OnlineKristen.com|| Terkait situasi yang terjadi di Belawan beberapa hari lalu, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) telah melakukan penelusuran di lokasi serta menemui pihak gereja serta pembuat video yang sempat viral di dunia maya.
Kemudian GAMKI Sumut dengan gerak cepat menemui Kapolda Sumut yang diwakilkan oleh Wakapolda Sumut Brigjen Pol Dadang Hartanto yang didampingi Dirkrimum, Dirbinmas, dan Wadir Intel Polda Sumut.
Dalam pertemuan tersebut rombongan GAMKI dipimpin oleh Sekretaris Umum DPP GAMKI, Sahat Martin Philip Sinurat yang didampingi Ketua Caretaker DPD GAMKI Sumut Maruli Silaban, Sekretaris Caretaker DPD GAMKI Sumut Alex Ramandey, Sekretaris DPC GAMKI Kota Medan Fery Sihite dan Wakil Sekretaris DPC GAMKI Kota Medan Marudut Simanjuntak.
Ketua Caretaker DPD GAMKI Sumatera Utara, Maruli Silaban menjelaskan Wakapolda telah menyampaikan bahwa kepolisian telah melakukan proses penyelidikan terkait kasus tawuran di Belawan.
Telah ditangkap enam orang yang diduga menjadi pelaku kerusuhan dan kepolisian masih mendalami permasalahan tersebut.
“Karena itu kiranya masyarakat bersabar dan menahan diri untuk tidak terprovokasi dengan isu yang beredar di dunia maya,” kata Maruli dalam siaran pers, Senin (25/7).
GAMKI, lanjut dia, menyatakan kejadian di Belawan tidak diinginkan oleh semua. Dan setiap kejadian seperti ini yang dirugikan masyarakat biasa.
Karena itu GAMKI segera berkoordinasi dengan kepolisian agar permasalahan tersebut dapat ditangani secara cepat dan mencari dalang atau pelaku penyerangan warga tersebut.
“GAMKI mendapatkan banyak pertanyaan dari berbagai pihak di seluruh tanah air, apa sebenarnya yang terjadi di Belawan tersebut? Karena itulah GAMKI langsung menemui pihak kepolisian pada hari Jumat, 23 Juli 2021 dan menemui masyarakat terdampak di Belawan pada hari Sabtu, 24 Juli 2021,” jelas Ketua DPP GAMKI Bidang Advokasi, Hukum, dan HAM ini.
Baca juga: Kecam Bom Makassar, GAMKI Minta Penanganan Terorisme Harus Sistematis dan Komprehensif
Lebih lanjut Maruli membeberkan beberapa hal penting atas hasil temuan GAMKI terkait kejadian tersebut.
“Pertama, Gereja Pentakosta tidak terbakar namun mendapat lemparan yang diduga bom molotov yang membakar bagian kecil dari pintu depan gereja dan beberapa tanaman di halaman gereja,” urai dia.
“Kedua, bangunan yang terbakar sebagaimana yang terlihat pada video yang beredar dan viral adalah bukan api dari Gereja Pentakosta yang berada di dalam gang, melainkan dari lokasi di pinggir jalan raya,” tambahnya.
Baca juga: GAMKI Sebut Kebijakan Impor Beras Coreng Wajah Presiden
Ketiga, lanjut Maruli, api yang terlihat pada video yang beredar diduga dari pembakaran ban di sekitar kerumunan massa yang tawuran.
Keempat, kepolisian sedang bekerja untuk melakukan investigasi lebih lanjut terkait pelaku dari aksi tawuran dan pelaku pelemparan yang diduga sebagai bom molotov ke arah teras gereja.
Kelima, GAMKI telah berkoordinasi dengan pihak gereja dan warga setempat untuk tetap mengawal proses investigasi yang sedang berjalan.
Baca juga: GAMKI Tegaskan Tidak Terlibat dalam Polemik Partai Demokrat
Keenam, GAMKI dan pihak Gereja Pentakosta sepakat bahwa persoalan yang terjadi bukan isu SARA dan meminta masyarakat di seluruh Indonesia khususnya jemaat gereja untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan narasi oknum/kelompok tertentu yang ada di media sosial.
Ketujuh, dengan demikian GAMKI meminta masyarakat untuk tidak lagi menyebarkan video atau berita yang menyatakan bahwa api yang terlihat pada video tersebut adalah api pembakaran gereja.
“Karena itu, kami menghimbau kepada seluruh rakyat Indonesia, secara khusus warga gereja untuk menahan diri dan tidak terprovokasi. Mari kita bersama-sama menjaga suasana agar kondusif dan damai,” kata Maruli.
Baca juga: Kasus Baru Covid-19 Terus Meningkat, GAMKI dan Kemenpora Serahkan Bantuan ke RS PGI Cikini
“Kita serahkan permasalahan ini kepada pihak yang berwajib, dalam hal ini Polda Sumut. Proses hukum untuk mengungkap motif dan pelaku atas kerusuhan tersebut akan kita kawal bersama,” pungkasnya.(*)
Be the first to comment