HUT Ke-50, Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir Luncurkan Buku dan Malam Pagelaran Opera Budaya Nusantara

OnlineKristen.Com – Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-50, Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir (GYK dari OSZA) di Indonesia meluncurkan buku bertajuk “Bangkit dan Bersinar Menandai 50 tahun Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir di Indonesia” dan Malam Pagelaran Opera Budaya Nusantara yang digelar di Balai Sarbini, Plaza Semanggi, Jakarta, Sabtu, 26 Oktober 2019.  

Usai peluncuran buku yang disusun Bro Sugiyanto, dilanjutkan dengan Malam Pagelaran Opera Budaya Nusantara dalam rangka HUT Ke-50 GYK dari OSZA. Nampak hadir dalam acara tersebut, antara lain, Shinta Nuriyah Wahid (Istri Gus Dur), Dr Alwi Shihab (Cendekiawan Muslim), Elder David F. Evans (Presiden Area Asia GYK dari OSZA dan Elder Djarot Subiantoro (Area Asia 70).




 

Penulis Buku, Bro Sugiyanto memaparkan Buku berjudul “Bangkit dan Bersinar Menandai 50 tahun Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir di Indonesia”ini adalah semi antologi. 

Baca Juga: Mahasiswa Teologia Ini Tak Takut Lagi Usai Kunjungan Dialog Langsung dengan Pihak Gereja Yesus Kristus dari OSZA 

“Yaitu gabungan antara kumpulan mengenai pesan penting dan berita kegiatan di lapangan dalam rangka merealisasikan program kerja, atau konkretnya adalah Injil dalam Tindakan,” jelas dia.

Isi buku ini, lanjut Bro Sugiyanto, mengandung pesan-pesan berharga dari para pemimpin yang maknanya tidak lekang oleh waktu.




 

“Selain merupakan hasil penelusuran sumber-sumber internal, juga diperkaya dengan referensi dari buku, majalah, dan sumber daya lain yang dipilih. Dengan menelaah buku ini para pembaca diharapkan menjadi lebih bijak dalam menyikapi keberadaan GYK dari OSZA, yang bukan sebuah ancaman, alih-alih sebagai mitra dalam pembangunan kerohanian, keinsyafan, kesalehan dan peradaban unggul umat manusia,” pungkas dia.  

Sementara Elder Djarot Subiantoro, dari area 70 Indonesia, menjelaskan Tema HUT Ke-50 GYK dari OSZA adalah “Bangkit dan Bersinar”.

Baca Juga : Bulan Ramadan, Jemaat Gereja Yesus Kristus Dari OSZA Berbagi Takjil dan Bantu Para Janda

Elder Djarot melanjutkan, sebagai pengikut Kristus, Jemaat GYK dari OSZA senantiasa berusaha mengamalkan dua perintah utama yang tercantum dalam Matius 22:36-39, yakni untuk mengasihi Tuhan Allah dan mengasihi sesama manusia, dan Yohanes 14:15 yaitu bila mengasihi Tuhan, kita akan menuruti segala perintah-Nya.




 

“Hal ini selaras dan konsisten dengan doa dedikasi di Tanah Indonesia 50 tahun yang lalu, dengan visi, pelayanan dan kehidupan kami selagi berusaha menjadi orang-orang suci di zaman akhir,” ujar dia.

“Dan diharapkan dapat bangkit dan bersinar sebagai sebuah keluarga dan komunitas, dijadikan makmur, diberkati sehingga menjadi produktif. Pekerjaan tersebut akan lah tidak mudah, namun akan berhasil karena ini adalah pekerjaan Allah,” imbuh Djarot.

Baca Juga: KRP Jakarta Gereja Yesus Kristus Dari OSZA Bekali Remaja Terampil dalam Pelayanan dan Peka Lingkungan

Dalam sambutan tertulisnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof. Dr. KH Said Aqil Siroj, MA, mengapresiasi atas terbitnya buku peringatan “50-Tahun Gereja Yesus Kristus Dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir di Indonesia”.




 

“Buku ini merupakan hasil dari proses menata ulang naskah yang sudah ada. Diharapkan kedepannya, Gereja Yesus Kristus akan menulis lebih banyak lagi peristiwa-peristiwa penting dalam perjalanan Gereja,” ujar dia.  

Selaku Ketum PBNU di Indonesia, Said Aqil Siroj menyampaikan terima kasih kepada segenap pengurus dan anggota Gereja Yesus Kristus Dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir di seluruh Indonesia yang telah ikut membina kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga : Gereja Yesus Kristus dari OSZA Kunjungi PGI

“PBNU mengenal baik Gereja dan secara pribadi mengapresiasi kerjasama yang telah dibangun diantara kedua pihak. Ajaran pokok Gereja Yesus Kristus tentang pentingnya kekuatan keluarga seperti dikatakan dalam salah satu bagian buku ini bukan hanya tercermin dalam kehidupan sehari-hari jemaatnya di Indonesia, tetapi juga mengalir dalam misi kemanusiaan Gereja melalui sayap organisasi LDS Charities dimana PBNU juga bekerja sama dalam beberapa kesempatan di waktu lalu hingga saat ini,” kata Said Aqil Siroj mengakhiri sambutannya.




 

Sementara Cendekiawan Muslim, Dr Alwi Shihab, mengutarakan lima puluh tahun perjalanan Gereja Yesus Kristus dari OSZA di Indonesia menjadi salah satu bukti bahwa keberagaman terawat dengan baik di Indonesia. 

“Telah lima puluh tahun, Gereja Yesus Kristus Dari OSZA tumbuh dan berkontribusi aktif dalam berbagai sektor kemanusiaan, bergotong royong dan bahu membahu dengan masyarakat dalam berbagai bidang, salah satunya kepedulian terhadap penanganan kebencanaan alam,” ujar dia.

Menurut Alwi Shihab, satu hal keunikan Indonesia adalah negara Muslim terbesar di dunia saat ini, namun banyak komunitas beragama lain yang juga hidup dan berkembang, bahkan, sebagian besar agama dunia hidup berdampingan dalam persahabatan dan kedamaian sepanjang waktu.




 

“Meskipun kehadiran nilai-nilai dan simbol-simbol Islam lebih besar dalam ruang publik dan sosial Indonesia kontemporer, masyarakat Indonesia jauh dari kaku dalam pemahaman mereka tentang Islam. Tidak terlalu berlebihan kiranya untuk disampaikan bahwa berkat toleransi yang kuat di Indonesia, berbagai agama dan keyakinan dapat hidup berdampingan di Indonesia,” tegas Menteri Luar Negeri periode 1999-2001 ini. 

Alwi mencontohkan LDS Charities yang dimiliki oleh GYK dari OSZA, telah 50 tahun di Indonesia, menempatkan keluarga sebagai unit utama kehidupan dalam rangka mencapai kedamaian peradaban yang lebih luas.

“Dengan kata lain, kita harus menciptakan dalam diri kita perasaan bahwa ada banyak jalan menuju Tuhan, bahwa orang-orang dari setiap jalan dijamin dalam hubungan khusus dengan Tuhan: masing-masing dipilih, tidak hanya untuk misi tetapi juga untuk cinta khusus,” imbuh dia.




 

Ketiga agama yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam itu, menurut Alwi, seperti saudara kandung dalam keluarga yang sehat. 

“Kita mungkin memiliki perbedaan dan persaingan yang besar, tetapi pada akhirnya kita harus berusaha untuk saling melindungi dari bahaya dan nasib buruk. Kita harus mencoba bersatu untuk memperbaiki dunia di sekitar kita, sebagai wujud peran serta dan kontribusi yang tidak bisa dinilai dari besar kecil bentuknya melainkan dari kemurnian dan keikhlasan hati,” urai dia.

Alwi mengucapkan selamat berulang tahun yang ke-50 Gereja Yesus Kristus dari OSZA, dengan harapan terus berperan serta dan berkontribusi terhadap kemajuan Indonesia.




 

“Mari kita hadirkan senyum Ibu pertiwi atas terwujudnya keharmonisan, ketoleransian, dan kerukunan beragama sebagai wujud karunia dan anugerah Ilahi yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia,” tandasnya. 

Mewakili Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pdt. Gomar Gultom, MTh, mengucapkan selamat HUT ke-50 dan Peluncuran Buku 50 tahun Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir di Indonesia.

“Saya mengapresiasi pelayanan Gereja OSZA di Indonesia yang selalu tanggap dalam berbagai bencana yang terjadi di Indonesia. Hal ini memperlihatkan komitmen Gereja OSZA dalam aksi-aksi kemanusiaan, sebagai wujud pewartaan kabar baik di tengah masyarakat dan bangsa Indonesia di tengah krisis yang dihadapinya,” jelas dia.




 

“Saya juga mengapresiasi kesediaan Gereja OSZA untuk bersinergi bersama gereja-gereja di sekitarnya dalam setiap kegiatan meresponi bencana tersebut,” tambah dia. 

Gomar melanjutkan, MPH-PGI menyambut dengan gembira perayaan ulang tahun kali ini, yang dikemas melalui pagelaran Opera Budaya Nusantara.

“Penampilan Opera Budaya Nusantara juga bisa dimaknai sebagai bentuk penghargaan atas keberagaman Indonesia yang majemuk, yang harus dirawat dan dipelihara, sebagai karunia Tuhan bagi bangsa kita. Ini momentum yang tepat bagi kita di tengah kecenderungan masyarakat yang ingin memaksakan penyeragaman budaya hidup. Melalui perayaan ini saya justru hendak mengajak kita merayakan kekayaan budaya tersebut seraya merajutnya menuju pemulihan dan kebangkitan Indonesia,” urai dia.




 

Hal ini, lanjut Gomar, seharusnya menjadi komitmen umat Tuhan di seluruh penjuru tanah air untuk bersatu dalam perbedaan, menghadirkan Indonesia yang satu, Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika.

“Saya ucapkan Selamat Ulang Tahun dan kiranya Tuhan senantiasa menyertai perjalanan pelayanan Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir di Indonesia pada masa-masa mendatang demi kemuliaan nama Tuhan,” tutupnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.