OnlineKristen.com– Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia (MPK Indonesia) mengambil langkah strategis dengan menambah personel di kepengurusan harian, khususnya melalui pembentukan Bidang VI Internasional.
Peneguhan pengurus dalam ibadah yang dipimpin Pdt Timotius Fu, pada Kamis malam, 29 Agustus 2024 di GKY Puri Indah, Jakarta Barat, menjadi tonggak penting bagi MPK Indonesia dalam memperluas jaringan dan pengaruhnya di tingkat global.
Pembentukan Bidang VI ini bukan sekadar ekspansi struktur organisasi, melainkan respons terhadap kebutuhan memperkuat diplomasi pendidikan Kristen di kancah internasional.
Ketua Umum MPK Indonesia, Handi Irawan, menegaskan Bidang VI Internasional ini terdiri dari tiga divisi utama: Publishing, Accreditation & Certification, dan International Projects.
Baca juga: Pdt T Golkaria Nainggolan MTh Resmi Deklarasikan Diri Sebagai Calon Kadep Koinonia HKBP 2024-2028
Divisi-divisi ini akan berperan sebagai motor penggerak dalam memperluas kerja sama internasional yang lebih solid dan terstruktur.
Dialog antara Handi Irawan dengan 140 pemimpin Gereja Bethel Indonesia (GBI), yang dipimpin oleh Ketua Sinode Pdt Rubin Adi Abraham, juga menunjukkan adanya sinergi yang semakin kuat antara MPK Indonesia dan GBI.
Handi mengungkapkan GBI memiliki banyak gereja namun kekurangan sekolah Kristen. Hal ini mendorong komitmen Pdt Rubin Adi untuk mendirikan Yayasan GBI yang akan menaungi 150 sekolah di bawah GBI, suatu langkah yang dianggap akan memperkuat fondasi pendidikan Kristen di Indonesia.
Selain itu, MPK Indonesia juga mendapat kehormatan untuk menghadiri sidang uji materi Undang-undang Pendidikan di Mahkamah Konstitusi.
Baca juga: Lawatan Paus Fransiskus akan Diliput 703 Media di Indonesia
Hal ini mempertegas posisi MPK Indonesia sebagai salah satu pemangku kepentingan utama dalam advokasi pendidikan Kristen di Indonesia.
Handi Irawan menyampaikan kritik terhadap ketidakadilan yang dihadapi oleh sekolah-sekolah Kristen, termasuk alokasi dana yang tidak proporsional dan pembatasan bagi guru-guru agama Kristen di beberapa provinsi.
“Bagaimana mungkin umat Kristen yang berjumlah 7,6 persen mendapatkan dana sekitar 1 persen di Ditjen Bimas Kristen (Kementerian Agama)? Pun, bagaimana mungkin sekian banyak sekolah kristen, tapi beberapa provinsi menutup untuk guru-guru Agama melayani di sekolah-sekolah negeri? dan masih banyak lagi hal ketimpangan kebijakan lainnya” pungkas Handi.
Ketua Badan Pengawas MPK Indonesia, David Tjandra, menyambut baik pengembangan organisasi ini. Sebagai mantan Ketua Umum MPK Indonesia, David menyatakan perubahan Anggaran Rumah Tangga (ART) MPK yang dilakukan pada masa jabatannya adalah untuk memungkinkan pengembangan lebih lanjut seperti yang terjadi sekarang.
Penambahan Bidang VI dianggap sebagai langkah yang tepat untuk mengatasi tantangan yang semakin kompleks di masa depan.
Khotbah Pdt Timotius Fu, Gembala Sidang GKY Puri Indah, dalam acara peneguhan ini, dengan tema “Towards a More Impactful Ministry,” memberikan inspirasi dan kekuatan spiritual bagi pengurus baru. Ia mengingatkan pentingnya visi ilahi, kasih ilahi, dan kuasa ilahi sebagai landasan pelayanan yang lebih berdampak.
Baca juga: Penghapusan Rekomendasi FKUB dalam Pendirian Rumah Ibadah, Lebih Kompatibel dengan Tata Kebhinekaan
Berikut nama-nama pengurus Bidang VI MPK Indonesia yang baru diteguhkan:
Ketua Bidang VI : Oh Yen Nie, SE, MEd
Kepala Divisi A : Martin Muslie, MM
Shirley Puspitawati, MSc, MEd, CTM (Member Divisi A)
Kepala Divisi B : Elizabeth Konaniah, SH, MS Ed, MEd
Siska Rafika, MTTL (Member Divisi B)
Kepala Divisi C : Glenn Adhi Ekaputra, ST
Andriani Winoto, MKom, MBA (Member Divisi C)
Bidang 1 : Maria Magdalena Radjawane, MSi
Bidang 1 : Juliono Wijaya Pangestu, ST, MA, MPd, MTh (Konselor)
Bidang 4 : Denny, SE , CBC
Bidang 5 : Ivan Rinaldi Luntungan, SH, MH, MM
Bidang 5 : Dr Nikson Gans Lalu, SH, MH
Dengan langkah-langkah strategis ini, MPK Indonesia tidak hanya memperkuat posisinya di dalam negeri, tetapi juga siap menjadi aktor penting dalam pendidikan Kristen di tingkat internasional.
Be the first to comment