Kongres V Ikatan Alumni UKI: Advokat Saor Siagian Pimpin IKA UKI

Kongres V Ikatan Alumni UKI: Advokat Saor Siagian Pimpin IKA UKI

Kongres V Ikatan Alumni Universitas Kristen Indonesia (IKA UKI) berakhir dengan terpilihnya Ketua IKA UKI periode 2016-2019, Saor Siagian, SH, MH, yang berlangsung di Kampus UKI Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu, 20 Februari 2016.

Keseluruhan acara kongres dibungkus dalam terang tema: “Dengan Semangat Kebersamaan Alumni UKI Bersatu Berbuat yang Terbaik untuk Almamater, Bangsa dan Negara.”

Sebelum kongres, diadakan ibadah dan dilanjutkan Kongres V dengan agenda pokok pemilihan Ketua Umum IKA UKI 2016-2019. Ditutup dengan malam keakraban dengan hiburan musik.


Ketua Panitia, Thomas Tampubolon, SH, MH, mengatakan Kongres V IKA UKI menandakan usia IKA UKI baru belasan tahun atau tepatnya memasuki usia 13 tahun.

Menurut Thomas, dilihat dari usianya, ibarat manusia baru memasuki masa remaja. Karena itu belum banyak berbuat. Tapi baru banyak berkeinginan untuk kebaikan dan kepentingan almamater UKI.

Ia menjelaskan ada beberapa pertimbangan panitia memutuskan untuk menggelar Kongres V di Kampus UKI Diponegoro, Jakarta.


“Pertama, perlunya para alumni melihat kampus ibarat “back to campus” sambil melihat bagaimana keadaan dan perkembangan kampus. Kedua, kita dapat menghemat pengeluaran,” kata anggota Jemaat HKBP Tebet yang memimpin advokasi HKBP Filadelfia Bekasi.

Thomas melanjutkan DPP IKA UKI periode 2012-2015 di bawah pimpinan Ketua Umum, Agustin Teras Narang, telah berhasil merenovasi kantor sekretariat DPP IKA UKI dan IKAFA (Ikatan Alumni Fakultas) atas kerjasamanya dengan Yayasan dan Rektor UKI yang bersedia memberikan ruang-ruang di Kampus Diponegoro untuk direnovasi untuk keperluan diatas.

Bahkan, tambah dia, DPP IKA UKI dan yayasan sudah buat dan tanda tangani perjanjian tertanggal 12 Januari 2016 untuk renovasi dan penggunaan ruang-ruang di Kampus UKI Diponegoro untuk Sekretariat Ikatan Alumni Universitas dan fakultas/akademi.


“DPP IKA UKI berencana akan menyerahkan secara resmi pada saat Kongres V,” kata Thomas yang juga Sekjen Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi).

Ketua Umum IKA UKI, A Teras Narang, mengemukakan keterlibatan alumni sangat bermanfaat dan penting untuk kemajuan UKI.

“Peran aktif yang telah dilakukan oleh para alumni UKI hingga saat ini diantaranya adalah ikut serta dalam pembangunan infrastruktur, pembekalan bagi calon lulusan hingga pemberian beasiswa bagi adik-adik mahasiswa yang berprestasi, khususnya yang berasal dari daerah tertinggal,” kata dia.


Teras Narang mengucap syukur kepada Tuhan oleh karena sekretariat DPP IKA UKI sudah rampung. Kelak, sekretariat DPP tersebut bukan sekedar wadah berkumpul bagi IKA UKI yang kini berjumlah lebih 30 ribu iluni. Namun, juga bisa banyak berbuat yang terbaik bagi UKI.

“Saatnya kita berbuat dan bermanfaat bagi UKI untuk menjadi garam dan terang bagi dunia pendidikan,” tegas mantan Gubernur Kalimantan Tengah ini.

Sementara Rektor UKI, Dr Maruarar Siahaan menjelaskan sejak berdirinya, UKI telah meluluskan alumni pertamanya pada tahun 1959. Sejak itu, alumni UKI berusaha untuk menghimpun alumninya yang telah berjumlah lebih dari 30 ribu orang tersebar di seluruh pelesok Indonesia dan dunia.


Melalui Kongres ke-5, IKA UKI bermaksud menyampaikan beberapa pemikirannya sebagai rekomendasi. Pertama, sistem pendidikan yang dibangun dan dikembangkan di Indonesia haruslah berdasarkan Pancasila yang menjunjung tinggi ketuhanan, kemanusiaan, kebangsaan, dan kesetaraan tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur lokal sambil mengadaptasi nilai-nilai global. Juga, jauh dari pendidikan yang bersifat diskriminatif, elitis, dan parsial.

Terlebih lagi mampu melahirkan insan Indonesia yang memahami jati diri dan bangsanya, tekun, bersikap jujur, anti korupsi, berjiwa entrepreneur, serta memiliki kepemimpinan yang melayani bukan dilayani.

Kedua, penegakan hukum yang mengedepankan nilai-nilai keadilan (justice for all) dengan dasar bahwa semua manusia sama dan setara di hadapan hukum.


Ketiga, pemanfaatan segenap potensi sumber daya alam yang lebih maksimal namun lebih adil dan merata bagi daerah dan masyarakat setempat sambil memperhitungkan keberlangsungan daya dukung alam dan lingkungan sekitarnya secara berkelanjutan.

Semisal pemberdayaan masyarakat pesisir untuk memanfaatkan lahan pesisir untuk mengembangkan budi daya mikroalga sebagai bahan bakar nabati (biosolar) yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kapal-kapal nelayan.

Pun, pengembangan potensi wisata dengan memperhatikan ekosistem dan memberikan lapangan kerja bagi masyarakat setempat (ecotourism)


Keempat, mendorong terciptanya hubungan yang sinergis antara IKA UKI dengan almamaternya untuk mewujudkan program-program bersama dalam rangka pengembangan UKI.

(RA-7)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.