Natal Gereja Tiberias 2014: Menerima Kuasa Menjadi Anak-Anak Allah

Natal Gereja Tiberias 2014: Menerima Kuasa Menjadi Anak-Anak Allah

Lebih dari seratus ribu jemaat menghadiri perayaan Natal Gereja Tiberias Indonesia (GTI) 2014 di Stadiun Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu, 13 Desember 2014.

Seperti tahun sebelumnya, perayaan Natal Tiberias, yang diadakan sejak tahun 2000 di Gelora Bung Karno dan dipimpin langsung oleh Gembala Sidang GTI Pdt DR Yesaya Pariadji ini, selalu penuh sesak dihadiri jemaat, baik yang berasal dari dalam maupun luar Jakarta.

Natal Tiberias 2014 mengusung tema “Semua yang menerima-Nya, diberi-Nya kuasa untuk menjadi anak-anak Allah” yang dikutip dari Kitab Injil Yohanes 1:12.


Terkait tema, Pdt DR Sudarmadji Said menjelaskan melalui tema Natal kali ini diharapkan pertobatan di Negara Indonesia mewujud. Pertobatan akan terjadi, menurut dia, manakala manusia hidup dalam kekudusan yakni hidup seturut dan sekehendak Tuhan.

“Ketika manusia hidup dalam kekudusan maka ia sedang membuka jalan berkat  melimpah dari Tuhan,” ujar dia.

“Kuasa Tuhan Yesus tidak pernah berubah,” imbuh dia.


Humas GTI, Pdt Gideon Simanjuntak mengutarakan perayaan Natal di Stadion Utama GBK Senayan ini merupakan perayaan Natal gabungan dari seluruh cabang GTI di Indonesia yang digelar secara besar-besaran.

Selain itu, GTI juga merayakan Natal setiap tanggal 25 Desember yang biasanya diadakan oleh masing-masing cabang Gereja Tiberias di seluruh Indonesia.

“Gereja Tiberias Indonesia selalu melaksanakan perayaan Natal secara besar-besaran di Stadion Utama Gelora Bung Karno oleh karena ini merupakan perintah Tuhan Yesus langsung kepada Gembala Sidang GTI Pendeta Yesaya Pariadji,” terang dia.


Berkenaan dengan tema Natal, Gideon memaparkan tema ini dipilih lantaran Tuhan Yesus datang ke dunia untuk menebus seluruh dosa manusia dan mengangkat manusia menjadi anak-anak Allah yang penuh kuasa.

Tema ini juga, tambah Gideon, terinsipirasi dari kisah pengalaman pribadi dari Gembala Sidang GTI Pdt Yesaya Pariadji, mulai dari sebelum menerima Yesus sebagai Tuhan, sampai dia menerima kuasa sebagai anak Allah.

“Kehidupan Pendeta Yesaya Pariadji diubahkan setelah dia percaya kepada Yesus sebagai Tuhan,” tandas Gideon.


Perayaan Natal Tiberias kala itu diisi pujian penyembahan Natal, perjamuan kudus dan pemberian Minyak Urapan, penyalaan lilin Natal, dan kesaksian para jemaat yang telah mengalami kuasa dan Mukjizat dari Tuhan melalui Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan.

Natal yang didukung Boanreges Team dan Tiberias Singers dengan jumlah sekitar 5000 Choirs ini juga dimeriahkan dengan pesta kembang api pada akhir acara.

(VICTOR)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.