Pimpinan Aras Gereja Nasional Hadiri HUT Ke-23 GKRI Karmel

(OnlineKristen.Com), Ibadah syukur ke-23 tahun Gereja Kristus Rahmani Indonesia (GKRI) Karmel, Permata Hijau, Jakarta, dengan tema “Stand Firm In The Faith” berlangsung  penuh makna dan dihadiri pimpinan gereja aras nasional yang diadakan pada Selasa malam, 5 Maret 2019. Bertepatan pada hari itu juga dirayakan HUT Ke-63 Gembala Sidang GKRI Karmel Pdt Dr Ronny Mandang MTh.

 

 

Pimpinan gereja aras yang hadir pada saat itu, antara lain, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pdt Henriette Lebang didampingi Sekretaris Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom, Pimpinan Gereja Orthodox, Romo Daniel Bambang Dwi Byantoro, dan mewakili Pimpinan Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Pdt Robinson Nainggolan. Juga, hadir mewakili Jaringan Doa Nasional (JDN) Pdt Dr Mulyadi Sulaiman dan Grace Natalie yang merupakan Ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Kotbah Ibadah Syukur bertemakan “Stand Firm In the Faith” kala itu dibawakan oleh Pdt Dr Anton Tarigan. Dan perayaan HUT Ke-23 GKRI Karmel ditandai dengan peniupan lilin dan pemotongan kue ulang tahun yang dipimpin oleh Pdt Dr Ronny Mandang MTh.

Dalam sambutannya, Gembala Sidang GKRI, Pdt Dr Ronny Mandang MTh, mengucap syukur kepada Allah, yang karena kasih setia-Nya telah menyertai dan memelihara perjalanan GKRI Karmel hingga hari ini, 5 Maret 2019, genap berusia 23 tahun.

“GKRI Karmel merupakan gereja Injili yang terus menerus berkomitmen memenuhi tugas dan panggilannya, yakni hadir mengejawantahkan tri-tugas gereja yaitu koinonia, diakonia dan marturia secara bersamaan yang dilaksanakan dengan penuh kasih dan tanggung jawab,” ujar Pdt Ronny Mandang yang juga Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) ini.

Lebih lanjut Pdt Ronny Mandang mengutarakan sebagai gereja lokal, sama seperti gereja-gereja lain pada umumnya, terus bergumul dalam melaksanakan pelayanan pastoral terhadap warganya.

“Disamping itu, munculnya bentuk-bentuk gereja popular, seperti gereja sensitive seeker (pencari pemuasan diri dan berkat jasmani), telah ikut mewarnai puspa ragam pertumbuhan gereja di Indonesia. Pada sisi ini, GKRI Karmel tetap memegang teguh kesetiaan membangun kehidupan berjemaat yang sesuai dengan Firman Allah,” tegas dia.

Ronny juga menyoroti situasi bangsa dimana diketahui semakin maraknya kelompok masyarakat yang terpapar paham intoleransi dan radikalisme.

“Tentunya, sebagai Gembala Sidang tetap mengimbau kepada seluruh warga gereja untuk tingkatkan sikap dan rasa nasionalisme dengan terus ikut merawat empat konsensus kebangsaan yakni Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika. Sebagai warga gereja, empat konsensus kebangsaan ini harus terimplementasi dalam kehidupan iman Kristen yang sekaligus adalah Warga Negara Indonesia,” imbuh dia.

 

Terkait pesta demokrasi yang jatuh pada 17 April 2019, sebagai Gembang Sidang, Ronny mengajak warga gereja untuk terus berdoa, tidak menjadi golongan putih (golput), atau sengaja berliburan ke luar negeri sehingga tidak melakukan hak konstitusinya.

“Pesta Demokrasi 2019 bukanlah sekedar memilih tetapi ikut menentukan masa depan kehidupan berbangsa dan bernegara di negeri ini. Dengan kata lain, pemilu legislatif dan presiden dan wakil presiden merupakan panggilan iman Kristen sebagai wujud cinta kasih terhadap NKRI,” tandasnya.

(VIC)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.