Jakarta, ONLINEKRISTEN.COM – Salah satu wujud dan ciri keberagamaan manusia adalah aktivitas berdoa. Kosakata ‘doa’, aktivitas berdoa, bagaimanapun bentuk, isi dan narasinya adalah sesuatu yang khas yang dimiliki umat beragama.
Mereka, kelompok masyarakat yang tidak percaya kepada Tuhan (di negeri ini secara teoritis kelompok ini tidak ada) tidak mengenal terminologi doa. Itulah sebabnya doa adalah bagian integral dari kedirian umat beriman.
Doa dan aktivitas berdoa inhaeren dengan pribadi umat yang percaya kepada Allah. Doa adalah nafas dan roh umat Kristiani.
Aktivitas berdoa dilakukan secara rutin oleh tiap-tiap warga gereja, dan bukan hanya oleh para pejabat Gereja. Warga gereja berdoa dirumah, di kantor, di gedung Gereja, di tempat warga beraktivitas. Degup nafas warga Gereja integral dengan doa, sebab itu Doa mewarnai perjalanan hidup seorang umat beriman.
Memang dalam kehidupan praktis ada banyak pengalaman pribadi warga Gereja berkaitan dengan doa. Ada warga yang misalnya mengalami kesembuhan dari penyakit yang ia derita karena doa rutin dan khusuk yang ia lakukan setiap malam.
Ada warga jemaat memberi kesaksian bahwa ia diselamatkan dari kecelakaan maut karena ia tekun berdoa. Namun harus dicatat bahwa tak ada rumus baku doa yang sesuai dengan pergumulan yang sedang dihadapi.
Yesus sendiri amat tajam dan kritis tatkala Ia memberi pandangan tentang hakikat doa ditengah realitas konkret di zamanNya sebagaimna kita baca dalam Matius 6:5-15.
Yesus katakan jangan berdoa seperti orang munafik, mereka mengucapkan doa dengan berdiri dalam rumah ibadah dan pada tikungan-tikungan jalan raya. Yesus juga mengeritik mereka yang berdoa dengan bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah.
Yesus ingin memberikan pemahaman standar tentang doa agar para pengikutNya tidak terpenjara pada pemahaman yang salah yang basis teologinya lemah. Untuk menolong para pengikutNya dalam berdoa Yesus memberikan format standar bagaimana konten Doa yang tepat yang dikenal dengan Doa Bapa Kami.
Doa adalah wujud komunikasi umat beriman dengan Allah. Bahasa doa, isi doa, frekwensi doa amat penting dalam konteks doa umat kepada Allah. Contoh standar doa telah diberikan oleh Yesus dalam format Doa Bapa Kami.
Doa Salomo yang dikutip dibagian awal tulisan ini sangat positif oleh karena dalam doa itu ia meminta hal yang amat makro dan strategis bukan yang detil dan teknis. Bahkan oleh karena Salomo mengajukan permohonan yang tepat, Tuhan memberi “bonus” kepadanya.
Mari kita terus berdoa dengan tepat padat, cerdas dan bernas. Selamat Merayakan Hari Minggu. God bless.
Weinata Sairin
Be the first to comment