
OnlineKristen.com – Full Gospel Business Men’s Fellowship International (FGBMFI) Chapter BHI 06 & 08 menggelar Dinner Meeting Gabungan dengan Tema: “Disrupsi Spiritual” di Sky Dining De-Javu, Plaza Semanggi, Lantai 10, Jakarta, Kamis (9/3/2023).
Dinner meeting diadakan di tempat terbuka, Resto Chickee Jazz. Persekutuan bagi kaum pria tersebut dibuka dengan perkenalan dan kesaksian masing-masing untuk saling membangun dan menguatkan.
Dilanjutkan dengan Refleksi Firman Tuhan yang dibawakan oleh Pdt Dr Michael Frens Mananggel yang berprofesi sebagai pembicara seminar, dosen dan entrepreneur.
Mario Prabowo, dari Chapter BHI 06 Sky Semanggi, menyambut kedatangan para undangan yang hadir. Ia menceritakan dirinya bergabung FGBMFI sejak 2017.
“Pertama kali saya gabung di FGBMFI saya mendapatkan kesaksian yang seru dari rekan-rekan yang hadir. Meskipun persekutuan ini terlihat santai namun isinya luar biasa,” ujar Anggota Jemaat GKMI Kalibata City ini.
Dalam persekutuan ini, lanjut Mario, yang hadir tidak hanya dari Kristen, namun ada juga dari Islam, Katolik, Budha, Hindu, Agnostik, dan bahkan Ateis.
“Disini ada kesaksian seorang Atheis yang akhirnya menerima Yesus hingga seorang anak muda bernama Max yang telah memuridkan 3000 orang dimana banyak juga muridnya berhijab,” urai dia.
“Jadi, tujuan kita mengadakan persekutuan ini adalah ingin memajukan generasi muda, menambah ilmu sambil menjangkau terus jiwa-jiwa baru yang lebih luas lagi,” pungkasnya.
Mario juga membeberkan dirinya dulu seorang Muslim. Namun, kini dirinya telah menjadi pengikut Yesus Kristus. Bahkan, ayah dan ibunya, yang keduanya haji dan keislamannya mengakar sejak lahir, pada usia 82 tahun menerima Yesus sebagai Tuhan Juruselamat dan dibaptis.
Sementara Field Rep BHI Chapters, Andre Roberto Rumambi, mengutarakan dirinya mengenal FGBMFI sejak kuliah di Korea. Ia pun beribadah di gereja Pastor David Yonggi Cho yang mendirikan FGBMFI pertama dan terbesar di dunia.
“Tahun 1990-an, Pastor Yonggi bertumbuh dan punya visi besar melayani di seluruh pelosok dunia dengan dukungan dari para pengusaha Korea,” kata dia.
Andre melanjutkan, Pelayanan Pastor Yonggi adalah kekuatan doa dan KKR di Korea. Bahkan, sel groupnya kuat. Gereja di Indonesia belajar sel group dari Korea.
Baca juga: PGLII, PGGP dan WVI Gelar Workshop Membangun Paradigma Inklusif
Ketika tahun 1998 Andre kembali ke Indonesia, dirinya mencari persekutuan FGBMFI. Guna fokus membuat Chapter FGBMFI, Andre berhenti dari tempat kerjanya. Chapter yang dimulai dari 2 orang menjadi 20 orang, kini juga sudah multiplikasi menjadi 2 chapter.
Andre mengaku banyak belajar di FGBMFI. “Di FGBMFI saya belajar bagaimana bergantung pada Tuhan. Juga, bagaimana merintis usaha jatuh bagun tapi tetap bergantung pada Tuhan. Disitulah kekuatan FGBMFI,” katanya.
Andre menegaskan pertemuan rutin ini adalah sebuah persekutuan doa pria, bukan gereja.
“Beragam yang hadir dalam persekutuan ini. Mulai dari orang yang pernah hancur dan jatuh, bahkan sudah jadi sampah masyarakat. Disini kita mendengar kesaksian nyata dari pria awam yang tidak terdidik secara rohani namun bisa mengubahkan. Jadi kami menyambut kedatangan semua untuk menjadi saksi-Nya dimanapun kita berada,” imbuhnya.
Baca juga: Masih Marak Pelarangan Ibadah, PGI Ingatkan Pesan Presiden Jokowi dalam Rakornas Kepala Daerah
Pembicara Pdt Dr Michael Frens Mananggel, dari GSKI Igreya Christ Community, Bekasi, memulai diskusi “Disrupsi Spiritual” dengan merujuk Roma 12: 1-2:
“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Menurut Pdt Michael, disrupsi merupakan istilah mutakhir yang berarti perubahan dari tatanan lama berubah menjadi tatanan baru. Disrupsi terjadi di bidang teknologi dan bisnis terjadi dalam realitas kehidupan sehari-hari. Misalnya, ojek yang kini menjadi ojek online dan sistem pembayaran transaksi yang juga beralih ke online.
Baca juga: Cetak Guru Berkualitas, MPK Gelar Koordinasi Nasional Gereja dan Pendidikan Indonesia
“Kalau dikaitkan dengan dunia spiritual adalah sebuah perubahan paradigma terkait dengan signifikansi kehidupan. Cara seseorang melihat dan memaknai serta menjalani kehidupan. Jadi, disrupsi spiritual ini bisa berarti negatif atau positif. Tapi kali ini kita membahas dalam pengertian positif,” katanya.
Michael menuturkan, konsep disruptif itu biasanya dikaitkan dengan bisnis dan teknologi. “Nah kita adopsi istilah ini sebagai suatu konsep bahwa kita harus mendisrupsi diri kita yang lama. Dalam bahasa Alkitab yakni menanggalkan manusia yang lama dan mengenakan manusia yang baru,” jelas dia.
Sebab itu, Michael mengajak semua orang Kristen untuk mengikuti blue print seperti termaktub dalam Kitab Roma 8: 28-29:
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung diantara banyak saudara.”
Baca juga: Gereja Tiberias Indonesia Konsisten Rayakan Natal Ke-19 di Gelora Bung Karno
Visi dan Misi FGBMFI
Visi FGBMFI didasarkan atas serangkaian nubuatan yang diberikan dalam kurun waktu tertentu dan diteguhkan dengan penglihatan yang diberikan oleh Tuhan
Sementara misi FGBMFI adalah, pertama, menjangkau pria-pria yang letih lesu yang belum mengenal Tuhan. Kedua menjangkau pria-pria yang sudah mengenal tuhan namun letih lesu dan murtad untuk kembali lagi kepada Tuhan. Ketiga, setelah menjangkau pria-pria, dikembalikan kepada komunitas dan gereja.
(VICTOR)
Be the first to comment