OnlineKristen.com – Full Gospel Business Mens Fellwoship International (FGBMFI) Indonesia DKI 3, menggelar dinner Meeting gabungan BHI 06 dan 08 dengan tema: “Spiritual Leadership” di Sky Dining De-Javu Plaza Semanggi Lt 10 Jakarta, Kamis (11/5/2023).
FGBMFI BHI 06 Sky Semanggi ini dipimpin oleh Chapter President Mario Prabowo dan Vice Chapter President Adesman dan Field Rep BHI Chapters, Andre Roberto.
“Spiritual Leadership” kala itu dibawakan Pdt Dr Mario Alberto Hutagalung yang menitikberatkan kotbahnya tentang “Pemelihara Jiwa”. Ia mengawali dengan penegasan bahwa Tuhan Yesus adalah Gembala dan Pemelihara Jiwa.
Baca juga: FGBMFI Chapter 06 & 08 Gelar Meeting Bicarakan Disrupsi Spiritual
“Selama ini ketika bicara keselamatan jiwa melalui Yesus, ujung-ujungnya bicara surga. Acapkali lupa bahwa ada proses keselamatan manakala kita masih hidup di dunia ini,” kata dia.
Menariknya, lanjut Mario, Tuhan berkarya kepada manusia tatkala masih di dunia ini. Jadi, urusan sorga sebenarnya bagi Tuhan itu sesuatu hal yang mudah. “DIA menggarap kita melalui usia, pekerjaan, komunitas yang memelihara kita,” ujarnya.
Lebih jauh Mario menjelaskan, dalam Perjanjian Baru, Murid-murid Yesus pun tak luput dari penderitaan. Gereja mula-mula mengalami penganiayaan. Jenis aniayanya pun ajaib. Ada yang pancung leher, diadu dengan binatang, kakinya diikat dan tangannya diikat dengan kuda lalu ditarik yang kemudian menjadi tontonan.
Baca juga: MEMBACA BUKU MENGHADIRKAN SPIRITUALITAS BARU
“Orang Romawi kalau melihat orang Kristen dianiaya itu pada bertepuk tangan. Bahkan dijadikan tontonan. Hebatnya, Tuhan memakai penderitaan itu sebagai alat uji bagi iman mereka. Jadi, penganiayaan adalah situasi terbaik bagi Kekristenan saat itu,” urai dia.
“Meski demikian, ternyata Tuhan tak tinggal diam. Tuhan itu memberikan caranya, umat Kristen saat itu berdiaspora ke tempat-tempat terpencil membuat komsel kecil seperti ini agar tidak mudah dideteksi,” tambahnya.
Lebih lanjut Mario mengajak untuk membaca Kitab 1 Petrus 2: 24-25: “Ia sendiri telah memikul dosa kita, di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.”
Baca juga: Survei BARNA: Pemuda Ingin Gereja Jadi Laboratorium Kepemimpinan, Bukan Sekedar Spiritualitas
Mario mengaku jiwa merasa segar ketika dirinya mendapatkan diksi “Pemelihara Jiwa”. Ia menceritakan dulu pernah mengalami stress, guncangan, rasa takut dan tegang.
“Namun begitu datang Pemelihara Jiwa, Tuhan masuk menembus jiwa dan pribadi siapapun dan memberikan keselamatan yang kekal. Tuhan tak rela kita alami depresi dan ketegangan. Meski begitu, DIA juga mau agar kita berproses dalam dinamika persoalan kehidupan,” jelas dia.
Menurut Mario, dalam Surat Petrus ini, kata-kata yang berulang-ulang kali muncul adalah sukacita, gembira dan berbahagia di tengah aniaya.
“Jadi di tengah-tengah tekanan hidup yang sedemikian rupa ternyata Tuhan mau kita merasakan bahagia, sukacita dan gembira,” ucapnya.
Baca juga: Abraham Park Mampu Menenun kedalaman Ilmu disertai Ketinggian Spiritualitas
Mario membeberkan bagaimana agar bisa berselancar dalam dunia kehidupan masing masing dengan tetap merasakan bahagia, sukacita dan gembira.
Ia mencontohkan Petrus yang ingat dengan kata-kata Daud dalam Mazmur 23:4: “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”
“Gada dan tongkat adalah dua alat yang selalu ada ditangan gembala yang bertujuan menjaga domba-domba agar selalu ada disisinya. Kalau ada domba yang nakal maka dia akan mengambil gada dan menghajar dan mematahkan kakinya. Tapi setelah dipatahkan, DIA juga yang membalut,” papar Mario.
“Tuhan dekat dengan kita. Jadi kalau ada hal-hal yang tidak menyenangkan dalam kehidupan kita sebenarnya itu alarm yang berbunyi agar kita kembali kepada DIA,” tandasnya.
Tentang FGBMFI
Full Gospel Business Mens Fellowship International (FGBMFI) didirikan pada tahun 1952 di Los Angeles oleh Demos Shakarian. Sampai saat ini FGBMFI terus berkembang sampai 85 negara di dunia. Visi awal Demos Shakarian mendirikan FGBMFI adalah menjangkau para pria berbeban berat dan letih lesu agar mereka mendapat semangat untuk beribadah.
Mengapa pria? Karena pria adalah kepala rumah tangga. Kalau kepala rumah tangga bagus akan membawa istri dan anaknya kepada Tuhan.
Baca juga: PEMIMPIN YANG MELAYANI : PEMIMPIN SEJATI
Ungkapan “Full Gospel” dalam nama organisasi ini adalah pusat dari visi organisasi ini. Full Gospel artinya percaya Alkitab secara keseluruhan, mulai dari Kitab Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru sebagai satu-kesatuan.
Sementara kata Businessmen, pada mulanya ini memang komunitas ini untuk kaum pebisnis. Namun perkembangan belakangan ini, siapa saja bisa ikut baik yang pelajar maupun karyawan.
Sedangkan Fellowship artinya berkumpul bersama, melalui dinner, meeting dan acara tahunan dan internasional.
FGBMFI adalah komunitas interdenominasi, tidak berada di bawah gereja tertentu. Sebab itu FGBMFI tidak mengadakan acara pada hari Minggu. kekuatan dari full gospel ini adalah kesaksian hidup yang bisa memberkati teman-teman.
(VIC)
Be the first to comment