MPK Gelar Konfernas ‘Kolaborasi Menuju Transformasi Sekolah Kristen’ Guna Atasi Ketimpangan

majelis pendidikan kristen (MPK) Indonesia
Pemencetan tombol sirine yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof Dr Muhadjir Effendy sebagai pertanda dibukanya Konferensi Nasional yang diadakan MPK dan PGI di Penabur International School, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (25/7/2023). Dari kanan: Enggartiasto Lukita, Handi Irawan, Muhadjir Effendy, Pdt Jacklevyn Fritz Manuputty, Adri Lazuardi dan Jonathan L Parapak.

OnlineKristen.com – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof Dr Muhadjir Effendy membuka Konferensi Nasional (Konfernas) yang diadakan oleh Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia (MPK) kerjasama dengan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) di Penabur International School, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (25/7/2023).

Hadir dalam pembukaan, antara lain, Ketum PGI Pdt Gomar Gultom didampingi Sekum PGI Pdt Jacklevyn Fritz Manuputty, Dirjen Bimas Kristen Dr Jeane Marie Tulung, STh, MPd, mewakili Menteri Agama, Eks Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Staf Ahli Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Prof Dr H Muhammad Adlin Sila MA, PhD, Ketua Umum Yayasan BPK Penabur Adri Lazuardi, dan Rektor UPH, Dr (Hon) Jonathan L Parapak, M.Eng.Sc.

Melalui momentum konfernas yang digelar pada tanggal 25-26 Juli 2023 ini, Muhadjir Effendy mengajak MPK Indonesia, pimpinan Sinode Gereja di Indonesia, Yayasan Pendidikan Kristen dan Pimpinan Perguruan Tinggi Teologi se-Indonesia untuk melanjutkan semangat berkolaborasi dalam menciptakan generasi pemimpin bangsa melalui pendidikan Kristen yang berkarakter kebangsaan dan beriman. 

Baca juga: Cetak Guru Berkualitas, MPK Gelar Koordinasi Nasional Gereja dan Pendidikan Indonesia




majelis pendidikan kristen (mpk) indonesia
Seluruh Peserta Konfernas melakukan Salam MPK

“Pendidikan karakter adalah konteks yang sangat penting pada abad 21 ini untuk mengatasi berbagai macam tantangan, terutama krisis moral yang diderita oleh masyarakat dunia, termasuk melanda Indonesia.  Untuk itu arah kebijakan pemerintah akan mendukung arah pendidikan Kristen dan pendidikan keagamaan yang lain agar menghasilkan peserta didik yang berkarakter sekaligus beriman kuat,” imbuhnya. 

Sementara Jeane Marie Tulung mengatakan, tema konfernas ini sangat tajam, narasinya akurat dan fokus pada persoalan yang sedang dihadapi Umat kristen di Indonesia. 

“Disebutkan bahwa mayoritas sekolah keagamaan Kristen di Indonesia saat ini memang memprihatinkan dan memerlukan peran serta semua pihak agar sekolah-sekolah keagamaan kristen tersebut tidak saja dapat bertahan tetapi secara gradual meningkat mutunya secara berkelanjutan,” tegasnya.     

Baca juga: MPKW Jabodesiten Gelar Leadership Workshop Bekali Kepemimpinan Transformasional Bagi Yayasan Pendidikan Kristen





Jeane melanjutkan, satuan keagamaan Kristen merupakan institusi sekaligus lokus epicentrum bagi pendidikan untuk anak-anak dan untuk bertumbuh dan berkembang secara holistik, termasuk pendidikan rohaninya.

“Dan sudah benar dan tepat jika konfernas ini mempertemukan stakeholder mulai dari pemerintah sebagai regulator sekaligus penyelenggara pendidikan keagamaan Kristen , sinode, perguruan tinggi, yayasan pendidikan Kristen, dunia usaha dan industri, dan perwakilan media massa serta orang tua,” pungkasnya.

Ketua Umum MPK Indonesia, Handi Irawan, MBA, Mcom, mengutarakan tujuan dari kerjasama dengan Perguruan Tinggi Kristen (PTK) dan STT adalah untuk mendorong lebih banyak lulusan yang akan menjadi guru.

“Juga, diharapkan PTK dan STT ini akan memberi pelatihan guru-guru Kristen di Indonesia yang berjumlah lebih dari 100 ribu orang. Guru yang berkualitas sudah tentu sangat penting dalam meningkatkan kualitas sekolah dan akhirnya bisa menciptakan lulusan sekolah Kristen yang berkualitas pula,” ujarnya. 

konfernas majelis pendidikan kristen (mpk) indonesia
Ketum MPK Handi Irawan (kanan) memberikan plakat kepada Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy

Baca juga: Rakernas I MPK, Handi Irawan Beberkan Kondisi Sekolah Kristen yang Mengkhawatirkan





Handi berharap kerjasama ini dapat membantu sekolah-sekolah Kristen yang terbelakang untuk bisa mempunyai kurikulum yang baik. 

“Bersama pilar yayasan yang sekolahnya sudah kuat, MPK akan menjalin kerjasama dengan fasilitator bagi yayasan dari sekolah yang relatif belum kuat terutama sekolah Kristen yang berada di Indonesia bagian timur. Sekolah-sekolah besar seperti BPK Penabur, Pelita Harapan dan Kalam Kudus, diharapkan dapat membantu sekolah Kristen yang membutuhkan pertolongan,” kata dia.

MPK juga menjalin kerjasama dan menandatangani MoU dengan berbagai lembaga pelayanan di bidang pendidikan. Diantaranya, EduGuide, Yayasan Trampil, Yayasan TBN (Tunas Bakti Nusantara), Lembaga Pelayanan Pesat, JDN (Jaringan Doa Nasional) dan TCI (Transformation Connection Indonesia).

Baca juga: Survei 1053 Pimpinan Gereja, BRC Rilis 10 Dimensi Kualitas Kepemimpinan Berdasarkan Relasi





Sekretaris Umum MPK, Dr Drs Jopie JA Rory, SH, MH, menjelaskan MPK yang sudah berdiri sejak 1950 ini, kini telah memiliki sebanyak 400 yayasan dan sekitar 7000 unit sekolah tersebar di seluruh Indonesia. MPK memiliki 50 pengurus di pusat dan sekitar 250 di seluruh Indonesia.

“Kami percaya sekolah Kristen yang kuat bukan hanya membantu pertumbuhan gereja tetapi juga baik untuk bangsa Indonesia. Kita membutuhkan generasi yang lebih berkualitas melalui pendidikan yang pastinya berkualitas juga,” katanya.

Ketua panitia Ketua Panitia, Johan Tumanduk, SH, MPdK, menambahkan Konfernas dengan tema Kolaborasi Menuju Transformasi Sekolah Kristen ini diadakan lantaran adanya data 84 persen kantong Kristen daerah tertinggal.

“Terima kasih atas kehadiran 555 peserta dari 252 institusi Kristen se-Indonesia, mari kita berkolaborasi,” tandasnya. (*)

(Victor)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.