Candor Dat Viribus Akan: “Kejujuran Memberi Sayap Kepada Kekuatan”

Oleh: Weinata Sairin

ONLINEKRISTEN.COM, JAKARTA – Dalam membangun relasi antar manusia, baik dalam komunitas kecil maupun besar kejujuran adalah hal yang amat penting.

Kejujuran adalah sikap yang terpuji yang semestinya menjadi bagian padu dari kedirian manusia.

Agama-agama, tradisi budaya, kearifan lokal mengajarkan pentingnya sikap jujur dilaksanakan oleh manusia.

Pada masa kecil orang tua kita mengajarkan dan menanamkan kejujuran itu secara praktis mulai dari hal-hal yang paling kecil.

Misalnya ibu kita berpesan agar pada saat sarapan cukup mengambil satu butir telur rebus.

Sesudah sarapan biasanya ibu mengecek apakah benar telur yang kita nikmati hanya satu butir.

Ibu juga berkata jika memang terasa kurang satu butir dan perlu satu butir lagi, silakan ambil tapi beritahukan hal itu !

Biasanya orangtua kita mengajarkan sesuatu mulai dari hal yang kecil.

Kata orangtua “siapa yang setia terhadap hal yang kecil maka ia akan dipercaya untuk hal-hal yang besar”.

Terkadang orangtua menanamkan kejujuran juga melalui aktivitas sekolah.

Misalnya orangtua berpesan jika kita tidak masuk sekolah karena ada kegiatan keluarga ya harus dikatakan seperti itu jangan dikatakan karena sakit.

Apa sebenarnya jujur itu? Menurut KBBI jujur adalah : lurus hati, tidak bohong, tidak curang, tulus dan ikhlas

Pendidikan awal yang diberikan dengan contoh dan teladan oleh orangtua kita, pendidikan agama, pendidikan budi pekerti sebenarnya telah amat cukup membekali tentang pentingnya mewujudkan kejujuran dalam kehidupan nyata.

Namun kenyataan tidak seperti itu ; dalam dunia yang makin maju dan modern perilaku tidak jujur makin mengemuka dalam bentuk dan wujud yang baru.

Merebaknya perilaku korupsi yang terjadi di negeri ini berjalan seiring dengan menguatnya perilaku tidak jujur, pikiran manipulatif dalam banyak warga masyarakat kita.

Oleh karena itu kita semua dalam kapasitas apapun harus berjuang agar sikap jujur benar-benar menjadi bagian dari kedirian manusia Indonesia.

Tokoh agama, tokoh masyarakat, lembaga keagamaan, para pejabat publik, politisi mesti menjadi teladan dalam mengedepankan sikap jujur dalam kehidupan.

Sikap jujur adalah sikap yang berupaya menyesuaikan/mencocokkan antara informasi dengan realitas.

Sikap itu sendiri merupakan elemen penting dalam diri manusia.

Menurut ahli psikologi “sikap adalah kesiapan saraf (neural settings) sebelum manusia memberi respons.

Memang banyak faktor yang mempengaruhi sikap yaitu faktor pribadi, pengaruh orang lain, kebudayaan, media massa, pendidikan, agama, emosi.

Sebagai bangsa kita seharusnya konsisten dalam mensosialisasikan dan menerapkan prilaku kejujuran ini dalam kehidupan masyarakat.

Konsisten dalam arti kontinyu, berkesinambungan, terarah dan terencana.

Tidak hanya tempo-tempo berdasarkan mood dan kebutuhan sesaat. Dulu heboh sekali tentang pentingnya sikap jujur itu diwujudkan.

Waktu itu dipupulerkan adanya “warung kejujuran” di sekolah. Warung itu menyediakan beberapa kebutuhan pokok dan tidak usah ditunggui.

Mereka yang berbelanja cukup menuliskannya di kertas dan memasukan uang pembelian ke tempat yang telah tersedia. Kemudian tidak terdengar lagi kisah sukses tentang “warung kejujuran” ini.

Malah yang lebih heboh bukan “warung kejujuran” dalam dunia kita, tetapi drama ketidakjujuran, tatkala mereka yang kena OTT, atau yang baru di periksa KPK tersenyum manis di depan kamera TV tanpa sedikitpun memancarkan sikap merasa bersalah atas apa yang telah mereka lakukan itu.

Kejujuran itu mahal harganya dan memiliki banyak resiko.

Will Rogers tak pernah mengesahkan sebuah produk tanpa yakin benar kualitas produk itu.

Tatkala perusahaan piano meminta rekomendasi dari Rogers tentang pianonya maka ia menulis surat kepada perusahaan itu :”Tuan yang terhormat. Aku kira pianomu itu adalah yang paling baik untuk dijadikan sandaran. Hormat saya, Will Rogers.”

Pepatah yang kita kutip diawal bagian ini menegaskan bahwa “kejujuran itu memberi sayap kepada kekuatan”.

Kejujuran memberikan energi dan power yang baru bagi sebuah kekuatan, sehingga kekuatan itu benar-benar kukuh dan solid.

Kekuatan organisasi, kekuatan negara, bahkan kekuatan komunitas dan pribadi diperkuat dengan sayap yang memungkinkan gerak lebih terwujud secara optimal. Kejujuran menjadi dasar kebanggan pribadi dan organisasi.

Kejujuran adalah salah satu perintah agama sebab itu wajib hukumnya untuk dilaksanakan.

Selamat berjuang. God bless.

Weinata Sairin.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.