Mendikdasmen Prof Dr Abdul Mu’ti Tegaskan Sekolah Swasta Mitra Penting Pemerintah dalam Kunjungan ke PGI

mpk (majelis pendidikan kristen)
Ketum MPK Handi Irawan (Paling Kanan) menyampaikan poin-poin utama terkait posisi dan kontribusi sekolah Kristen di Indonesia dihadapan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Dr Abdul Mu'ti (Paling Kiri)

OnlineKristen.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Dr Abdul Mu’ti mengadakan kunjungan penting ke kantor Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) di Salemba Raya 10, Jakarta, Rabu siang, (30/10/2024).

Kunjungan ini didampingi oleh Wakil Menteri Prof Dr Atip Latipulhayat dan Dr Fajar Riza Ul Haq, serta dua pejabat Dirjen Diknas, Prof Dr Nunuk Suryani, MPd, dan Prof Dr Iwan Syahril.

Kehadiran mereka disambut hangat oleh Ketua Umum PGI, Pdt Gomar Gultom, yang turut ditemani oleh Ketua Umum Majelis Pendidikan Kristen (MPK) Indonesia, Handi Irawan, Ketua YPK Penabur Adri Lazuardi, dan Ketua YPPH Prof Jonathan Parapak.


Mitra, Bukan Kompetitor

Dalam pertemuan yang berlangsung penuh keakraban ini, Ketum MPK Handi Irawan menyampaikan tiga poin utama terkait posisi dan kontribusi sekolah Kristen di Indonesia.

Pertama, ia menekankan pentingnya peran sekolah swasta sebagai mitra pemerintah dalam memajukan pendidikan.

“Pemerintah harus melihat sekolah swasta bukan sebagai pesaing, tetapi sebagai mitra sejati dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” tegas Handi dalam keterangan persnya.


Sejarah Panjang Sekolah Kristen di Indonesia

Poin kedua yang disorot adalah kontribusi historis sekolah Kristen dalam pendidikan nasional. Handi mengingatkan bahwa sekolah Kristen pertama di Indonesia berdiri di Ambon.

Sekitar 400 tahun lalu, tepatnya pada tahun 1635, Cornelis Senen mendirikan sekolah Kristen modern pertama di Jatinegara, Jakarta.

“Selama ratusan tahun, sekolah-sekolah Kristen telah berperan aktif dalam pendidikan bangsa, memberikan kontribusi besar dalam pembangunan SDM Indonesia,” tambahnya.


Investasi Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi

Handi juga menyoroti pentingnya investasi yang memadai di sektor pendidikan. Ia menyebutkan bahwa agar Indonesia dapat menjadi negara maju, anggaran pendidikan harus mencapai 10% dari Produk Domestik Bruto (GDP).

“Saat ini, alokasi dana pendidikan baru mencapai sekitar 3% dari GDP. Pemerintah perlu mengajak sekolah swasta untuk berkolaborasi dalam mencapai target ini,” jelasnya.

Respon Positif Mendikdasmen

Menteri Abdul Mu’ti menyambut baik pandangan Ketum MPK Handi Irawan. Dalam sambutannya, ia menegaskan, sekolah swasta, termasuk sekolah Kristen, adalah mitra penting dalam sistem pendidikan Indonesia.

“Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah adalah rumah gotong royong untuk membangun bangsa. Kita tidak membedakan antara sekolah negeri dan swasta; semuanya harus dilayani dengan baik,” ujar Abdul Mu’ti yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari para hadirin.


Pertemuan yang berlangsung selama hampir dua jam ini juga dipenuhi dengan suasana keakraban, mengingat hubungan dekat antara Prof Dr Abdul Mu’ti dan Pdt Gomar Gultom.

Diskusi yang kaya dengan masukan berharga ini diharapkan akan ditindaklanjuti oleh tim Mendikdasmen. Masukan-masukan dari pengurus MPK dan tokoh-tokoh pendidikan Kristen lainnya diyakini akan menjadi dasar untuk perbaikan dan pengembangan sistem pendidikan di Tanah Air.

Kunjungan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk mengapresiasi dan merangkul peran penting sekolah swasta, memastikan bahwa kolaborasi ini akan mendorong kualitas pendidikan di Indonesia ke level yang lebih tinggi.

(VIC)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses