Organisasi Pemuda Lintas Agama Desak Penegakan Hukum Terkait Persoalan Rasial Terhadap Mahasiswa Papua di Surabaya

OnlineKristen.Com – Sebelas organisasi kepemudaan lintas agama mendesak penegakan hukum terkait persoalan rasial terhadap mahasiswa Papua di Surabaya yang terjadi menjelang Perayaan HUT Ke-74 RI. 

“Kami mendesak adanya pengusutan tuntas dan penegakan hukum yang seadil-adilnya terkait beberapa persoalan kebangsaan yang terjadi beberapa waktu terakhir, terlebih khusus kepada pelaku, aktor intelektual, aparat, dan ormas yang menyulut terjadinya persoalan rasial terhadap mahasiswa Papua di Surabaya,” tegas Ketua Umum DPP GAMKI, Willem Wandik, membacakan pernyataan sikap organisasi kepemudaan nasional terkait insiden rasial terhadap Mahasiswa Papua di Surabaya dalam jumpa pers di Grha Oikumene, Salemba, Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2019. 




Adapun organisasi kepemudaan lintas agama tersebut adalah DPP GAMKI, PP Pemuda Muhammadiyah, PP Pemuda Katolik, Ketum PP GPII, DPP GEMABUDHI, DPN PERADAH Indonesia, DPP GEMA, PB Pemuda Muslimin Indonesia, PP GP Ansor, Pemuda PGPI dan DPP AKGI.

Lebih lanjut, Willem menyesalkan peristiwa yang terjadi di Malang dan Surabaya, yang disusul beberapa kota lainnya. 

“Kami mendesak negara untuk secara serius menghilangkan stigma rasial dan diskriminatif dalam setiap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sesuai dengan Sila ke-2 Pancasila, UUD 1945, dan UU Nomor 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis,” ujar dia.




Willem juga mendesak pemerintah, aparat negara, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan seluruh warga negara Indonesia untuk tidak mengucapkan ujaran kebencian, penghinaan terhadap Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA), serta tindakan represif, diskriminatif, ataupun persekusi terhadap sesama warga negara sebagai wujud pengamalan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. 

“Pun, kami meminta kepada lembaga agama, lembaga adat, dan lembaga masyarakat untuk mengingatkan, memantau, dan bertanggung jawab terhadap setiap ucapan dari tokoh dan pemuka lembaga masing-masing agar tidak menimbulkan perpecahan dan ketersinggungan di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk,” kata dia.

Kendati begitu, Willem mengapresiasi permohonan maaf dari Gubernur Jawa Timur, Walikota Surabaya, dan Walikota Malang yang disampaikan untuk mahasiswa dan masyarakat Papua, serta meminta semua kepala daerah dan aparat negara menjamin keamanan, keselamatan, dan perlindungan kepada setiap warga negara tanpa terkecuali. Juga, mengapresiasi pernyataan dari Presiden Joko Widodo yang menenangkan dan meminta masyarakat untuk saling memaafkan,”




“Kami menghimbau kepada seluruh komponen masyarakat Indonesia, terlebih khusus warga di Tanah Papua (Provinsi Papua dan Papua Barat) untuk menahan diri, tidak cepat terprovokasi dengan berbagai isu yang beredar di media sosial, serta mengupayakan terbangunnya dialog yang damai dan kondusif di antara sesama anak bangsa demi meningkatkan kesejahteraan dan harkat hidup masyarakat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, sehingga Indonesia menjadi negara yang besar dan mampu bersaing secara global,” tandasnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.