HIDUP ITU ADALAH KESEMPITAN
hidup di era pandemi
hidup di limpahi
keterbatasan
hidup yang sempit
nyaris monoton
nir perspektif
hidup seperti ini
menjemukan
membuat bete
boring
yang ujungnya bisa pada seutas tali
menenggak alprazolam over dosis
atau bermain pisauhidup di cengkeram pandemi dua tahun
bukan waktu yang pendek
untung mereka yang punya rumah sendiri
walau bocor
kuda-kuda bangunan telah jatuh karena lapuk
bagaimana mereka yang masih ngontrak
tinggal di perumahan mertua indah
atau rumah btn
yang over kreditnya belum
lunas
tentu derita yang mereka alami
bertubi-tubi
mana tahan
dua tahun hidup seperti itu
tanpa iman kuat
hidup sudah lama
berlanjut di menteng pulohidup sempit dijajah pandemi
membuat banyak orang emosional
ada yang emosi di ruang publik karena merasa punya kuasa
ada juga yang emosi karena asap.dapur tak mengepul
lagi
mereka emosi karena ppkm
petugas juga emosi dengan menyita handphone rakyat
karena berkhayal
hp itu dipenuhi rancangan
kejahatanhidup di zaman pandemi
mengubah konstruksi kehidupan
tata hubungan suami-istri berubah
tata hubungan anak orang tua berubah
cucu-cucu lebih sibuk dengan game di gadgetnya
ketimbang menyapa opa oma
yang uzur didera komorbidhidup ini adalah kesempitan
hidup ini bukan lagi kesempatan
seperti lirik sebuah lagu pop rohani
yang biasa dinyanyikan vokal grup anak milenial gereja tanpa partitur
kesempitan membuat napas taklega
membuat hidup takaman dan taknyaman
apalagi jika setiap saat diteror debt collector pinjoldalan kesempitan itu
mari makin berserah kepada Tuhan
agar dalam kesempitan kita akan menikmati kelegaan
di rumah abadi
bersama Tuhan
entah kapan
entah kapan
.
Jakarta 23 Oktober 2021/pk 3.24
Weinata Sairin
Be the first to comment