OnlineKristen.com – Prestasi Pdt Dr Japarlin Marbun, SPdK, MPd, ketika memimpin Sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI) masa bakti 2014-2018 rupanya sangat membekas dan dirasakan oleh para jemaat GBI di daerah-daerah.
Berkat pengalamannya yang sukses pimpin Sinode GBI, membuat banyak jemaat GBI di daerah-daerah menginginkan Pdt Dr Japarlin Marbun memimpin kembali Sinode GBI untuk masa bakti 2023-2027.
“Kawan-kawan GBI di daerah mengharapkan saya memimpin kembali GBI untuk empat tahun kedepan. Mereka menginginkan saya memimpin kembali Sinode GBI karena melihat prestasi yang dicapai ketika menjadi Ketua Umum Sinode GBI periode 2014-2018,” kata Pdt Japarlin Marbun ketika dijumpai di Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Pdt Japarlin Marbun yang sudah mengabdi dan melayani di Badan Pekerja Harian (BPH) GBI lebih dari 30 tahun ini, betul-betul tergugah dan berkobar semangatnya manakala mendengar banyak aspirasi dari Jemaat GBI di daerah-daerah yang menginginkan dirinya kembali Pimpin Sinode GBI dengan mengusung tagline “GBI Great Again”.
Baca juga: Sidang Sinode Ke-17 GBI Bakal Digelar 23-25 Agustus 2023 di SICC, Ini Agenda Lengkapnya
“Saya terharu, walaupun sebetulnya saya tidak lagi banyak turun ke daerah-daerah untuk melakukan sosialisasi, namun kawan-kawan GBI di daerah masih mengingat prestasi yang pernah diraih pada masa kepemimpinan kami, sehingga Presiden Jokowi mengundang pengurus BPH GBI ke Istana Negara lantaran Presiden mendengar capaian prestasi GBI waktu itu,” jelas jebolan Doktor jurusan Major Religious Education dari Covington Theological Seminary, Atlanta, Georgia, USA, pada tahun 1997 ini.
Dukungan aspirasi para jemaat GBI di daerah itu disambut dengan penuh rasa tanggung jawab oleh Pdt Japarlin Marbun, yang kemudian bersedia untuk dicalonkan kembali untuk menahkodai Sinode GBI periode 2023-2027, dalam ajang Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) GBI yang akan digelar di Sentul International Convention Centre (SICC), Bogor, Jawa Barat, 23-25 Agustus 2023.
“Jika kawan-kawan GBI memilih dan mempercayakan saya untuk pimpin Sinode GBI kedepan, tentunya kita akan siap pelayanan penuh (full time) untuk GBI,” tegas dia.
Baca juga: Ketum GBI, Pdt Japarlin Marbun: “Jika Tidak Transformasi, Gereja akan Mati dan ditinggalkan”
Ketika terpilih jadi Ketum Sinode GBI, Pdt Japarlin bertekad akan turun kebawah mengunjungi daerah-daerah untuk melakukan pembinaan-pembinaan, baik pembinaan bagi para gembala dan para pekerja gereja, sehingga gereja-gereja lokal di berbagai daerah dapat terangkat kembali dan bisa lebih maju.
“Kedua, kita juga akan melakukan pelatihan-pelatihan sehingga para gembala bisa melakukan pelayanan-pelayanan yang bisa menjawab tantangan dan kebutuhan jemaat,” tuturnya.
Ketiga, GBI dalam masa kepemimpinan Pdt Japarlin Marbun, akan memberikan bantuan pembangunan gereja-gereja di berbagai daerah sehingga gereja-gereja di daerah layak untuk digunakan sebagai tempat ibadah.
Juga, membantu alat-alat pelayanan, seperti sepeda motor, untuk dapat digunakan oleh para hamba Tuhan di daerah yang punya mobilitas yang tinggi untuk menjangkau ladang-ladang pelayanannya.
Selain itu, Pdt Japarlin Marbun pun akan melakukan kerjasama dengan gereja-gereja lintas denominasi supaya terjadinya unity (kesatuan) yang baik antara GBI dengan gereja-gereja lintas denominasi di berbagai daerah. Karena gereja-gereja daerah itu juga adalah Tubuh Kristus yang mesti dibangun bersama sama.
“Lalu, kita akan bangun juga sinergi dengan pemerintah mulai dari kelurahan, kecamatan, bupati, walikota dan gubernur untuk ikut berpartisipasi bersama-sama membangun bangsa ini, sehingga kehadiran GBI kelak berdampak bagi bangsa dan negara ini mulai dari yang terendah sampai kepada pusat kekuasaan,” urainya.
Tak kalah penting, lanjut Pdt Japarlin Marbun, secara internal GBI akan meningkatkan pelayanan-pelayanan organisasi GBI supaya semakin solid dan baik.
“GBI dengan jumlah 3,5 juta anggota jemaat ini harus diorganisir dengan baik. GBI yang besar ini tidak bisa lagi diorganisir dengan menggunakan cara-cara konvensional. Karena itu, kita pun akan merekrut orang-orang yang mampu mengurus organisasi gereja lebih mobile secara digital, sehingga betul-betul organisasi GBI kedepan ini menjadi organisasi yang berdampak baik dan mampu mendukung dan memajukan seluruh organ-organ gereja ini mulai dari daerah sampai ke pusat,” paparnya.
Ketika masa kepemimpinan Pdt Japarlin Marbun, GBI pernah melakukan pengembangan pelayanan digital yang dimulai dari membuat warta digital setiap gereja dan pelatihan-pelatihan bersifat digital, baik untuk para pekerja dan pejabat gereja sehingga mereka bisa semakin maju berkembang.
“Lalu, kita juga akan mendorong mitra-mitra gereja besar di di kota-kota besar untuk bisa membantu gereja-gereja kecil di daerah itu sehingga gereja-gereja yang tidak berdaya bisa menjadi berdaya di daerah masing-masing,” bebernya.
Disamping itu, Pdt Japarlin Marbun juga akan melakukan modernisasi kantor Sinode GBI.
“Kita harus usahakan supaya GBI ini punya universitas dan rumah sakit yang bagus yang dulu pernah kita rencanakan. Kita akan wujudkan planning itu jika kawan-kawan mempercayai kita untuk memimpin GBI ini ke depan,” ucapnya.
“Saya sudah 30 tahun melayani di BPH GBI. Pengalaman 30 tahun ini menjadikan saya betul-betul mengenal postur dan pola pelayanan di GBI, sehingga kita harus melakukan program-program yang memang betul-betul menjawab tantangan dan kebutuhan GBI kedepan,” tandas Pdt Japarlin Marbun.
(Victor)
Be the first to comment