OnlineKristen.com – Menjelang pelaksanaan Sinode Godang Huria Kristen Batak Protestan (SG HKBP) ke-67 yang akan berlangsung pada 2-8 Desember 2024, (HKBP) tengah mempersiapkan diri untuk momen penting ini.
Pemilihan pimpinan baru, penyusunan rencana strategis (renstra), dan Evaluasi atas pencapaian sebelumnya menjadi topik utama yang menarik perhatian.
Utusan Sinode Godang HKBP 2024, St Hotman Nainggolan, SE, MBA, MH, berbagi harapan, pandangan, dan evaluasi terkait arah gereja dalam menghadapi tantangan modern.
Kepemimpinan yang Melayani
Hotman Nainggolan berharap, pemimpin yang terpilih di Sinode Godang kali ini benar-benar mampu mengimplementasikan nilai-nilai pelayanan sebagaimana diajarkan dalam Matius 20:28: Melayani, bukan untuk dilayani.
“Pemimpin harus mampu menggerakkan semangat transformasi yang sudah berjalan di HKBP, sekaligus menerjemahkannya ke dalam program-program konkret yang membumi,” ungkap Ketua Forum Komunikasi Sintua HKBP (Forkasih) Distrik DKI Jakarta.
Menurut Hotman, kepemimpinan di HKBP harus berbasis servant leadership (kepemimpinan yang melayani). Ia mengutip 10 karakteristik dari Larry C Spears, seperti kemampuan mendengar, berempati, menyelesaikan masalah secara persuasif, serta berkomitmen pada pertumbuhan anggota jemaat.
“Kita memerlukan pemimpin yang tidak hanya visioner, tetapi juga memahami kebutuhan jemaat secara mendalam,” tambah Komisioner Badan Pengelola Sentralisasi Keuangan (BPSK) HKBP ini.
Renstra 2024-2028, Menyongsong Masa Depan Gereja
Mengenai Rencana Strategis HKBP 2024-2028, Hotman menggarisbawahi beberapa isu prioritas, di antaranya pengembangan sumber daya manusia (SDM) pelayan gereja.
Ia mengusulkan penerapan merit system berbasis Key Performance Indicator (KPI) untuk memastikan rotasi dan mutasi pelayan gereja dilakukan secara objektif.
“Penetapan jalur karir yang jelas bagi pelayan gereja sangat penting, sehingga dapat menghindari praktik subjektivitas dalam pengelolaan SDM,” tegas Sekretaris Lembaga Ekonomi Kreatif PIKI (Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia) ini.
Selain itu, Hotman juga mendorong penguatan program sentralisasi keuangan. Menurutnya, keberhasilan sentralisasi membutuhkan komitmen kolektif dari semua pemimpin di HKBP, didukung oleh lembaga-lembaga pendukung seperti Badan Pemeriksa Keuangan BPSK.
Untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan gereja, Hotman menyarankan pemberdayaan fungsi audit yang lebih independen serta publikasi laporan keuangan secara berkala.
“Pengelolaan keuangan harus betul-betul tersentralisasi, mulai dari rekening hingga pengawasannya,” imbuh Instruktur Institute Bankir Indonesia (IBI).
Evaluasi dan Capaian Penting
Hotman juga memberikan apresiasi atas berbagai capaian penting dalam kepemimpinan HKBP yang dinahkodai oleh Ompui Pdt Dr Robinson Butarbutar.
“Beberapa keberhasilannya, antara lain, pelunasan utang Dana Pensiun, penyelesaian pembangunan Sopo Marpingkir, implementasi sentralisasi keuangan, hingga pengiriman misionaris ke Afrika,” urai dia.
“Keberhasilan-keberhasilan ini harus menjadi pijakan untuk melangkah lebih maju, terutama dalam memperkuat pelayanan gereja di ranah Koinonia, Marturia, dan Diakonia,” tambahnya.
Meski demikian, Hotman menekankan masih ada ruang untuk perbaikan, terutama dalam mempersiapkan HKBP menghadapi tantangan modern yang semakin kompleks.
Be the first to comment