ONLINEKRISTEN.COM – Forum Umat Kristiani Indonesia (FUKRI) menggelar Dialog Kebangsaan Tokoh Kristen dengan tema “Gereja Menyambut Pesta Demokrasi 2019” yang diadakan di Lantai 5, Grha Oikumene, Salemba, Jakarta, 25 Maret 2019.
Dialog kebangsaan yang dihadiri oleh kurang lebih 350 orang pimpinan dan tokoh Kristen dari berbagai lembaga Kristen aras nasional ini dipandu oleh Ketua Umum PGLII, Pdt Dr Ronny Mandang, MTh.
Dua orang narasumber yang hadir yaitu Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Pdt Dr Andreas A Yewangoe dan Laksamana Madya Fred Salem Lonan yang menggantikan Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, yang berhalangan hadir.
Menurut Ketua Tim Kerja Pelaksana, Deddy Madong, SH, MH, Dialog yang berlangsung kurang lebih 2 jam ini dilandasi oleh kesadaran bahwa pemilu kali ini tidak tampak sekedar persaingan para kandidat pemimpin, melainkan sebuah pertaruhan ideologis yang berkaitan erat dengan masa depan bangsa.
Lebih lanjut Deddy Madong memaparkan tujuan dilaksanakannya kegiatan diskusi.
Pertama, dilakukan dalam rangka memberikan edukasi politik bagi warga gereja. Kegiatan Ini merupakan rangkaian kegiatan dari beberapa kegiatan yang sudah dilakukan oleh FUKRI dan anggota-anggotanya. Seminar Kebangsaan kali ini dilakukan dengan mengundang pembicara yang berbeda.
Kedua, menjadikan momentum Pemilu 2019 ini sebagai sebuah pesta demokrasi yang dirayakan oleh semua warga negara. Karena itu ada terkandung pesan didalamnya berupa ajakan bagi warga gereja untuk menggunakan hak pilihnya secara bertanggung jawab.
Ketiga, FUKRI juga ingin memberikan perhatian bagi proses demokrasi yang sedang berlangsung agar semua dapat tercipta dialog yang etis dan elegan diantara sesama anak bangsa. Perbedaan pilihan politik tidaklah mesti membuat bangsa ini menjadi terpecah.
Hal serupa kembali ditegaskan Pdt AA Yewangoe dalam penyampaian materinya. Ia mengingatkan agar warga gereja harus secara cerdas menempatkan diri termasuk dalam memahami secara benar momentum pemilu kali ini bukan soal pertarungan antar Kristen versus non Kristen, melainkan momentum penting dalam memastikan keberlanjutan kehidupan Bangsa Indonesia sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sementara itu, Laksamana Madya Fred Salem Lonan, lebih mengajak agar gereja benar-benar mampu menangkal berbagai upaya penggiringan isu dan pemutarbalikan kebenaran yang secara masif disebar melalui berbagai media.
(OK)
Be the first to comment