Survei BARNA: Pemuda Ingin Gereja Jadi Laboratorium Kepemimpinan, Bukan Sekedar Spiritualitas

survey Barna terungkap hanya 20-33 persen generasi muda di Indonesia yang merasa gereja menolong mereka memahami kemiskinan dan keadilan sosial. 

OnlineKristen.com | Penelitian terbaru yang dilakukan oleh lembaga riset internasional Barna menemukan fakta bahwa generasi muda memiliki perhatian yang besar pada isu global seperti korupsi, perubahan iklim, polusi, rasisme dan kemiskinan. 

Namun hanya sedikit yang merasa gereja membantu mereka mengerti Iebih baik tentang keadilan sosial, kemiskinan dan orang-orang yang termarjinalkan. 


Melihat fenomena ini, Wahana Visi Indonesia (WVI) bersama para mitra mengadakan Church Leader Gathering bertema “Bringing Shalom Across Generations” yang membahas mengenai tantangan serta peluang gereja dalam mempersiapkan generasi muda menjadi pemimpin di masa depan. 

Baca Juga: Refleksi Akhir Tahun DPP GAMKI Menyikapi Pelarangan Ibadah Perayaan Natal di Sumatera Barat 

Gereja memiliki peluang besar untuk mendukung kesiapan generasi muda menghadapi tantangan zaman. 

Akan tetapi berdasarkan survey Barna terungkap hanya 20-33 persen generasi muda di Indonesia yang merasa gereja menolong mereka memahami kemiskinan dan keadilan sosial. 


Ditemukan juga bahwa hanya 15 persen generasi muda Indonesia yang merasa terinspirasi untuk menjadi pemimpin karena keteladanan seseorang di gereja. 

Baca Juga: Pengukuhan DPP GAMKI 2019-2022, Ketua MPR Bambang Soesatyo Ajak ‘Bumikan’ lagi Nilai-Nilai Pancasila  

Dan hanya 9 persen yang merasa mendapatkan pelatihan kepemimpinan dari gerejanya. 

Padahal gereja membutuhkan mereka sebagai pemimpin-pemimpin di masa depan. 


“Generasi ini tidak ingin menjadi konsumen, mereka ingin menjadi kontributor. Libatkan mereka. jika tidak, maka mereka tidak akan ada di masa depan (untuk gereja),” kata David Kinnaman, Presiden Barna Group dalam siaran Pers Wahana Visi Indonesia di Jakarta, 10 Februari 2020.

Baca Juga: Refleksi 70 Tahun GMKI, Pdt Saut Sirait: MELAWAN ARUS

Generasi muda ini, disebutkan Kinnaman, mengharapkan gereja memberi kesempatan yang konkrit untuk mereka dapat berkembang. 

Mereka ingin gereja menjadi laboratorium kepemimpinan, bukan hanya menjadi tempat untuk membangun spiritualitas. 


Mereka mengharapkan iman mereka bersinggungan dengan realitas kehidupan dan dapat berkontribusi dalam mengatasi berbagai isu. 

Baca Juga: GMKI Laporkan Ustad Abdul Somad dengan Pasal Penodaan Agama

Pemimpin muda Kristiani yang diharapkan tentunya memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan, mengenal dirinya dengan baik, memiliki hubungan dengan orang lain dan juga terhubung dengan dunia luar. 

Dengan demikian, gereja perlu merespon kebutuhan spiritualitas tersebut dalam menjawab kecemasan yang tinggi dan kebutuhan akan aktualisasi diri dalam dunia nyata pada generasi muda.


Sementara Ketua Dewan Pembina Bilangan Research Center, Bambang Budijanto mengatakan intervensi yang perlu diambil oleh gereja untuk menolong generasi muda memperdalam spiritualitas mereka.

Baca Juga: Buka Kongres GMKI Ke-36, Presiden Jokowi: “Jaga Persatuan dan Kesatuan Supaya Semua Menjadi Satu, Ut Omnes Unum Sint”

“Diantaranya, dengan membuat komunitas yang kuat, memiliki kepemimpinan melalui peneladanan, pemberitaan firman yang berbobot dan relevan, mempersiapkan mentor-mentor yang handal, melibatkan generasi muda dalam program yang inovatif, memberi tantangan dan tanggung jawab bagi generasi muda, serta membangun tim kepemimpinan antargenerasi,” ujar dia. 

Bagi WVl, gereja adalah mitra tak tergantikan dalam melakukan program-program transformational yang holistik bersama masyarakat. 


Program Saluran Harapan Perlindungan Anak dan Pengasuhan Dengan Cinta telah melibatkan para pemimpin gereja, orang tua dan anak sendiri dalam mewujudkan kasih Allah melalui aksi perlindungan anak di Iebih dari 40 wilayah di Indonesia. 

Baca Juga: Audiensi Presiden Jokowi, GMKI:Pemerintah Mesti Tangkal Paham Radikal di Perguruan Tinggi

Untuk menjangkau generasi muda, WVI juga terus berupaya menjangkau mereka dengan menjadi volunteer dalam kegiatan kepedulian sosial. 

“Generasi muda dan permasalahannya selalu menarik dan menjadi perhatian kita semua. Kami terus berjalan bersama gereja untuk memakai peluang ini guna memfasilitasi dan memberi ruang bagi generasi muda agar terlibat lebih nyata dalam gereja dan masyarakat” kata National Director WVI, Doseba T Sinay. 


Wahana Visi Indonesia (WVI) adalah yayasan sosial kemanusiaan Kristen yang bekerja untuk kesejahteraan anak. 

Baca Juga: GMKI Jakarta Gagas Diskusi tentang Pancasila Bersama Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Selamatkan NKRI

WVI selalu berupaya membuat perubahan berkesinambungan pada kehidupan anak, keluarga dan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan, dan mendedikasikan diri untuk bekerjasama dengan masyarakat paling rentan tanpa membedakan agama, ras, etnis dan gender. 

Sejak tahun 1998, Yayasan Wahana Visi Indonesia telah menjalankan program pengembangan masyarakat yang berfokus pada anak. 


Ratusan ribu anak di Indonesia telah merasakan manfaat program pendampingan WVI.

 

(VIC)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.