menjadi semacam magnet bagi bangsa-bangsa terjajah di zamannya utk melepaskan diri dari belenggu penjajahan.

3.Dalam Alkitab kita temui diksi merdeka dalam konotasi yang berbeda dengan makna sehari-hari.

Dalam Alkitab “merdeka” memiliki makna teologis, yaitu tatkala Yesus membebaskan manusia dari kuasa dosa dan diselamatkan menjadi hamba kebenaran.


Baca juga: MONUMEN KEBERSAMAAN PGI DAN KWI

4.Di dalam Alkitab kata merdeka tidak hanya bermakna ideologis politis, yaitu merdeka dari kuasa penjajahan tetapi juga bermakna teologis yaitu merdeka dari penjajahan dosa.

5.Di dalam kesaksian Perjanjian Lama peristiwa pemerdekaan/pembebasan umat Israel dari perbudakan di Mesir itu menjadi fokus utama dalam teologi PL .Umat pilihan Allah itu berada selama 430 tahun dalam kuasa Bangsa Mesir(Kel12.40)

Allah mengutus Musa membebaskan mereka dari Mesir untuk memasuki tanah Kanaan, tanah perjanjian yang Allah siapkan. Pembebasan itu karya dan tindakan Allah, bukan karya manusia.


Baca juga: KEMERDEKAAN YANG MEMERDEKAKAN

6.Dalam diri Yesus Kristus pembebasan dan pemerdekaan itu mendapat makna yang riil, yang utuh penuh. Dialah yang diberi mandat oleh Allah untuk memerdekakan manusia dari keterpenjaraan dosa. Dialah Hero, Dialah Pembebas Sejati. Kemerdekaan yang sebenarnya berada di dalam Dia.

Didalam Dia manusia tidak mengalami kemerdekaan semu, virtual, halusinasi, pseudo kemerdekaan tetapi kemerdekaan otentik dan original oleh darahNya dan kematianNya di kayu salib.

7.Dalam era pandemi sekarang ini, kita bisa menimba makna bagian Alkitab Galatia 5:1;13 sebagai berikut :


Baca juga: Pdt Gilbert Lumoindong: Jumat Agung adalah Hari Proklamasi Kemerdekaan

a.Kita bersyukur kepada Tuhan atas kemerdekaan yang kita capai, kemerdekaan dari perspektif ideologis politis dan dari perspektif teologis. Kemerdekaan ganda seperti ini memberikan power yang baru bagi kita untuk semakin berkiprah di kekinian sejarah

b.Ditjen Bimas Kristen Kemenag Ri memiliki peran strategis yang amat penting dalam sebuah NKRI yang majemuk. Ditjen ini bisa memainkan peran sebagai liaison officer(LO) Penghubung dalam konteks Pemerintah dan Umat Kristen.

Kepada Pemerintah, Ditjen bisa menjelaskan visi misi Gereja, kepada Gereja, Ditjen bisa menjelaskn policy pemerintah.


Baca juga: Dating Palembangan: Kita adalah Pahlawan Masa Depan

Fungsi seperti ini akan sangat menolong dalam melaksanakan tugas pelayanan masing-masing pihak dan bisa memperkecil kesalahpahaman yang kadang terjadi.

c.Dalam rasa syukur kepada Tuhan kita umat Kristen di Ditjen harus terus menerus menampilkan kebersamaan yang solid, menampilkan kekristenan elegan demi memperkuat masyarakat majemuk Indonesia.

6 September 2021
Pukul:  08.00-08.32 WIB

(Weinata Sairin)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.