
OnlineKristen.com || Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPP GAMKI) menggelar Ibadah Paskah dan Syukuran Dies Natalis ke-60 secara hybrid di GBI GLOW BSD Junction, Tangerang, Banten, Jumat (6/5/2022).
Bertindak sebagai Tuan rumah dalam acara ini adalah DPC GAMKI Kota Tangerang Selatan yang dipimpin oleh Adi Saputra Simanullang (Ketua) dan Oky Cahya Pribadi (Sekretaris).
Ibadah paskah yang dipimpin oleh Pastor Marsya Manopo, dihadiri juga, antara lain, beberapa anggota DPRD Kota Tangerang Selatan, Banten, Ketua PGIW Banten Pdt Benny Halim, Bendum PGLII Yakub Pratama dan Ketua Pelmas PGLII Pdt Yesaya Suharsono.
Baca juga: Bertemu Menag Yaqut, GAMKI Bicarakan Transformasi Perguruan Tinggi Kristen
Ketua Umum DPP GAMKI Willem Wandik SSos, dalam pesan Paskah, mengutip Firman Tuhan dari Markus 10: 45, yang mengatakan,“ Yesus datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Menurut Willem Wandik, Tuhan Yesus memberikan contoh teladan kepada umat Kristen, bahwa dirinya datang ke bumi yang fana ini, bukan untuk dipuja-puja, bukan untuk disanjung-sanjung, bukan untuk menjadi penguasa dan bukan untuk menjadi orang yang paling kaya.
“Melainkan untuk umat yang berputus asa, menguatkan kaum yang lemah, memberikan keadilan bagi yang teraniaya, menghadirkan kasih ditengah-tengah permusuhan umat dan meletakkan kuasa yang adil ditengah-tengah rakyat,” urainya.
Baca juga: Pesan Menko Luhut Pandjaitan kepada GMKI dan GAMKI: Jadilah Orang Berkualitas yang Andalkan Tuhan
“Dan terpenting diatas semua itu, tanpa penebusan dosa Tuhan Yesus, maka tidak ada manusia yang akan selamat dari kematian, selain mendapatkan tempat kembali yang buruk, bertolak dari karunia dan kasih Tuhan, dan akan hidup sengsara dalam keabadian,” tambah Anggota DPR RI dari Dapil Papua ini.
Hari Paskah, lanjut Willem, dapat bermakna bangkitnya akal pikiran manusia yang waras, terbebas dari belenggu dan tradisi manusia yang hidup dalam kegelapan.
“Tentunya cahaya Tuhan akan datang bersama kebaikan, dan akan tenggelam bersama dosa-dosa manusia,” imbuhnya.
Baca juga: Luhut Pandjaitan: GAMKI Jadi Agent of Change
Terkait Dies Natalis GAMKI ke-60, Willem menyampaikan ini merupakan refleksi dari kebangkitan umat gereja dari kematian sifat manusia yang cenderung individualis, cinta dunia dan memperkaya diri sendiri.
“Pada akhirnya melebur dalam keyakinan bersama Tuhan untuk melakukan perubahan sosial, budaya dan politik, dalam konteks ketatanegaraan, melalui pengorganisasian kepentingan umat Kristen dalam wadah pergerakan GAMKI secara nasional dan komprehensif,” jelasnya.
Willem melanjutkan wujud nyata partisipasi semua umat Kristen yang mengimani Yesus Kristus, sebagai juruselamat, yang telah memperlihatkan mukjizat-Nya yang sangat Agung, kebangkitan setelah kematian diantara orang-orang mati, harus dapat diekspresikan dalam perayaan Dies Natalis GAMKI ke-60.
Baca juga: Soal Pernyataan Pangkostrad Dudung, GAMKI: TNI Melindungi Seluruh Anak Bangsa Tanpa Membedakan Agama
“GAMKI telah melampaui usia setengah abad. Dimana sepanjang GAMKI berdiri, tantangan kehidupan umat Kristen dalam dinamika bernegara di Indonesia, hingga hari ini datang silih berganti,” jelasnya.
“Merupakan tanggung jawab kita semua pada hari ini untuk melanjutkan perjuangan gereja dan umat. Menempatkan umat Kristen dan GAMKI sebagai pilar pelindung umat yang kokoh, kuat dan tangguh, sebagaimana kokohnya keimanan Yesus Kristus menghadapi takdir penyaliban dari Allah Bapa di Surga,” tegas dia.
Gerak-Gerik
Sementara Deputi II KSP Bidang Pembangunan Manusia, Abetnego Tarigan menyatakan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) yang kini memasuki usia ke-60 hendaknya jangan sebatas gerak-gerik.
“GAMKI sebagai sebuah gerakan hendaknya selalu dalam upaya mendorong perubahan untuk keadaan yang baik dalam jangka panjang. Jangan hanya gerak-gerik. Sebab yang namanya gerak-gerik itu sifatnya jangka pendek saja,” tegasnya.
Abetnego melanjutkan, sebuah organisasi didirikan, didukung dan digerakkan untuk suatu perubahan jangka panjang, seperti bagaimana menghadapi persoalan kemiskinan, toleransi, akses mencari pekerjaan dan pendidikan yang sulit dan lain-lainnya.
“Semua itu perlu kemauan politik. (pemuda) bukan berarti tidak boleh berpolitik. Karena tidak ada hal yang bisa lepas dari persoalan politik. Juga, jangan kita asyik dengan permainan politik itu sendiri. Tapi berpolitik untuk perubahan kehidupan masyarakat. Dan kerja-kerja kemanusiaan itu dibutuhkan suatu gerakan yang masif,” pungkasnya.
Campur Tangan Allah
Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) GAMKI, Dr Michael Wattimena, SE, MM, menekankan pentingnya generasi penerus dalam kepemimpinan di GAMKI untuk bersama-sama memperjuangkan kepentingan umat.
BMW (Bung Michael Wattimena), demikian dia akrab disapa, meyakini ada campur tangan Allah juga dalam organisasi GAMKI yang bisa memasuki usia ke-60 tahun.
Ia mengisahkan dirinya ketika dicalonkan menjadi Ketua Umum DPP GAMKI selama dua periode. Meskipun dirinya telah disibukkan dengan pekerjaannya sebagai anggota DPR RI, atas dorongan dari peserta kongres GAMKI, dirinya pun mau mengemban untuk melayani menjadi Ketum DPP GAMKI pada periode pertama.
“Tuhan kasih saya jebakan yang bagus (menjadi Ketum DPP GAMKI). Siapa sih saya ini, sehingga punya kesempatan untuk bisa melayani-Nya melalui GAMKI,” katanya.
“Ketika kita ini sudah minor dalam segi kuantitas, jangan kita ignored (mengabaikan) pekerjaan-Nya untuk melayani seperti di GAMKI ini. Sia-sialah kita jika tidak melayani, seperti firman Tuhan katakan iman tanpa perbuatan adalah mati. Pun, ketika diminta untuk melayani dalam pekerjaan-Nya, jangan juga beralasan bahwa saya masih muda sehingga tidak bisa memiliki kapasitas untuk mengelola organisasi ini,” tegas dia.
Berdasarkan pengalamannya berada di Amerika selama setahun. BMW mengamati tantangan kedepan sangat besar. “Jika kita dari sisi jumlah yang kecil ini tidak memberikan faedah bagi lingkungan sekitar, maka tinggal maut menjemput kita,” tandasnya.
Sedangkan Sekum DPP GAMKI, Sahat Martin Philip Sinurat, mengutarakan keseluruhan acara dibungkus dengan tema: “Pemuda Kristen Yang Menjadi Teladan dan Tangguh.” (1 Tim 4: 12-15).
“Pada HUT Ke-60 ini saya mengajak seluruh pemuda Kristen, terlebih khusus kader GAMKI, untuk menjadi teladan dan tangguh ditengah-tengah masyarakat yang terus mengalami perubahan begitu cepat,” tandasnya.
(PIT)
Be the first to comment