
OnlineKristen.com – Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) akan merayakan puncak Hari Ulang Tahunnya yang ke-75 dengan serangkaian acara yang mengusung semangat kebersamaan dan kepedulian sosial.
Puncak perayaan ini akan ditandai dengan Harmony Fest 2025 pada Jumat, 30 Mei 2025, di GPIB Immanuel, Jakarta, diikuti dengan Ibadah Syukur pada Sabtu, 31 Mei 2025, di GKI Pondok Indah, Jakarta.
Memasuki usia ke-75 pada 25 Mei 2025, PGI merasakan sukacita mendalam atas penyertaan Tuhan.
Perayaan tahun ini terasa spesial dengan beragam kegiatan sosial yang telah digulirkan sejak Maret 2025, mencakup ziarah oikoumenis, donor darah, pemeriksaan kesehatan gratis, pemberian sembako dan Alkitab, serta aksi peduli lingkungan dengan penanaman bibit pohon.
Baca juga: Menjadi Gereja yang Tangguh dan Relevan Sambut HUT Ke-75, PGI Gelar Acara Sepanjang Mei 2025
Tak ketinggalan, semiloka teologi dan penjemaatan Dokumen Keesaan Gereja (DKG) juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan ini.
Seluruh kegiatan tersebut telah dilaksanakan di berbagai provinsi di Indonesia, menunjukkan jangkauan dan komitmen PGI yang luas.
Antusiasme tidak hanya datang dari warga gereja, namun juga masyarakat lintas iman dan pejabat daerah yang turut memberikan apresiasi.
PGI berharap kegiatan-kegiatan ini benar-benar membawa dampak positif bagi kehidupan sesama manusia dan lingkungan.
Baca juga: Ziarah, Diskusi, dan Bakti Sosial, Jejak Langkah Menyambut HUT ke-75 PGI di Pematangsiantar
Harmony Fest 2025
Harmony Fest 2025 dirancang sebagai perayaan inklusif yang terbuka untuk umum.
Acara ini akan dimeriahkan dengan bazaar UMKM, memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk memperkenalkan produk mereka.
Panggung hiburan juga akan menampilkan deretan artis ternama seperti Once Mekel, Dirly Idol, dan Adeline Thesa, serta pertunjukan musik tradisional Indonesia seperti Gondang, Kolintang, Safe, dan Sasando.
Berbagai permainan seru juga disediakan untuk anak-anak, memastikan seluruh anggota keluarga dapat menikmati acara ini.
Baca juga: PGI Sambut Gembira Terpilihnya Paus Leo XIV: Harapan Baru di Tengah Krisis Global
Sekretaris Panitia, Dr. Audy Wuisang, mengungkapkan bahwa pihaknya telah beraudiensi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, direncanakan hadir pada acara Harmony Fest yang akan dimulai pukul 08.00 WIB,” ujar Audy Wuisang dalam jumpa pers di Grha Oikoumene PGI, Rabu (28/5/2025).
Ibadah Syukur
Keesokan harinya, Ibadah Syukur akan dilaksanakan di GKI Pondok Indah, Jakarta, dimulai pukul 15.00 WIB.
“Dalam audiensi yang sama, panitia juga menyampaikan permohonan kehadiran Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, serta Menteri Agama yang masih menunggu konfirmasi,” imbuh Audy.
Baca juga: Darah di Tanah Misi, Tragedi di Anggruk dan Seruan Kemanusiaan dari PGI
Pemindahan lokasi Ibadah dan Perayaan Puncak HUT PGI dari rencana awal di ICE BSD dengan target 10.000 orang menjadi lebih sederhana dan “ugahari” (kesederhanaan) diungkapkan oleh Sekretaris Umum PGI Pdt. Darwin Darmawan.
Hal ini didasari oleh keprihatinan gereja terhadap kondisi ekonomi negara yang saat ini menghadapi tantangan PHK yang cukup banyak.
“Gereja-gereja sebagai bagian dari masyarakat Indonesia tidak mungkin melakukan perayaan dirinya di tengah-tengah situasi yang tidak baik,” jelas Pdt. Darwin Darmawan.
“Ini bagian dari pesta bersama. Gereja itu bukan lembaga yang terpisah eksklusif tapi bagian dari masyarakat Indonesia,” tambahnya.
Baca juga: Kasus Pelecehan Seksual Anak, PGI Desak Polri Usut Tuntas dan Beri Perlindungan Korban
Keputusan ini mencerminkan komitmen PGI untuk senantiasa relevan dan berempati terhadap realitas sosial.
Melalui berbagai kegiatan bakti sosial, donor darah, penanaman pohon, hingga konsep makan bersama dalam Harmony Fest tanpa area VIP khusus, PGI menegaskan posisinya sebagai bagian integral dari masyarakat Indonesia.
Kilas Balik Sejarah PGI
Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia, yang sebelumnya dikenal sebagai Dewan Gereja-Gereja di Indonesia (DGI), memiliki sejarah panjang yang berawal dari “Konferensi Persiapan Dewan Gereja-gereja di Indonesia” pada 6-13 November 1949.
DGI secara resmi didirikan pada 25 Mei 1950, dengan disetujuinya Anggaran Dasar DGI dalam “Manifes Pembentoekan DGI” di Sekolah Theologia Tinggi (sekarang STT Jakarta).
Pada Sidang Raya ke-X di Ambon tahun 1984, DGI kemudian berubah nama menjadi PGI, terus berkarya dan melayani masyarakat Indonesia hingga saat ini.(*)
Be the first to comment